liburan semester I kali ini, keluargaku dan Natan membuat acara untuk menghabiskan watu bersama, Nyco dan Nathasya sangat antusias sekali dengan acara ini, mereka udah nyiapin berbagai rangkaian acara untuk satu minggu berada di Pantai.
"Niki! Ayo turun kita udah kesiangan ini." Teriak Bunda dari lantai bawah.
"Kak, ayo!" Sambar Nyco.
"Iya iya bawel." Jawabku yang terburu-buru turun dari lantai atas.
"Udah rapih semua bun?" Tanyaku yang melihat koper-koper sudah dibariskan di ruang keluarga.
"Udah, tinggal Ayah lagi milih sepatu."
"Ayah!!" Teriak aku dengan Nyco dari lantai bawah, tak lama Ayah keluar dari kamar sambil senyum kuda.
"Waduh iya, Ayah nih dah tua jangan teriak-teriak begitu." Ucapnya dengan tangan memegang dadanya.
Kami sekeluarga pergi menggunakan Elf, Karena selain bisa pergi dengan menggunakan satu kendaraan, lebih lega dan nyaman. Nathasya keluar dengan membawa tas, dan kopernya yang serba pink.
"Nyco, aku bawa karambol lho." Ucapnya dengan senyuman melebar.
"Wahh iya kah? Aku gak sabar pengen main." Sahut adikku.
"Natan mana Sya?" Tanyaku yang melihat tidak ada Natan.
"Di kamar ka, katanya apa gitu tadi yang ilang."
"Niki." Tiba-tiba Tante Hera memanggilku. "Sayang, kamu bisa panggil Natan turun gak lama banget dia di kamar, bilangin kalau gaskin laptopnya gak ada biarin ajah udah." Sambungnya. Oh jadi manusia itu lama nyari gaskin buat laptopnya.
"Natan!!" Aku mendobrak pintu kamarnya sambi teriak panik, sudah lama sekali tidak melakukan hal konyol seperti ini.
"AAHHHHHH!" teriaknya sambil menutup kupingnya.
"Ahahahaha, cowo cemen banget hahahah. Udeh buruan ah turun, lama."
"Ah sialan, untung bukan si Nathasya. Gue jorokin ke tangga kalo dia." Mukanya pucat, tangannya masih mengelus dada.
"Cari apa sih?"
"Gaskin ilang, baru beli mahal."
"Gambar greenday bukan sih?"
"Iya, lu liat dimana nik?"
"Noh di ade lu." Jawabku yang sekarang sudah duduk di atas kasurnya sambil memakai sepatu, jarang-jarang dibolehin nih buehehe.
"Ah serius?!"
"Beneran tadi di pegang ama Nyco."
"Ah bocah, yok dah turun bantuin bawa tas gue dong Nik." Lalu dia memberikan tas gemblok berwarna Abu-abu.
"Astaghfirullah, lu bawa apaan ajah Nat berat banget."
"Kancut!" Setelah menjawab pertanyaanku dia lari turun dari tangga, meninggalkanku yang masih berdiri di depan kamarnya.
***
Perjalanan ke Pelabuhan Ratu benar-benar melelahkan tapi asik. Aku duduk di bangku ketiga bersama Natan, dan Nyco. Dibangku belakang ada Bunda, Tante Hera dan Nathasya. Dan bangku kedua di belakang supir Ayah dan Om Halim.
"Nah ini penginapan kita." Ucap ayah ketika kita semua turun dari mobil.
Lalu kami berempat masuk duluan sambil membawa barang-barang milik kita pribadi, kamarnya tidurnya ada empat ruangan, dengan satu kolam renang pribadi, dan view menghadap ke pantai.