Chapter 9: Shocked

183 17 0
                                    

Harry melemparkan gulingnya dengan kesal. Ia membanting tubuhnya ke kasur dengan kasar. Kenapa? Kenapa bukan ia orang yang berada di hati Juliette?

Andai ia dipertemukan dengan Juliette dari awal..

Andai ia tidak menjadi playboy..

Pasti gadis itu tidak mengecap buruk dirinya seperti sekarang ini.

Apa mungkin ia dapat membuat Juliette jatuh cinta kepada dirinya? Sedangkan Juliette selalu menatapnya dengan penuh kebencian.

Untuk gadis itu, ia tak main-main. Gadis itu telah merubah segalanya..

Mengacak-acak perasaan dan pikirannya,

Kenapa? Inikah cinta yang sebenarnya?

**

(Juliette's)

Kami berdua duduk di tepi danau.

Ya, aku dan Zayn.

Kami berdua diam seribu bahasa. Tak ada satu dari kami yang mengucapkan satu kata pun. Aku pun tidak tahu harus berkata apa sejak kejadian tadi.

"Um.." aku mulai bergumam, "Zayn," suaraku terdengar seperti burung terjepit pintu.

Zayn menoleh, ia tersenyum simpul menungguku untuk berbicara.

"Aku eng..." otakku terus mencari-cari kata yang tepat, "tidak jadi."

Hatiku terlalu gugup untuk berbicara dengannya, beribu pertanyaan melintas di otakku seperti,

Bagaimana perasaannya denganku sekarang?

atau apakah dia membenciku?

Kami kembali terdiam menatap langit senja, lagi..

Zayn bergeser sedikit merapat ke arahku.

"Juliette," ia menoleh ke arahku, "Lihat itu...,sunset."

Mataku terpaku pada pemandangan di depanku, matahari terbenam begitu indah, memijarkan warna jingga ke arah langit.

"It's beautiful," gumamku pelan.

Zayn mendekatkan wajahnya ke telingaku,

"Just like you," bisiknya.

Aku merasakkan sesuatu yang hangat menjalar ke pipiku.

"I love you, Juliette." Zayn berbisik sangat pelan, sehingga aku tak dapat mendengarnya.

"A, apa?"

Zayn menggeleng pelan. Lalu ia menghembuskan nafas perlahan.

Sebenarnya ada apa dengan dia?

**

-Sunday's Morning-

Juliette sedang membersihkan kamarnya, begitu suara handphone nya berdering,

Harry Calling..

Ia memutar bola matanya malas, namun ia harus bersikap manis pada Harry, itu yang ayahnya katakan.

"Halo,"

"Hi, baby," Aku mendengus kasar mendengar kata-katanya itu.

"Selamat atas kelulusan kuliahmu ya! Eh, aku juga lulus, kau tak memberiku selamat?"

Aku terkekeh pelan mendengarnya,

"Selamat, Styles."

"Uh, aku akan ke rumahmu dalam 20 menit. Bye,"

Harry memutuskan sambungan telponnya, sial.

**

(Juliette's)

Tepat dalam 15 menit, Harry datang. Ugh, kenapa cepat sekali? Saat aku dan Harry sedang duduk, panggilan video call berbunyi. Siapa pula itu?

Jennifer Calling..

Jennifer adalah sahabat dekatku yang tinggal di San Fransisco.

"Hey Juliette,i miss you so much! Aku dengar kau punya pacar baru,huh?"

Argh, gosipnya kenapa cepat sekali menyebar?

"Yeah, ini dia disampingku," Aku mengarahkan kamera laptop ku menghadap Harry.

Tiba-tiba,

"JULIETTE, HOW DARE YOU!!"

Aku melongo,

"Apa? Kenapa?"

"HE'S MY BOYFRIEND!!,"

**

Adooh aku buntu guys, tapi keep vomments aja yaa!

50+ Votes for next chapter!

Much love,

-Author

Tears of First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang