Hari ini merupakan hari minggu dimana semua orang bermalas-malasan di tempat tidur, apalagi sekarang diluar sedang hujan seras membuat tingkat kemalasan bertambah berkali-kali lipat
Padahal jam sudah menunjukkan pukul 8 lewat tapi tidak ada tanda-tanda bahwa Angel akan bangun malahan gadis itu masih setia bergelung dibawah selimutnya
Lano yang memang sejak jam 7 stay dirumah Angel merasa bosan juga menunggu gadis itu yang tak kunjung bangun
"Lano kamu aja deh sendiri yang bangunin Angel dari jam 6 tante bangunin tapi gak bangun-bangun itu anak" Ucap Emili yang kasihan juga melihat Lano yang sudah menunggu sejam lebih
"Emang gapapa tan saya ke kamarnya Angel?" Tanya Lano memastikan.
Halah sok banget deh lo Lan pake nanya gapapa apa enggak! Kemaren aja gak ada emaknya lu seenak udel masukin itu kamar eh pas ada emaknya sokan minta ijin dasar kadal!
Oke back to topic
Emili tersenyum maklum "Gapapa lah asal jangan buat aneh-aneh aja, oh iya pintunya jangan ditutup ya" Ucap Emili dengan nada peringatan
"Siap tante" Balas Lano beranjak berdiri
"Oh iya Lan usahain Angel jangan sampe berisik ya soalnya papi sama kakak-kakaknya masih tidur" Tahan Emili
"Oke tan" Ucap Lano disertai senyum manis
Lano sedikit berlari kelantai dua sampainya didepan pintu kamar Angel langsung saja cowok itu masuk dan membuka pintunya lebar-lebar seperti apa yang diperintahkan Emili
Cowol itu terkekeh saat berjalan kearah tempat tidur Angel, gadis itu tertidur begitu pulasnya belum lagi posisi tidurnya yang membuat Lano ingin terbahak keras saat itu juga
"Anjir gada kalem-kalemnya" gumam Lano pelan melihat gaya tidur Angel seperti orang yang habis perang belum lagi dengkuran halus itu terdengar jelas seisi kamar
Lano duduk ditepi ranjang memperhatikan wajah Angel lekat dan menepuk-nepuk pipi cewek itu "Heh bangun"
Angel hanya menggeliat sebentar dan merubah posisi tidurnya menjadi terlentang"Kebo bangun!" Ucap Lano mengapit hidung Angel dengan tangannya
"Brisik Vin!"
"Lah gue dipanggil Vin?"
"Heh bangun ini gue Lano" Ucap Lano membuat Angel membuka matanya sempurnya
"HUA-mmpt" teriakannya terhenti saat Lano membekap mulutnya dengan cepat
"Sstt jangan teriak-teriak ini bukan hutan, lagian masih ada orang tidur"
"Mmmm" Angel berusaha melepaskan tangan Lano dari mulutnya dengan memukul-mukulnya
"Anjir hosh hosh sesek gue" Ucapnya kesal "Apaan sih lo najis banget modus pegang-pegang"
"Refleks, lagian lo kalo mau teriak gak liat-liat dulu" ketusnya
"Trus-trus kenapa lo bisa masuk sini? Anjir kenapa lo kekamar gue hah? Disini gada apa-apa beneran kalo mau nyopet kamar papi aja" Tuduhnya
"Njir buat apa gue copet sialan!" Emosi Lano dituduh seperti itu
"Trus mau apa lo kesini main masuk-masuk kamar anak gadis segala lagi" Ucap Angel kesal sepersekian detik matanya melebar "Woah anjir lo brengsek! Apa lo mau perkosa anak gadis" Tuduhnya lagi dan menutupi seluruh badannya dengan selimut
Dengan geram Lano menoyor kepala Angel "Bego lo sumpah"
"Anjay disakitin lagi"
"Alay" cibirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
AngeLano
Teen FictionPertemuan kita adalah sebuah takdir Tapi entah kenapa kisah kita tidak berjalan seperti yang aku kira Terlalu banyak penghalang yang membuat kita sulit untuk bersatu Akankah kisah kita akan terus berlanjut atau malah berhenti dan saling menyakiti?