Chapter 15: Begin

98 10 2
                                    

(Zayn's)

Aku menatap taman rumah sakit lewat jendela. Dadaku serasa masih sakit.

Aku menundukkan kepalaku. Berapa lama lagi aku akan tetap hidup? Jika tiba-tiba penyakit itu menyerang..

"Hai," Seorang gadis duduk di sebelahku.

Aku menoleh, "H, hai."

Gadis itu mengeluarkan handphonenya dan mengetikkan sesuatu, lalu menoleh lagi.

"Sedang apa, di rumah sakit? Kalau tidak salah kau.." Ia menyipitkan matanya, "Yang bersama Juliette dan Harry bukan?"

Aku hanya mengangguk lemah mendengar nama perempuan itu.

"Ya, namaku Zayn. Zayn Malik."

Gadis itu tersenyum,

"Kendall Jenner. Mau ikut? Aku mau bicarakan sesuatu tentang Juliette."

**

Harry memukul kencang setirnya, perasaannya kacau sekarang. Kenapa dulu ia malah begitu bodoh melepaskan Juliette?

Segera ia arahkan mobilnya menuju sebuah cafe. Mungkin secangkir kopi bisa membuat perasaannya sedikit tenang.

(Harry's)

Aku memasuki cafe itu. Kupilih duduk di sebelah pojok Cafe.

Mataku menerawang ke cafe ini. Hingga aku menangkap dua orang yang sangat familiar sedang bercengkrama. Aku memasang pendengaranku,

"Aku tidak percaya dia seperti itu," Ujar seorang laki-laki.

Sang gadis terkekeh,

"Bahkan ia memutuskan Harry karena ia jatuh cinta padamu. Namun faktanya, ia telah menjalin hubungan dengan orang lain."

Laki-laki itu menatap wanita dihadapannya dengan tatapan kaget,

"Si..siapa?"

"Pacar sahabatnya. Liam Payne."

DEG!!

Jantung Harry serasa keluar dari tempatnya.

**

Sudah satu jam Juliette hanya terdiam di tempatnya. Akhirnya gadis itu memutuskan untuk jalan-jalan sembari memikirkan persoalannya dengan Harry dan Zayn.

.

.

(Juliette's)

Seorang gadis menabrakku saat ia melewati sebuah cafe. Kuperhatikan gadis itu beberapa saat dan langsung kukerjapkan mataku.

"Ah, aku minta maaf." Sesalku cepat.

Gadis itu tersenyum, "It's okay. Seharusnya aku yang minta maaf." Ia bangkit dan meronggoh-ronggoh tasnya yang kelihatan mahal. Aku memperhatikan gadis yang benar-benar cantik itu, senyumnya yang menawan dan tanned skinnya yang sempurna.

Kalau di bandingkan denganku seperti Beauty and the Beast. Kira-kira begitu.

"Uh, by the way," Ia melirikku yg masih memperhatikannya, "Pernahkah kita bertemu sebelumnya?"

Aku mengerutkan keningku, bagaimana bisa aku kenal dengannya?

"Kurasa tidak." Jawabku.

Gadis itu terkekeh dengan manisnya, "Oh, bagaimana jika menyangkut Harry?"

Aku terhenyak, "Kau salah satu pacar Harry kah?"

Dapat kulihat raut wajah orang dihadapanku sedikit berubah.

Tears of First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang