Mata Angel melebar saat memperhatikan wajah Lano lekat "Kok lo nangis?!" Kagetnya melihat mata Lano memerah
"Siapa yang nangis" selak cowok itu kaget karena dengan tanpa dosanya Angel menuduhnya menangis hello!
"Itu buktinya mata lo merah-merah gitu" Ucap Angel sengaja menggoda Lano
"Apasih! Gak ada!" Ketusnya memalingkan muka
"Ciee nangis cie" Goda Angel semakin jadi membuat Lano merenggut tak suka
"Goblok mana ada orang nangis matanya merah" Sahut Lano tak terima
"Adalah! Banyak kali, gue juga gitu kalo nangis matanya pasti merah." Balas Angel tak mau kalah
Dengan gemas cowok itu mencubit pipi Angel agak keras membuat sang empunya meringis kesakitan "Sakit woi!"
Belum puas menjawili pipinya kini tangan Lano beralih ke kening Angel dan menyentil pelan kepala cewek itu
"ANJIR, UDAH DICUBIT DI SENTIL PULA! SAKITIN AJA GUE TERUS SAKITIN!" Teriak Angel semakin jadi
Dan lagi ia kembali menyentil kening Angel "Kekerasan dalam rumah tangga ini namanya." Ucap Angel menatap Lano tak suka
"Cie kode cie minta di halalin" Goda Lano dengan seringai setannya membuat Angel mendengus
"Salah ngomong sialan!" Rutuk gadis itu sesekali memukuli mulutnya sendiri
"Udah jangan dipukul nanti doer kan bahaya" Lano tersenyum geli kala melihat Angel kini melipat bibirnya kedalam
"Bodo! Dasar cengeng!" Hardik Angel pada Lano
"Siapa yang cengeng woi" Balas Lano tak suka
"Tadi lo nangis pokoknya!" Jawabnya tak mau kalah
"Gak ada!" Ketusnya
"Yah balik lagi sifat aslinya" Ucap Angel pura-pura sedih
Cowok itu berjalan kearah tempat tidur Angel dan berbaring dengan santainya disana membuat Angel membulatkan matanya tak percaya
"HEH NGAPAIN LO DISITU" Teriak gadis itu histeris
"Gabaik tau seenaknya bobo ditempat tidur anak perawan! Apalagi lo cowok" Angel menatap tak suka Lano yang kini menarik selimut dan menutup sampai dada
"Diem!" Sebenarnya Lano tidak ingin ketus tapi karena Angel terus-terusan menggodanya dia merasa keki sendiri diledek
Dengan sekuat tenaga Angel menyibakkan selimut yang dipakai Lano dan menarik kaki cowok itu dengan kasar
"TURUN!" Lagi-lagi Angel berteriak histeris membuat Lano menutup telinga rapat-rapat karena suara Angel cukup membuat telinganya berdengung
"Aish" Lano meringis, mengusap telinganya pelan
"Brisik banget sih!" Ketusnya
"Turun gak lo" Sentak Angel galak mengacungkan gunting tepat didepan wajah Lano membuat cowok itu perlahan-lahan mundur
"Psycopath lo ya" Ujar Lano takut-takut saat melihat Angel semakin dekat
Senyum puas jelas terlihat diwajah Angel sekarang saat melihat raut ketakutan Lano
"Lama gak ketemu ternyata lo udah merambat jadi psycho ya" Kata-kata itu meluncur bebas dari mulut Lano membuat Angel mematung ditempat
"Maksud lo" Ucap Angel
"Mundur dulu!" Perintah Lano kepada Angel
"Tapi jelasin dulu maksud lo ngomong kayak tadi itu apa?!" Mengabaikan permintaan Lano Angel malah balik bertanya
KAMU SEDANG MEMBACA
AngeLano
أدب المراهقينPertemuan kita adalah sebuah takdir Tapi entah kenapa kisah kita tidak berjalan seperti yang aku kira Terlalu banyak penghalang yang membuat kita sulit untuk bersatu Akankah kisah kita akan terus berlanjut atau malah berhenti dan saling menyakiti?