Gadis itu berjalan seorang diri di koridor sekolah, matanya menatap lurus kedepan, dagunya terangkat tinggi menandakan bahwa ia gadis yang angkuh, ia berjalan melewati setiap orang yang menatapnya dengan berbagai macam ekspresi
Setibanya diruang kepsek gadis itu terlebih dulu mengetuk pintu sebelum dipersilahkan masuk
Baru saja ia membuka pintu itu "Permi-ASTAGAH UNCLE TOM" Jeritnya histeris saat melihat orang yang duduk dikursi kepsek itu
"JADI UNCLE KEPSEK DISINI ASTAGA UNCLE, ANGEL KANGEN TAU" Ucapnya masih berteriak membuat kepsek yang disebut uncle itu menutup telinga rapat-rapat akibat pekikan Angel
"Hust berisik Angel" Kepsek meletakkan jari telunjuknya didepan bibirnya
Angel menyengir tak berdosa menatap pamannya dengan tatapan polos
"Jadi bagaimana kamu pulang ke Jakarta tanpa kerumah uncle lebih dulu" Ucap pak kepsek dengan nada merajuk seperti anak kecil
"Oh ayolah uncle tahu, kemarin aku sungguh kelelahan. Bagaimana kabar aunty and baby Gill?" Tanya Angel
"Huh kamu ini harusnya kan kabari uncle kalau kamu mau pulang kesini biar uncle kerumah kakak. Dan kabar aunty mu baik-baik saja apa lagi baby Gill uhh tambah hari tambah gendut" Jelas pak kepsek
"Uh aku jadi tidak sabar bertemu baby Gill" Balas Angel gemas sendiri
Kepsek tertawa pelan melihat keponakannya "Yasudah kalo kamu gak sabar ketemu baby Gill kerumah uncle aja nanti"
"Pasti uncle" Sahut Angel "Oh iya uncle antarkan aku ke kelas dong" Lanjutnya
Kepsek berdiri dari kursinya lantas berjalan mendahului Angel "Ayo" Ucap kepsek yang diikuti Angel dibelakangnya
Sesampainya mereka dikelas XI IPS-1 pak kepsek langsung saja masuk berhubung kelas itu lagi jam kosong membuat anak-anak yang awalnya ribut jadi hening seketika, saat melihat kepala sekolah memasuki ruangan dan diikuti seorang gadis masih dengan wajah angkuhnya menoleh pada barisan anak yang duduk dimejanya masing-masing dan kini memperhatikan dirinya
Kepsek menoleh kepada Angel dan tersenyum "Ayo Angel kenalkan dirimu pada teman-temanmu"
"Hai, kenalkan Aku Angela Clarista Geraldio, pindahan dari Jerman, Thanks"
"Line-nya apa?"
"Kok namanya belakangnya sama kayak kak Vino dan Dino"
"Ignya apa"
"Punya pacar gak"
"Mirip banget sih sama kak Vino"
"Adeknya kak Vino ya?"
Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan yang membuat Angel jengah dengan mereka semua. Satu difikiran Kenapa mereka harus menyamakanku dengan Vino sih?" Batinnya kesal sendiri
"Sudah anak-anak, sekarang kamu duduk saja ditempat yang kosong Angel" Ucap kepsek membuat Angel mengangguk dan menuju dibangku kosong yang berada dipojok ruangan

KAMU SEDANG MEMBACA
AngeLano
Teen FictionPertemuan kita adalah sebuah takdir Tapi entah kenapa kisah kita tidak berjalan seperti yang aku kira Terlalu banyak penghalang yang membuat kita sulit untuk bersatu Akankah kisah kita akan terus berlanjut atau malah berhenti dan saling menyakiti?