Hope, Come in My Heart

235 22 3
                                    

#chapter 3.2 " Hope"

.

.

Sungyeol duduk terdiam di bangku taman, tangannya sibuk membaca buku yang L berikan sebagai oleh-oleh dari jepang. Berbicara tentang ketiga suaminya, mereka sedang sibuk dengan perusahaan mereka masing-masing setelah Sungyeol mengatakan ingin menyendiri di taman dekat sekolahnya setelah jam pulang sekolah membuat seribu alasan agar ketiganya tidak menghawatirkannya ahirnya Sungyeol bisa merasakan kesendiriannya.

.

.

From : Chim Chim

Kita bertemu di taman

tempat kita sering berkencan

.

.

Ada rasa bahagia saat Sungyeol mendapat pesan dari seorang yang sempat mengisi hatinya, setelah hampir beberapa bulan tidak ia temui karena kesibukan sang namja yang menjalani trainee sebagai dancer internasional untuk kejuaraan dance di LA.

Sejak Sungyeol mengetahui arti sesungguhnya dari keberadaan dirinya di hati ah—mungkin hanya ada di hari seorang Park Jimin, Sungyeol menyerah. Ia memang menyukai apapun tentang pemuda itu namun bukan berarti Sungyeol memberikan sepenuh hidupnya untuk percaya akan apa yang akan pemuda tampan berpipi cubby itu katakan nanti.

" mungkin kau akan mengahirinya? Hah, aku terlalu bodoh menyukai namja sepertimu"

Guman Sungyeol.

Sungyeol mulai menghapus file foto tentang dirinya dan Jimin, menangis? Tidak. Sungyeol ingin percaya jika ini yang terbaik meski berat untuknya. Ia sudah percaya jika Jimin mencintai dirinya apa adanya—

" Yeol? Mian aku terlambat—"

Dengan gerak cepat, Sungyeol mendorong tubuh Jimin yang hendak memeluknya.

" ada apa?"

" mwo?"

" kau tidak ingin memelukku? Apa kau tidak merindukan kekasihmu? Aku kembali setelah hampir setengah semester meninggalkanmu—hm?"

Sungyeol tersenyum, ia menggeleng.

" bahkan meski kau berada di sekelilingku, kau tetap meninggalkanku. Jimin-ah, kajja kita ahiri hubungan ini baik-baik"

" mak—"

Jimin menatap tajam ke arah Sungyeol yang menunduk memberikan beberapa amplop ke arah Jimin.

" kau bisa memakainya sebagai ganti rugi—karena aku tidak ingin menjadi alat untuk taruhan. Dan lagi, kau teman Yoongi. Aku tidak ingin ada salah paham di antara kita. Aku mengetahui semuanya—kau tidak mencintaiku—ah bahkan kau jijik padaku, aku mengetahui semuanya. Dan—"

Sungyeol menyeka air matanya.

" setidaknya mandilah jika ingin mengatakan kebohongan tentang alasan mengapa kau membiarkanku menunggu berjam-jam..."

Tidak ada yang bisa Jimin katakan. Amplop berisikan beberapa foto tentang Jimin bersama dengan beberapa orang yang berbeda dan beberapa lembar cek dengan tanda tangan Sungyeol.

Pemuda itu terdiam sejenak sebelum memberikan senyuman mengejek pada Sungyeol.

" oh? Syukurlah, padahal aku sudah mempersiapkan alasan menyakitkan agar kau pergi dariku. Baiklah, kita sudah selesai...ku harap kau tidak menemuiku lagi. Aku muak denganmu"

Seakan tidak merasa bersalah, Jimin mendekatkan dirinya ke arah Sungyeol. Mencengkram erat rahang Sungyeol hingga membuat gadis bermata owl itu meringis—

You and UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang