extrachapter

9.3K 389 42
                                    

4 tahun setelahnya...

Hiruk pikuk kota jakarta menemani senja yang perlahan menjadi malam. Deru suara motor dan mobil mendominasi ramainya ibukota malam ini. Tak jarang suara klakson mobil atau motor saling sahut - menyahut. Natasya berdiri di loteng sendiri sambil menikmati angin malam yang sepoi - sepoi.

Mata natasya menatap jalanan yang ramai oleh penggunanya. Kedua mata natasya menatap sepasang remaja yang sedang berboncengan menggunakan sepeda motor. Tampak serasi.

Fyuuhh...

Natasya menghela nafasnya dan memejamkan matanya. Sekelebat kenangan tentang azka muncul bagaikan video yang diputar ulang.

Pahit memang namun tanpa adanya pahit rasa tidak lengkap. Sakit memang namun sakit mengajarkan kita untuk menghargai semua yang sebelumnya baik - baik saja.

Tanpa disadari setetes air mata lolos mengalir di pipi natasya. Rasanya pada azka masih sama. Kenangannya belum pudar, entah dengan apa ini sangat sakit ketika kenangan itu muncul dalam benak natasya. Siap tidak siap natasya harus menhadapi semua ini.

Ternyata dari tadi ada seseorang yang terus memanggil nama natasya namun natasya tak menyadarinya. Mariska (tante natasya) yang dari tadi terus memanggil natasya. Hingga akhirnya mariska menghampiri natasya yang berada di loteng rumahnya.

Mariska menghampiri natasya dan menepuk bahu natasya yang saat ini memunggunginya. Natasya tak sadar akan datangnya mariska. Pikirannya jauh sedang menerka - nerka bagaimana keadaan azka sekarang.

Mariska : "sya ayo makan dulu nak"

Natasya : "ehh.. iya tante"

Natasya langsung menghapus air mata yang tadi dibiarkan mengalir di pipinya.

Mariska : "loh kenapa kamu nangis sya?"

Natasya : "emm.. ini tante tadi kelilipan hehe"

Mariska : "oh yaudah deh. Emm sya tadi temen kamu resta nelpon ke telepon rumah, katanya handphone kamu ga aktif"

Natasya : "itu tante tadi hp natasya lowbatt jadi ga aktif"

Natasya berbohong menutupi fakta yang ada. Karena nyatanya handphone natasya di mode penerbangan agar tidak ada yang mengganggu saat natasya melamun di loteng tadi.

Mariska : "yaudah dihubungin balik aja sapa tau penting, yaudah ayo kebawah makan dulu"

Natasya : "iya tante"

Natasya pun mengikuti langkah tantenya menuju ruang makan. Natasya mencoba menyingkirkan pikiran - pikiran tentang masa lalu nya dengan azka. Sadar akan hubungannya dengan azka hanya akan membebani hidup azka.

Natasya sampai di meja makan dan segera mengambil nasi, sayur, serta lauk pauk. Natasya kehilangan seleranya untuk makan, tapi mau bagaimana lagi jika natasya tidak makan maka sakit dan bisa merepotkan tante mariska.

Semenjak natasya pergi dari kehidupan azka seperti ada yang hilang. Harinya seperti tak seindah sebelum - sebelumnya. Malamnya terasa sunyi walaupun suasana jakarta yang ramai. Natasya kehilangan sesuatu. Sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya. Yang mengajarkan rasanya jungkir balik karena cinta.

Mariska yang sedang makan diseberang natasya mengamati ponakannya yang melamun dan kelihatannya tak berselera makan. Hingga akhirnya mariska angkat bicara.

Mariska : "sya besok minggu depan ada anaknya temen tante mau nginep disini"

Natasya : "oh gitu ya tante? bagus deh rumah tante jadi makin rame hehe"

Mariska : "iya, namanya adit. Temen mainnya bang reno (anak mariska)  dulu waktu kecil"

Natasya : "adit sapa sih tante?"

Mariska : "entar juga kamu tau"

Natasya hanya mengangguk mengiyakan ucapan tantenya.

Seusai makan natasya langsung ke kamar mengaktifkan handphonenya yang tadi di mode penerbangan.

Natasya pun langsung menekan nomor resta dan meneleponnya.

Natasya : "ada apa res tadi nelepon gue?"

Resta : "MASA NIH YA DIMAS BESOK MINGGU DEPAN KEJAKARTA SYA. NYUSUL GUE!"

Natasya : "anjir gue ga budeg bego"

Resta : "maaf efek sya hehe"

Natasya : "Yaudah. Besok lo ngampus? Bareng ya?"

Resta : "hmm. Iya ntar kalo ga masuk gue ga bisa liat senior ganteng deh"

Natasya : "gue bilangin dimas baru tau rasa lo"

Resta : "hehehe bercanda sya hehe"

Natasya : "yaudah ya gue tutup teleponnya. Bye"

Resta : "bye"

Setelah mematikan teleponannya dengan resta natasya langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Dalam otaknya penuh tanya apakah datangnya adit dengan dimas ada hubungannya?.

Ah.. sudahlah natasya sudah cukup pusing dengan pikirannya tentang azka. Natasya pun memejamkan matanya dengan pertanyaan dan pikiran yang masih menerka

Just Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang