X. ........

6.8K 686 428
                                    

*Chapt jenuhjust wanna say, sooo..thank you*

    —oѺo—

Pasca badai Alinston, kerajaan bisnis yang telah dikacaukan Alins Corp telah dikembalikan untuk berdiri kembali, kecuali untuk para daftar hitam—Lewis, reporter, dan mata/mulut yang merendahkan Ash.

Mungkin apa yang dilakukan Davies Alinston ini terlihat bodoh—karena pada akhirnya dia sendiri yang mengalami kerugian besar, mengerahkan biaya dan usaha yang fantastic untuk menghancurkan, kemudian menambal kembali kesalahannya dengan biaya yang tak kalah fantasik.

Tapi itu hanya pikiran para sempit. Para pikiran luas, telah mengambil dengan jelas apa yang ingin dikatan Davies Aliston lewat tindakannya, bahwa,

"Aku dapat memberikan kehancuran dan kehidupan padamu, semudah mengulurkan tangan. Hidupmu dan generasimu, ada di tanganku. Jadi ingatlah, kepada siapa kau bicara."

Tak hayal, jika sekarang nama dan wajah Davies-Ashlyn Alisnton ramai disiarkan-dicetak-diperbincangkan, bak selebritis.

Jika dulu Dave akan membungkam media agar tidak menyentuh namanya, kali ini lelaki itu membiarkannya. Semata-mata agar dunia tahu tentang betapa ia memuja wanitanya.

Bahkan satu hari setelah kepulangan merekasetelah badai itu ditarik oleh Davies, lelaki itu mengiyakan untuk melakukan jumpa pers untuk mengklarifikasi apa yang terjadi, sedikit menarik simpati dan memberikan alasan, semata agar khalayak tak terlalu membenci Ashlyn.

Tapi apa yang meresahkan Ash adalah Dave yang semakin sedikit mengabiskan waktu di rumah. Dua hari lalu Dave pulang larut dan semalam suaminya bahkan pulang pagi, tidur sejenak untuk kemudian kembali ke kantor. Sebenarnya apa yang sedang dilakukan suaminya?

Untuk mendapatkan jawaban itu, tentu ia harus bertanya pada yang terlibat, Adam. Dan di sinilah ia, kantor Adam. Ash mengabaikan detail bangunan, hanya fokus pada tujuan kedatangan.

"Kau lihat banyak tumpukan berkas di sini? Sebanyak itulah yang harus kukerjakan, sebanyak itulah aku tak bisa meladenimu, silahkan kembali ke istanamu," usir Adam dari balik meja kerjanya.

Tapi Ash malah mendudukan diri di sofa kulit kecoklatan, matanya masih tak beralih dari lelaki itu, tak berminat mengamati sekitar.

"Apa yang dilakukan Dave tiga hari ini?" Ash to the point.

"Tanyakan saja pada suamimu." Adam menjawab tak acuh, masih terfokus pada laptop dan berkasnya.

"Dia tidak punya waktu, lagi pula ia malas bicara panjang lebar."

"Heiii... apa kau melihatku punya waktu senggang di sini, darll?"

"Tidak bisakah kau hanya menjawab tanpa memperpanjang durasi?"

Humh... baiklah-baiklah, anggap ini sebagai ucapan terima kasih atas wallpapermu, Adam. (ingat saat Ash membawa pergi hp Adam? Dia memaksa Kalila untuk difoto kemudian dijadikan kejutan display wall hp Adam.)

"Dia melakukan gilirannya, membalas orang-orang itu."

"Dengan?"

"Mencelakai mereka satu-persatu, malam tadi dia baru saja mengirimkan satu orang ke surga—James atau Jeremi kalau tak salah, satu dari wartawan itu."

"Dan kau membiarkannya?! Mereka hanya dimanfaatkan oleh Lewis, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk membunuh mereka, Adam!"

"Hei... hei... katakan itu pada suamimu, aku telah melarang, tapi salah mereka sendiri yang membuat Davies menginginkan kematian mereka.

ASHLYN [Running into Mr. Billionaire]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang