Sejak pulang sekolah bibir Angel maju lima senti membuat Kakak-kakak dan maminya bingung sendiri melihat tingkah gadis satu itu
Sedangkan Lano yang sudah tahu asal muasal kekesalan Angel nampak cuek dan terlihat tidak perduli sama sekali.
Tidak ada yang berani menegur gadis itu kala melihat wajahnya yang terlihat kesal setengah mati atau bisa dikategorikan dalam mode senggol bacok
Vino yang memang keponya gak ketolongan mencoba mendekati adik bungsunya itu dan duduk tepat disampingnya. Ya, saat ini Angel memang berada di gazebo belakang rumahnya.
"Jel" panggil Vino memecahkan keheningan yang tercipta ditaman belakang itu
Angel menoleh menatap sang kakak horror seolah mengisayaratkan lewat matanya jangan ganggu gue! Begitulah kira-kira arti dari tatapan mata Angel
Vino menelan ludah melihat mata tajam sang adik seperti ada laser mematikan dari tatapan tersebut Ngeri bet adek gue anjir, yaallah perasaan gue kalo lagi kesel gak segitunya elah Batin Vino ngeri sendiri
Angel sendiri sudah membuang muka memfokuskan matanya pada kolam renang didepannya.
Sekali lagi Vino kembali mencolek lengan sang adik membuat Angel mendengus ditempatnya dan menolehkan kepalanya kearah sang kakak
"Apa!" Sentaknya kesal
"Mau nanya hehe" Vino menggaruk kepalanya yang tidak gatal menampilkan cengiran bodoh khas orang idiot
Angel diam tak menjawab membuat Vino bergeser kesamping semakin merapatkan dirinya pada tubuh Angel
"Sempit goblok" Angel berdiri dari duduknya dan mendorong kasar badan Vino hingga cowok itu jatuh terlentang setelah itu pergi meninggalkan Vino yang menggerutu karena ulahnya
"Anjir perasaan gue yang kakak disini, napa gue yang sering dinistain sama itu bocah sih!" Gerutunya tak terima
Vino berjalan memasuki rumah menyusul Angel yang entah berada dimana "Untung gue orang baik kalo kagak mah udah udah gue tebas lu" gumamnya kesal
Dino yang baru keluar dari dapur mengernyit heran melihat adik kembarnya itu berbicara sendiri dengan nada berapi-api "Kenapa lo?" Tanyanya bingung
"Tau elah! Adek lu anjir songong amat sumpah deh ah kesel banget gue" Sahut Vino ngotot
"Adek siapa kampret? Adek gue ada 3!" Tak segan-segan Dino menjitak kepala kembarannya dengan keras
"Anjing lu bang--" Belum sempat Vino mengeluarkan sumpah serapahnya tangan lembut dan lentik sudah bertengger manis ditelinganya dan sudah dipastikan akan mengakibatkan kemerahan berkepanjangan.
"Ngomong apa tadi? Hah? Ngomong apa?!" Sang mami menatap anak geram dan semakin mengeraskan jewerannya
"Eh mami hehe" Cengirnya tak berdosa sesekali meringis karena merasakan perih diarea telinganya
"Mami sayang" Ucapnya melas
"Bang apa tadi hah?!" Sentak Emili marah
"Maksudnya aku itu Bang Din ganteng minta minumnya dong" Vino menginjak kaki Dino yang berada disampingnya meminta bantuan
![](https://img.wattpad.com/cover/108835847-288-k698916.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AngeLano
Teen FictionPertemuan kita adalah sebuah takdir Tapi entah kenapa kisah kita tidak berjalan seperti yang aku kira Terlalu banyak penghalang yang membuat kita sulit untuk bersatu Akankah kisah kita akan terus berlanjut atau malah berhenti dan saling menyakiti?