Part 7

294 28 1
                                    

Semua berawal dari kisah ini.
-
-
-
-
-
-
*
Selena

Setelah kejadian tadi dikamar entah mengapa aku merasa bahagia sehingga aku menjadi salah tingkah tapi hey apa yg aku pikirkan lupakan kejadian tadi sekarang aku sedang membuat sarapan untuk kami.

Ketika aku sedang fokus memasak tiba2 sepasang tangan memeluk pinggangku dari belakang lantas membuatku terkejut.

"Just kau membuatku terkejut"Ujarku kesal lalu kembali memasak.

"ups maaf hehehe btw apa yg kau buat?"Tanya justin padaku.

"Tanpa ku jawab kau pasti sudah taukan"Jawabku simple.

"Hmm yasudah maaf telah mengganggumu"Ujarnya Namun masih memelukku.

Aku mematikan kompor karna justin secara bebas mencium tengkuk leherku dan mengeratkan pelukannya padaku.

"Sstt..sudah just ayo kita sarapan"Ujarku lalu melepas pelukannya padaku.

"mmm Maaf,kalau begitu aku tunggu dimeja makan"Ujarnya lalu berlalu.

Aku menyiapkan sarapan kami dipiring lalu membawanya kemeja makan dengan santai.

"Sel kapan kau mulai berkerja?"tanya justin begitu aku sampai dimeja makan.

"Mungkin 2 minggu lagi,memangnya ada apa?"Tanyaku balik.

"Tidak ada hanya saja aku ingin mengajakmu berlibur"Jawabnya tenang sambil mengambil sarapan yg kubawa.

"Memangnya kapan kau ingin mengajakku berlibur?"Tanyaku lagi.

"Mmm lusa kita berangkat"Jawabnya lalu menyantap makanan yg kubuat.

"Baiklah"Ujarku biasa saja.

"Bagus sekarang kita mulai sarapan"Ujarnya

"Sepertinya kau sudah mulai sarapan sedari tadi just"Ujarku padanya.

"ohh iya2 yah hehehehe"Ujarnya lalu nyengir memperlihatkan gigi putihnya.

Aku hanya bisa terkekeh pelan melihat tingkah konyolnya dia memang tdk pernah berubah selalu bertingkah konyol.Aku memakan sarapan kami dengan tenang.

Setelah selesai sarapan aku memilih untuk membersihkan kamar kami yg belum sempat aku rapihkan.

Selesai merapihkan kamar aku memilih bersantai dibalkon untuk melihat pemandangan kota yg terlihat jelas dari atas sini.

"Apa aku boleh bergabung?"Tanya justin yg baru saja datang.

"Mmm boleh silahkan saja"Jawabku datar.

"Terima kasih"ujarnya lalu duduk disampingku.

Hening...Kami hanya terdiam tanpa ada dari kami yg membuka pembicaraan.pikiranku entah mengapa tertuju pada Abel,Aku merindukannya tapi aku bisa apa dia tdk mencintaiku lagi.huff rasanya lebih sulit melupakan abel dari pada justin.

Ini sudah satu bulan sejak kejadian buruk itu,sejak saat itu juga aku kembali dekat dengan justin dan yahh aku masih berusaha menerimanya lagi.Namun tdk bisa kupungkiri dihati dan pikiranku masih tertuju pada abel alias the weekend.

"Apa yg kau pikirkan sel?"Tanya justin yg membuatku tersadar dari lamunanku.

"Mm yahh...tidak ada yg kupikirkan aku hanya terlalu fokus melihat pemandangan kota"Jawabku berdusta.

"ohh..kupikir kau sedang memikirkan sesuatu"ujarnya santai.

Drett...drett...

Handphone Justin berbunyi lantas dia langsung menjawabnya dengan santai.

NO PRESSURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang