16.

3.4K 154 2
                                    

Poor Shireen.

Mungkin hanya itu yang bisa kukatakan dalam hati sekarang. Aku tidak mungkin mengatakannya dengan gamblang di depan dia dan juga Shireen.

Selena menatap Jojo dengan tatapan membunuh. Sedangkan Jojo seakan pura-pura tidak menyadari tatapan membunuh dan kesal dari kami semua.

Kecuali Shireen. Sahabat cantikku itu hanya diam. Bahkan ia menunduk, berpura-pura fokus pada iPadnya sambil bermain game candy crush. Dan Cecil join dengannya. Aku tahu, Cecil tak ingin membiarkan Shireen sibuk sendiri dengan pikirannya yang kami semua tahu, blank.

"Kalian udah pesen?" tanya Jojo.

"Menurut Lo?!" sungut Selena. Belle seperti biasa menenangkan Selena dengan tatapannya.

"Kalian berdua pesen aja ya.." kata Kimi.

"No, kamu mau pesen apa?" tanya Jojo pada laki-laki di sebelahnya.

"Udah, kalian liat menunya aja disana. Samperin si mbaknya sekalian bayarin punya kita," kata Swifta dengan nada bercanda. Ok, aku tahu maksud Swifta adalah mengusir sebentar.

Jojo langsung bangkit berdiri dan menarik tubuh laki-laki itu. Keluar ruangan outdoor dan Selena berkata bahkan mungkin berteriak, "YANG LAMA YA!"

"Sel--" peringat Swifta.

"Gue kesel. Ngapain sih Jojo bawa itu cowok? Ewh banget." ujar Selena.

Shireen masih diam. Sekarang, yang biasanya ia paling berisik, paling bisa tertawa dengan keras, yang hanya bisa ia lakukan diam menatap kosong ke arah layar bewarna itu.

"Gue-- gue nggak nyangka ketemu dia lagi." ujar Shireen, pelan sekali. Kami semua langsung menoleh ke arah Shireen, menatap khawatir serta kasian.

"Gue cincang si Jojo lama-lama."

"Udah Sel, Jojo pasti ada niatan lain, yang pasti bukan buat nyakitin Shireen." kata Belle.

Ya, meski aku kesal setengah hati pada Jojo tapi aku yakin ia punya niatan lain kenapa membawa dia ke acara kami. Maksudku, dia kan punya indra keenam dan dia pasti tahu maksud mempertemukan dia dengan Shireen.

"Udah lama banget gue nggak ketemu dia dan dia berubah gitu,"

Uh, Shireen. Biasanya dia yang paling anti dengan kata galau, dengan kata menye-menye dan segalanya. Sekarang, kenapa dia semelankolis begitu?

Kalau saja ini tidak dalam adegan serius, aku yakin aku sudah tertawa keras dan mengejek Shireen. Tapi sekarang, bahkan raut wajah bercanda yang biasanya selalu ada di wajah Shireen hilang. Shireen terlihat shock dan putus asa?

Ya okelah, kalian mungkin penasaran siapa yang membuat Shireen jadi galau, yang membuat kami semua kesal pada Jojo.....

Jadi, laki-laki itu bernama Gionino Nazar Werzkhi. Cinta pertama dan pacar pertama Shireen yang kami semua tahu sampai sekarang belum bisa ia lupakan.

Nino juga teman SD serta SMPku, bahkan dulu dia pernah menembakku ketika kelas 6 SD. Dan aku menolaknya meski dulu aku ingin berpacaran dengannya. Hello, siapa yang tak ingin berpacaran dengan laki-laki yang bahkan ketika SD saja sudah terlihat tampan begitu? Apalagi keluarganya terkenal kaya. Jelas aku menolak karena Shireen menyukai Nino sejak kelas 4 SD. 4 SD kalian bayangkan!!!!!

Aku menolak Nino dengan halus. Dengan gamblang aku menyatakan bahwa Shireen menyukai Nino. Dan sukurlah, tak lama kemudian Nino menyatakan cinta pada Shireen. Pada sahabatku yang sejak SD mempunyai berat badan besar.

Aku tidak tahu bahwa itu harus jadi kebahagiaan Shireen atau malah malapetaka untuk gadis itu.

Nino hanya mempermainkan Shireen. Shireen yang polos dan tidak berpengalaman dengan yang namanya cinta. Ketika aku sudah punya lima mantan ketika SD bahkan dia baru memulai percintaannya, dengan berakhir tragis pula.

[1] Fortune CookiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang