Chapter 16 : Be Right Back

94 8 0
                                    

(Truly Madly Deeply/1D)

Juliette menutup telinganya dengan bantal, rasanya dari tadi ada suara seseorang di bawah balkonnya.

"Am I asleep, am I awake,

or somewhere in between?

I can't believe that you are here and lying next to me

Or did I dream that we were perfectly entwined?,"

Sekali lagi ia menenggelamkan dirinya di dalam selimut.

"Like branches on a tree, or twigs caught on a vine?

Like all those days and weeks and months I tried to steal a kiss

And all those sleepless nights and daydreams where I pictured this

I'm just the underdog who finally got the girl

And I am not ashamed to tell it to the world

Truly, madly, deeply, I am

Foolishly, completely falling

And somehow you caved all my walls in

So baby, say you'll always keep me

Truly, madly, crazy, deeply in love with you

In love with you,"

Juliette mencoba membuka matanya yang masih mengantuk. Lagunya sih bagus, tapi suaranya..

"Should I put coffee and granola on a tray in bed

And wake you up with all the words that I still haven't said?

And tender touches, just to show you how I feel

Or should I act so cool like it was no big deal?

Wish I could freeze this moment in a frame and stay like this

I'll put this day back on replay and keep reliving it

'Cause here's the tragic truth if you don't feel the same

My heart would fall apart if someone said your name,"

Karena tidak tahan, gadis itu segera membawa segayung air dan berjalan ke arah jendela,

"In lo---"  Byuur, sontak segayung air menyiram seseorang di bawah sana.

"Suaramu sumbang! Jangan mengamen kalau tidak bisa nyanyi!" Teriak Juliette sarkastik.

Diperhatikannya orang itu, bagaimana pengamen bisa masuk ke rumahnya? Ia kembali menyipitkan matanya,

"Harry!?"

***

"Suaramu sumbang. Mengganggu tidur siangku" Ujar Juliette.

Mereka berdua duduk di tepi trotoar. Biasanya Zayn kesini, sambil merokok. Tapi entahlah..

"Hmm, maaf deh," Harry memainkan jari-jarinya. Sesekali memperhatikan Juliette yang sedang menatap langit, "Aku kan bukan Zayn."

Juliette segera melirik ke arah Harry, sedangkan pria itu hanya pura-pura memalingkan wajahnya.

"Apa hubungannya?" Tanya Juliette. Harry hanya mengedikkan bahu. Ia menatap sekilas wajah Juliette, dan teringat akan sesuatu,

"Oh iya, Juliette," Harry menepuk bahunya, sekalian curi-curi kesempatan(?),

"Kau.. kenal.. L..,liam Payne?"

***

(Zayn's)

Aku menyalakan sebatang rokokku dan mengambil gitarku. Apa baiknya aku pergi ke luar? Mood-ku sedang buruk.

Dengan cepat, aku memanjat pohon yang biasa aku datangi.

Sebuah kertas terselip di antara senar gitarku.

"Lagu.." Gumamku, "Untuk Juliette."

Aku tersenyum dan mengambil pensilku,

"Apa masih perlu aku buat ini?" Kekehku.

Perlahan, aku bersandar di sebuah batang pohon. Apa yang kupikirkan tentang Juliette?

Rasanya hanya ada sakit hati dan kekecewaan..

***

"Siapa? Liam? Pacar sahabatku. Aku tidak kenal."

Harry mengangguk. Lalu mengeluarkan secarik kertas,

"Pertunangan kita harus tetap berjalan."

Ia memberikan kertas yang tertera tanda tangan ayah Juliette.

"Kau.." Juliette rasanya ingin kembali memukul wajah Harry.

Harry tersenyum smirk,

"Darah playboy masih sedikit mengalir di dalam tubuhku, Juliette,"

Harry mendekatkan tubuhnya ke arah Juliette, keringat dingin mulai bercucuran di wajah Juliette. Astaga gilanya mulai lagi.

"Dan seorang playboy tidak akan menyerah hanya untuk mendapatkan seorang gadis keras kepala..sepertimu."

Then Harry kissed Juliette. On lips.

***

keep vomments!

Tears of First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang