Suara toak terdengar jelas di lorong lorong sekolah. Ketua OSIS yang sedang memberitahukan kepada anggotanya dari ruang piket untuk segera kumpul di ruang sekretariat OSIS.
Para anggota segera berjalan cepat menuju ruang tempat pertemuan. Namun Nissa yang masih duduk di bangku kelas dan kertas ulangan yang berada di genggaman tangan nya, kini pikirannya mendadak menjadi buyar seketika.
"Duuhh, bagaimana ini? Aku kan masih ulangan. Waktunya 30 menit lagi selesainya. Pasti aku akan kena hukuman." Ucap nya dalam hati dengan perasaan panik.
Bel sekolah memang sudah berbunyi sekitar 7 menit yang lalu, hampir semua siswa siswi ada yang sudah pulang. Namun tidak berlaku untuk kelas ku, karena hari ini ada ulangan mendadak yang harus dilaksanakan sebab minggu depan guruku izin untuk tidak mengajar.
Wajahku yang mengerutkan kening dan mata yang melihat ke arah luar kelas. Tanpa aku sadari ekspresi ku itu dipandang aneh oleh guru dikelas.
Segera guru itu menghampiri meja ku.
"Nissa... Sedang melihat apa?" Ujar guru padaku.Dengan refleks nya aku terbangun dari rasa cemas yang melanda diriku. "Hehee bapak, engga liat apa apa ko pak" ucapku pelan dan tangan ku menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Tapi terlihat dari ekspresinya kamu sedang memikirkan sesuatu" jawab guruku dengan cepat dan wajahnya menatap ku misterius.
"Eeuuu... Emmm... Bolehkan Nissa melanjutkan mengerjakan pak?" Nissa mengalihkan pembicaraan.
"Yaa tentu, silahkan lanjutkan!"
Nissa hanya mengangguk dan segera mengerjakan kembali. Sesekali Nissa melihat jam yang melingkar di tangan kanan nya.
Pak guru yang berada dikelas berjalan kedepan dan kebelakang untuk mengawasi murid muridnya, tatapan mata yang tajam membuat para siswa enggan untuk mencontek."10 menit lagi" ucap pak guru tegas.
Para siswa nampaknya sedang panik saat mengetahui sisa waktu tinggal 10 menit. Namun rasa panik itu tidak berlaku untuk Nissa, karena ia merasa lega mendengar ucapan pak guru.
Nissa yang menjadi semangat untuk mengisi jawaban dari soal soal ulangan yang ia kerjakan. Tak lama pun Nissa teringat kembali tentang perkumpulan OSIS.~ flash back *ruang sekretariat OSIS
"Ayoo ayoo semuanya duduk dan harap tenang!" Ucap Bayu sang ketua osis dengan suara yang berat.Sani sang sekertaris yang berada di sebelah kanan Bayu namun jaraknya beda, ya kira kira 3 jengkal tangan anak sma.
"San, tolong dong di absen dulu anggota yang ikut rapat. Gue mau ke kelas dulu ada barang yang ketinggalan""Oke bay, emangnya barang apa yang ketinggalan?"
"Itu buku tulis gue ada dikolong meja"
Bayu pergi meninggalkan Sani dan rekan rekan nya di ruangan. Sani langsung saja mengabsen anggota nya. Ia menatap wajah wajah disekelilingnya dan menyeklis di buku absen milik OSIS.
"Annisa Nuraisyah?" Suara panggilan milik Sani yang menggema di ruangan.
Semua orang yang berada dalam ruangan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri untuk mencari Annisa."Ada yang tau ga Annisa kemana?" Ujar Sani pada rekan rekan nya.
"Engga tau tuh, lagian dari tadi juga engga keliatan. Mungkin masih dikelas" jawab Shinta teman Nissa namun beda kelas.
"Yaudah kalo gtu, Shinta temuin Nissa ya kesana ke kelasnya"
"Oke oke kak"
Shinta segera pergi menuju kelas Nissa yang lumayan jauh dari ruang sekre. Ia segera berlari agar cepat sampai. Tak lama pun ia sampai didepan kelas Nissa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Hidupku
EspiritualInilah Hidupku Tak perlu engkau risau untuk menikmati alurnya. Tak perlu engkau benci untuk setiap kisah yang datang. Tak perlu engkau pergi untuk berpaling darinya. Dan, Tak perlu engkau kembali untuk menghapus semuanya. Karena... Inilah Hidupku. P...