08

16 3 0
                                    

.
.

Kringg~Kringg~Kringg~

Bel berbunyi nyaring bertanda bahwa sore ini pelajaran sudah selesai. Membuat sebagian murid berhamburan keluar kelas dengan tergesa.

Tepat di depan kelas 11²-b dimana kelas habyun, raejin, raekhyung dan hyosoo terdapat sekelompok namja yang berdiri disana menunggu seseorang.
Sekelompok namja itu adalah baekhyun, suho, chanyeol, chen, kai, sehun, luhan, xiumin, lay, tao, kyungsoo dan kris. Dengan santai mereka duduk menunggu seseorang keluar dari dalam kelas.

Habyun, raejin dan raekhyung pun sedang berkemas sedangkan hyosoo ia sedang membenarkan tali sepatunya yang terlepas.

"Hyosoo? Apak.. "
Pertanyaan itu keluar dari bibir mungil habyun namun tidak selesai ia berbicara karna hyosoo yang sedang di ajak berbicara pergi begitu saja tanpa berpamitan atau lain sebagainya.
"Kaah.. Ah" lanjut habyun dengan malas. Malas juga jika ia harus diabaikan terus seperti itu oleh hyosoo. *curhat 😂

"Sikapnya kan memang seperti itu byun-ah, biarkan saja"
Ujar raejin menasehati habyun.

"Ne, besok-besok jika kita sapa ataupun bertanya ia pasti akan menjawabnya" tutur raekhyung memberi semangat kepada habyun agar ia tidak sedih. Membuat habyun mengangguk dan tersenyum ceria lagi.

Hyosoo keluar kelas dengan tergesa pasalnya karna ia tidak mau melawati matahari senja dan ia hanya punya waktu 30 menit lagi. Sampai ia tidak melihat seseorang yang akan memasuki kelas.

Bruk

Suara benturan yang cukup pelan-keras- di bahu kanannya, membuat hyosoo berdecak kesal. Korban penubrukan itu adalah baekhyun kakak dari habyun, dibelakangnya juga terdapat teman-temannya yang akan ikut masuk juga namun harus terkejut karna seseorang menabrak pundak baekhyun.

Baekhyun hanya menggeram kesal 'dasar yeoja tidak tau sopan santun' pikir baekhyun kesal saat melihat si pelaku penabrakan pergi begitu saja tanpa sepatah katapun. Mereka teman-teman baekhyun melihat siapa gadis itu, gadis dengan rambut hitam panjang di kuncir satu seperti ekor sapi ralat ekor kuda. Hanya menatap heran.

"Oh oppa gwaenchana?" tanya habyun kepada baekhyun dengan raut wajah sedikit khawatir terhadap kakaknya. Membuat baekhyun tersenyum lembut.

"Nan gwaenchana, tapi siapa gadis itu? Kenapa ia tidak sopan sekali kepada seniornya eoh? "
Tanya baekhyun berturut-turut membuat kedua teman habyun bingung mendengarnya.

"Ah dia itu teman sebangku ku oppa, namanya han hyosoo"
Jawab habyun ceria saat sang kakak menanyakan siapa gadis itu.

"Mwo? Dia teman sebangkumu? Apa dia berlaku kasar padamu? Beritahu aku jika ia menyakitimu ne?"
Tanya baekhyun berturut-turut lagi membuat habyun, raejin, dan raekhyung terkekeh pelan karna penuturan sang kakak sekaligus senior mereka. Teman-teman baekhyunpun hanya memutar bola matanya jengah. Berlebihan.

"Aniya, dia memang sedikit dingin oppa tetapi dia tidak pernah menyakitiku atau siapapun itu" balas habyun dengan senyum manisnya, membuat seseorang terpesona.
'Ah kenapa ia manis sekali' monolog lay dalam hati, dan ada seseorang juga diantara mereka yang memuji habyun dengan kagum selain lay.

"Benarkah?"
Tanya baekhyun memastikan.
Dan hanya diangguki oleh sang adik, lalu baekhyunpun tersenyum lega karnanya.

"Yasudah kajja kita pulang"
Ajak chen kepada semuanya, yang hanya diangguki dan mulai berjalan menuju parkiran.

SKIP
.
.
.

"Aku pulang" teriak raejin saat ia tiba dirumah, itu sudah menjadi kebiasaan bagi dirinya setelah pulang sekolah mau pun akan pergi. Tidak ada yang menjawab. Hening.
'Kemana semua orang?' tanya raejin dalam hati.

Unmyeong -Takdir-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang