"Kali ini kau diam membisu." Tersadar dari lamunannya Ji Soo menoleh dengan jarak wajahnya dan wajah Yoon Gi dalam batas bahaya.
Bau keringat tidak terlalu dominan karena kerja jantunya yang berlebihan membuat Ji Soo tidak begitu perduli. Jarak sedekat ini harus dihindari entah mengapa kakinya malah sulit melangkah mundur dan matanya membalas tatapan Yoon Gi. Ini bahaya otaknya berseru kencang. Tetap saja tubuhnya terpaku di tempat.
"Ada apa denganku?" pikir Ji Soo.
Pelan dan perlahan Ji Soo memejamkan mata begitu wajahnya mendekat. Ada yang aneh dalam dirinya. Seperti berharap dan membiarkanya terjadi tanpa ada usaha mencegah. Tapi apa yang di terimanya tiupan angin lembut di bibir dan seringaian. "Apa yang kau harapkan dengan menutup mata?"
Yoon Gi menarik kepala dan tersenyum puas mengerjainya. Sekiranya itu yang Ji Soo tangkap. "Kau-."
"Arrggh......." Ji Soo menjambak rambutnya frustasi, mengetukan kepala pada buku di meja. Memori sore tadi masih bergentayangan menggenggu belajarnya. Sia-sia menghalaunya dengan belajar.
"Menyebalkan!!!"
Petikan gitar dari kamar sebelah semakin mengganggu dengan lirik lagu yang dinyanyikan Chanyeol membuat kepala Ji Soo semakin berdenyut mendidih. Sepupunya kali ini antara menggoda dan mengejeknya habis-habisan. Bahkan bibinya sampai bingung begitu Chanyeol pulang dengan senyum menjijikan untuk menggoda Ji Soo.
"YEOLIE OPPA!!"
"Hmm?!" tanya Chanyeol masih dengan menyenandungkan lagunya.
"Tidak ada orang yang bermain musik di malam hari. Berhentilah," ujar Ji Soo keras, mungkin saja Chanyeol pura-pura tidak menedengarkan.
"Aku sedang berlatih, Ji Soo-a."
"Jangan banyak alasan, Oppa!!" Ucapannya dianggap angin lalu oleh Chanyeol. Dia malah semakin asik bernyanyi. "Apa lagu itu yang akan kau bawakan nanti?"
"Ide bagus."
Apa dia bilang 'ide bagus.' lagu aneh itu Chanyeol bilang ide bagus. Sepertinya dia mulai gila.
"YA! OPPA!!!" pekik Ji Soo malah membuat tawa Chanyeol pecah. Rasanya Ji Soo ingin mencekik saudaranya itu kemudian mencincang hidup-hidup, dan menaburkan dagingnya untuk makanan ikan di penangkaran.
.
.
.
Yoon Gi menerawang langit-langit kamar dari atas tempat tidur. Apa kelakuannya tadi salah? Ji Soo terlihat marah dengannya. Gadis itu pergi tanpa alasan setelah dia bermaksud hanya bercanda.Ada yang menarik, gadis itu lucu saat menutup matanya. Wajah polos seperti bayi, cantik dan menggemaskan. Mungkin jika ia tidak tahu jika Chanyeol dan So Hyun ada di sana, sudah pasti dirinya akan lepas kontrol.
Tapi mengapa dia harus marah? Ia tidak melakukan kesalahan atau bahkan sampai menciumnya tadi. Apa mungkin karena Ji Soo berharap dan dirinya malah meniup wajahnya. Apa karena itu? Benarkah, karena itu? Benarkah Jisoo mengharapkannya?
Kembali mengingat wajahnya yang merona, membuat Yoon Gi tak hentinya tersenyum. Seperti dongeng yang tak diceritakan. Hal itu mampu menghantarkannya ke dalam tidur yang nyenyak dengan mimpi indah.
~~~
Sudah lewat dari seminggu. Jisoo tidak pernah latihan lagi. Yoon Gi terkadang menunggunya setelah selesai membersihkan gedung olahraga. Apa dia masih kesal padanya sampai sekarang?
"Gadis manja itu tidak datang lagi?" kata Chanyeol pada Yoon Gi. Ia duduk disamping Yoon Gi dan bertumpu pada lengannya. "Dia keras kepala dengan keputusannya. Terlebih masalah pribadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Omoide [END]
Fanfiction[COMPLATED] [15+] Suga, Ji Soo, Jung Kook, Eunha, Chanyeol, So Hyun, Seok Jin, ect. // Family, Drama Kejadian dua tahun lalu sebagai awal Ji Soo memahami keluarganya sekalipun ia belum mengetahui alasan pasti mengapa orang tuanya menitipkan di...