Be with "us"

290 26 2
                                    


Tidak tahan namun tubuhnya membeku hingga untuk menulikan atau membutakan mata dan telinga Sungyeol tidak mampu.

Sepasang tangan kekar menutup matanya dengan telapak tangan.
kajja, kita hindari drama ini
Suara itu, Sungyeol hafal. Tanpa tenaga Sungyeol mengikuti langkah pemuda yang menuntunnya berjalan dengan lembut.

" maaf, untuk saat ini temanmu sedang tidak bisa diganggu. Nanti akan ku minta dia untuk menghubungimu lagieum..Sugar Min?"

Ucap Leo setelah mengantongi phonsel Sungyeol yang terjatuh di tanah. Niat Leo ingin keluar dari gerbang Wstar univ untuk menemui Sungyeol agar mau membantunya membujuk ibunya supaya ibunya berhenti mengancam meratakan studio musiknya dengan tanah saat ia membantah. Ia mengikuti Sungyeol ke taman sebelum menyapanya karena Sungyeol sedang sibuk dengan telphone dari temannya, namun alisnya tertaut saat mendengar nama Sungyeol terdengar lantang bahkan dengan nada sinis keluar dari sudut taman yang cukup rimbun dimana seseorang dapat melakukan apapun tanpa ketahuan oleh CCTV.

Meski tidak begitu mengenal Sungyeol, namun ia cukup tau jika Sungyeol tidak seburuk apa yang ia dengar dari pemuda dan siswi yang tengah bercinta. Terlebih, ibunya sangat menyayanginyatentu bukan suatu yang bisa dilakukan oleh orang-orang sekelas penjilat.
.
.
.
Dongwoo berlari kecil ke dapur mencari seseorang yang biasanya akan berada di dekat kompor.

"N!!! N!! Noona!"

N yang sibuk dengan pesanan pelanggan menoleh, menggeleng dengan kebiasaan Dongwoo yang senang berlari-lari di dapur.

" Yeolie ada di cafe!!"

" yeolie?"

Mencoba melihat jam tangannya N mengerutkan keningnya.

" ini masih jam sekolah Dino"

" sungguh! Aku nyaris pingsan melihat dia datang dengan Leo!! Kau ingat?? Aku menceritakan siapa Leo?hem?? dan aku rasa Yeolie ada masalah, karena wajahnya terlihat pucat dan tidak seperti biasanya"

"eoh? Wae?"

Dongwoo menggeleng, pemuda berambut blonde itu manajer cafe sekaligus pacar dari teman Sungyeol Hoya. Ia memberikan note pesanan Leo pada N agar N membawa bersamanya.

Sedikit tidak percaya dengan kata-kata Dongwoo, N membawa pesanan Leo ke meja Sungyeol. Ia bisa melihat adiknya terlihat berbeda, emosi tertahan dalam diam membuat N buru-buru mendekatinya setelah meletakkan pesanan Leo. Ia menatap Leo sekilas, lalu berjalan meraih bahu Sungyeol membiarkan Leo yang bingung mau melakukan apa.

" gweanchanagweanchana Yeol-ah. Nan Yoonie, aku disini... "

Tidak perduli dengan ekspresi kaget dari Leo, N menenggelamkan kepala Sungyeol kedalam dekapannya, menyembunyikan kepala Sungyeol ke ceruk lehernya mengusap punggung adiknya dengan perlahan.
"menangislah, gweanchana gweanchana"

Bisik N.

Tidak lama suara tangisan Sungyeol menghiasi keheningan, N membiarkan Sungyeol mengeluarkan semua emosi yang ada di dalam hati dan pikirannya sambil tetap memandang tajam pada Leo. Setelah merasa Sungyeol tenangbahkan tertidur, N mengalihkan perhatian pada Leo.

"jadi apa yang telah kau lakukan pada dongsaengku, Taekwoon-ssi?"

Leo mengerutkan keningnya sebelum kembali menatap N datar.

"mian, ini bukan salahku jika kau ingin tau... "

Setelah itu Leo pergi begitu saja tanpa mendengarkan sumpah serapah dari N.
.
.
Wonwoo berlari ke kamar Sungyeol setelah pulang sekolah dan tiba di rumah. Langkah kakinya terhenti di depan pintu kamar saat N menutup pintu dan meminta untuk mengikutinya.

You and UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang