10. Kebencian Kiara

33.8K 3.2K 63
                                    

Hai hai hai... idenya lagi mengalir seperti aliran sungai Musi nih hahaa... #apalah

Jangan pernah bosan untuk baca cerita ini ya, karena semangat penulis itu dilihat dari antusias pembacanya juga (ini serius loh!)

Okelah, seperti biasa penulisnya minta di VOTE nih

Ga susah kok, tinggal klik tanda bintang doang, gratis pula! Ga potong pulsa :D

Semoga kalian suka bab ini.


Happy Reading

=======

"Sekarang kita pilih gaun yang cocok untukmu!" Ucap Adelio, lalu membentangkan ketiga gaun yang ia bawa di atas tempat tidur Kiara yang kecil setelah membereskan berbagai alat kosmetik miliknya.

Kiara memerhatikan ketiga gaun itu. Ketiganya terlihat sangat cantik dan mewah. Ia mengangkat gaun pertama. Gaun berwarna hijau tosca berbahan chiffon yang terbuka di bagian atasnya, hingga jika kau menunduk sedikit saja makan dadamu akan terpampang dengan jelas. Kiara menggelengkan kepalanya. Ini terlalu terbuka menurutnya.

Ia mengangkat gaun kedua, gaun yang sangat elegan. Full hitam, tanpa lengan dan panjangnya mencapai mata kaki. Hanya saja Kiara sedikit terganggu dengan belahan yang memanjang di sisi kanan depan.

Tanpa melepas gaun kedua, ia membandingkannya dengan gaun ketiga. Gaun berwarna merah menyala yang Kiara perkirakan panjangnya hanya sebatas lutut. Gaun yang lagi-lagi tanpa lengan dengan bagian belakang terbuka hanya ada tali spageti yang saling menyilang. Gaun ini cukup sopan jika kau mengurai rambutmu untuk menutupi punggungmu yang terbuka. Sayangnya Adelio sudah menata rambutnya membentuk sanggul kecil dan meninggalkan sulur-sulur tipis di sisi wajahnya. Dan jika Kiara mengenakan gaun merah ini akan sukses mempertontonkan punggungnya. Lagipula Kiara merasa gaun ini sangat sempit di tubuhnya.

Kiara sempat melirik harga yang tertera pada ketiga gaun tersebut dan ia harus menahan nafas mengingat untuk satu gaun saja harganya hampir setara dengan tiga bulan gaji part timenya.

"Apa tidak ada gaun yang lain? Maksudku yang harganya lebih murah!" Lebih baik Kiara berterus terang. Ia masih membutuhkan banyak uang. Tidak mungkin membuang sebulan gajinya hanya untuk sebuah gaun.

"Tenang, cantik. Ini semuanya untukmu! Kau hanya tinggal memilih, gaun mana yang ingin kau pakai."

Kiara melebarkan matanya tak percaya. Helena memang mengatakan akan membantunya mencari gaun untuk ia pakai, tapi wanita itu tidak mengatakan kalau ia yang akan membayarnya.

Tiga gaun dan semuanya untuk Kiara?

Kiara menggeleng. "Aku akan mengambil satu. Tolong sisanya kembalikan pada Helena!" Pinta Kiara. Setidaknya ia bisa membayar setengah harganya jika Helena menolak.

Ia tidak mungkin mengambil ketiga gaun itu mengingat harganya yang sangat mahal. Ini mungkin setara dengan tiga atau empat bulan gaji Helena. Lagipula mau ia pakai ke mana semua gaun itu?

"Tapi..."

"Aku mohon, Del!" Sela Kiara cepat.

Menghela nafas, akhirnya Adelio setuju. "Baiklah. Aku akan mengatakannya pada Helena." Lalu ia mengambil dua gaun yang dipegang Kiara. "Jadi sudah kau putuskan gaun mana yang akan kau pakai?" Tanyanya sekali lagi. Kiara mengangguk.

Kiara memerhatikan penampilannya di depan cermin. Menatap kagum dengan yang ia pakai. Gaun ini membebat tubuhnya dengan sangat pas mengikuti lekuk tubuhnya yang ramping walaupun ia sudah melahirkan seorang anak. Warna kulitnya yang putih sangat kontras dengan gaun yang ia kenakan.

NOT YOURS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang