Angel kali ini berangkat lebih lambat dari biasanya, karena berangkat kepagian pun tak akan mempan untuk menjauhi cowok yang bernama Lano itu
Jadilah Angel sekarang berangkat 20 menit sebelum bell dibunyikan
Setelah selesai mencepol rambutnya asal gadis itu mengambil tasnya yang tergeletak di meja belajarnya
Gadis itu berlari menuruni tangga dan mampir dimeja makan "Tumben udah rame aja" Ucap Angel heran melihat keluarganya sudah lengkap dimeja makan
Emili memutar bola mata malas
"Bukan tumben Jel, kamu aja yang suka kepagian sekolahnya"Gadis itu menyengir menampilkan dertean giginya "Ya kan takut telat mi"
"Udah-udah sebaiknya kita makan dulu 19 menit lagi bell" Lerai sang papi
"Mi pi aku pergi duluan ya, soalnya buku tugas aku ketinggalan" Gadis itu berdiri dari duduknya, menyalami kedua orang tuanya setelah itu berlari dan melambaikan tangan kepada mereka
"Ee-eh JEL SARAPANNYA" Teriak Emili saat melihat makanan sang putri masih utuh tak tersentuh
Tapi teriakan Emili sama sekali tak didengarkan Angel karena gadis itu sudah menghilang di balik pintu utama
Baru saja gadis itu membuka gerbang dirinya tersentak kaget saat melihat mobil Lano sudah terparkir rapi tepat didepan gerbangnya
Lano yang memang sedari tadi memperhatikan rumah Angel, seketika menurunkan kaca mobilnya "Masuk" perintahnya
Dan kali ini tanpa bantahan sedikitpun Angel langsung bergegas naik membuat Lano mengernyit heran Tumben gak nyahut - Batinnya heran
"Lo sakit?" Tanya Lano saat kini Angel memasuki mobilnya
"Gak" Jawabnya sekenanya
Cowok itu mengendikkan bahu acuh tidak mau bertanya lebih lanjut, toh percuma juga.
Sesampainya mereka disekolah, Angel langsung turun dan berjalan meninggalkan Lano yang mengambil tasnya di jok belakang.
Tiba dikelas gadis itu dikejutkan oleh Rico yang membuatnya kagek setengah mati "Anjir untung gak punya riwayat penyakit jantung" Ucapnya dramatis seraya mengelus dada pasrah
Rico teman kelasnya yang terkenal usil terkikik geli ditempatnya
"Lebay lo" Kekehnya menoyor kepala Angel ke belakangGadis itu mendelik tak suka dan menendang tulang kering Rico "Tay lo kutil"
"Napa tay gue? Mau liat lo?" Balas Rico tersenyum jahil
Angel meninju lengan Rico dengan keras "Jorok lo sempak kadal"
"Sialan! Sakit ini lengan dd, ntar kalo dd rabies mau tanggung jawab lo?" Rico mengelus lengannya manja, menampilkan gaya banci
"Eh tay lembek banget lo jadi cowok, halah percuma badan gede otot kekar dipukul segitu doang udah mewek malu woi sama badan" Hina Angel sadis
"Njir jangan bawa-bawa badan dong lo, ini tuh soal perasaan. Mau gede atau berotot apa enggaknya badan gue tetep aja gue juga punya hati yang gak bisa lo sakitin seenaknya gitu" Ucapnya dramatis
"Najis alay baperan lo tay gajah" Angel mendengus jijik
"Hina saja akuh kalian semua suci aku penuh dosah"
"Diem lo! Dasar awkera abal-abal" ketus Angel menabrak badan Rico untuk memasuki kelas tapi hasilnya gagal malah dia yang terlempar keluar
"Mampus!" Ucap Rico tertawa

KAMU SEDANG MEMBACA
AngeLano
Teen FictionPertemuan kita adalah sebuah takdir Tapi entah kenapa kisah kita tidak berjalan seperti yang aku kira Terlalu banyak penghalang yang membuat kita sulit untuk bersatu Akankah kisah kita akan terus berlanjut atau malah berhenti dan saling menyakiti?