Delapan

316 22 2
                                    

Angel kali ini berangkat lebih lambat dari biasanya, karena berangkat kepagian pun tak akan mempan untuk menjauhi cowok yang bernama Lano itu

Jadilah Angel sekarang berangkat 20 menit sebelum bell dibunyikan

Setelah selesai mencepol rambutnya asal gadis itu mengambil tasnya yang tergeletak di meja belajarnya

Gadis itu berlari menuruni tangga dan mampir dimeja makan "Tumben udah rame aja" Ucap Angel heran melihat keluarganya sudah lengkap dimeja makan

Emili memutar bola mata malas
"Bukan tumben Jel, kamu aja yang suka kepagian sekolahnya"

Gadis itu menyengir menampilkan dertean giginya "Ya kan takut telat mi"

"Udah-udah sebaiknya kita makan dulu 19 menit lagi bell" Lerai sang papi

"Mi pi aku pergi duluan ya, soalnya buku tugas aku ketinggalan" Gadis itu berdiri dari duduknya, menyalami kedua orang tuanya setelah itu berlari dan melambaikan tangan kepada mereka

"Ee-eh JEL SARAPANNYA" Teriak Emili saat melihat makanan sang putri masih utuh tak tersentuh

Tapi teriakan Emili sama sekali tak didengarkan Angel karena gadis itu sudah menghilang di balik pintu utama

Baru saja gadis itu membuka gerbang dirinya tersentak kaget saat melihat mobil Lano sudah terparkir rapi tepat didepan gerbangnya

Lano yang memang sedari tadi memperhatikan rumah Angel, seketika menurunkan kaca mobilnya "Masuk" perintahnya

Dan kali ini tanpa bantahan sedikitpun Angel langsung bergegas naik membuat Lano mengernyit heran Tumben gak nyahut - Batinnya heran

"Lo sakit?" Tanya Lano saat kini Angel memasuki mobilnya

"Gak" Jawabnya sekenanya

Cowok itu mengendikkan bahu acuh tidak mau bertanya lebih lanjut, toh percuma juga.

Sesampainya mereka disekolah, Angel langsung turun dan berjalan meninggalkan Lano yang mengambil tasnya di jok belakang.

Tiba dikelas gadis itu dikejutkan oleh Rico yang membuatnya kagek setengah mati "Anjir untung gak punya riwayat penyakit jantung" Ucapnya dramatis seraya mengelus dada pasrah

Rico teman kelasnya yang terkenal usil terkikik geli ditempatnya
"Lebay lo" Kekehnya menoyor kepala Angel ke belakang

Gadis itu mendelik tak suka dan menendang tulang kering Rico "Tay lo kutil"

"Napa tay gue? Mau liat lo?" Balas Rico tersenyum jahil

Angel meninju lengan Rico dengan keras "Jorok lo sempak kadal"

"Sialan! Sakit ini lengan dd, ntar kalo dd rabies mau tanggung jawab lo?" Rico mengelus lengannya manja, menampilkan gaya banci

"Eh tay lembek banget lo jadi cowok, halah percuma badan gede otot kekar dipukul segitu doang udah mewek malu woi sama badan" Hina Angel sadis

"Njir jangan bawa-bawa badan dong lo, ini tuh soal perasaan. Mau gede atau berotot apa enggaknya badan gue tetep aja gue juga punya hati yang gak bisa lo sakitin seenaknya gitu" Ucapnya dramatis

"Najis alay baperan lo tay gajah" Angel mendengus jijik

"Hina saja akuh kalian semua suci aku penuh dosah"

"Diem lo! Dasar awkera abal-abal" ketus Angel menabrak badan Rico untuk memasuki kelas tapi hasilnya gagal malah dia yang terlempar keluar

"Mampus!" Ucap Rico tertawa

AngeLanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang