Chapter 4

1K 112 17
                                    

"Ah, persimi," panggil Yoon Gi menghentikan langkah Jung Kook, membuatnya juga menoleh kearahnya.

"sletingmu." Tunjuknya ke bawah Jung Kook. Bagian sensitif seorang laki-laki.

Jung Kook refleks menatap celanya. Mengeceknya. So Hyun dan Ji Soo yang melihatnya langsung menutup mulut mereka. Manahan tawa. Tak terkecuali teman-temannya yang lain.

Eunha yang menggandeng tangan Chae Young. Saat masuk menatap heran teman satu kelasnya yang sedang cekikikan. Aneh? Apa ada yang sedang melawak?

"Wae?" bisik Chae Young pada Eunha.

"Molla," jawab Eunha tak tahu menahu. "Semua terlihat aneh."

Jung Kook menatap Yoon Gi murka. Sedangkan Yoon Gi hanya mendelikan bahunya tak perduli. Untuk apa dia perduli pada anak seperti Jung Kook. Kurang kerjaan.

"Kita satu sama." Yoon Gi memperingatinya bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dari seorang Jeon Jung Kook. Yoon Gi meganggap semua ancamannya hanya bualan. Tidak lebih.

Untuk kali ini Jung Kook mengalah karena waktu yang tidak memungkinkan untuknya. Jam hampir menunjukan pukul 8. Ia berjalan ke tempat duduknya yang berada di sudut paling belakang. Tidak tanggung-tanggung laki-laki itu langsung melempar tas dan menendang kursi sebagai pelampiasan amarahmya. Refleks membuat Eunha terkejut saat akan menyapanya begitu juga teman satu kelasnya dan Mrs. Ahn yang tiba-tiba datang tengah berdiri didepan pintu.

"Mr. Jeon, bisa kau tidak membut fasilitas sekolah rusak?!" Mrs. Ahn memperingati Jung Kook untuk tidak berbuat macam-macam selagi ia masih bisa bersabar.

Dengan kesal Jung Kook duduk diikuti Eunha duduk disampinhnya. Matanya menatap luar jendela menghindari tatapan siapapun yang malah akan memperburuk suasana hatinya.

"Pagi semua," sapa Mrs. Ahn kembali ramah.

"Ms, kenapa? Bukannya jam anda tidak ada," tanya Chanyeol. Pertanyaan ini mewakili dirinya bosan bertemu walikelasnya setiap hari.

"Kau lupa atau pura-pura melupakannya?" tanya Mrs. Ahn balik membuat Ji Soo menahan tawa atas pertanyaan Mrs. Ahn yang dilontarkan untuk Chanyeol.

Chanyeol mengernyitkan dahinya bingung dengan maksud dari ucapan Mrs. Ahn. Atau dirinya yang membodohi diri sendiri untuk tidak mengerti dengan pertanyaan sesederhana itu.

"Kau pasti lupa bodoh." ejek Ji Soo dari belakang Chanyeol, "aku malu memiliki kakak sepupu pelupa sepertimu. Kembalikan otak pintarmu dari istirahat panjang."

Yoon Gi yang mendegarnya tahu. Ia tersenyum kecil. Ternyata dugaanya selama ini salah mengenai Chanyeol yang merupakan kekasih Ji Soo. Ia merasa bodoh hanya dengan kata Oppa yang biasa Jisoo gunakan untuk memanggil Chanyeol.

Chanyeol teringat sesuatu. Tangannya menutup mulutnya yang terbuka lebar. "Aku lupa mengerjakannya. Bagaimana ini?"

"Wae? Mengapa kau melihatku seperti itu? Ah~, benar. Kau sudah mengerjakannya, 'kan?" tanyanya pada Naeyoung yang sedang mengeluarkan tugas dari dalam tas.

"Tentu, aku tahu kebiasan burukmu Chanyeol-ah. Manamungkin aku membiarkan tugas kelompok kau kerjakan sendiri. Aku bukan pemalas sepertimu," jawab Nayoung, teman semejanya.

Ji Soo menatap Yoon Gi ragu-ragu ingin bertanya, "Kau pasti meminta ini kan," ujar Yoon Gi seolah mengerti mengapa Ji Soo menatapnya sambil menyerahkan laporan yang mereka buat kemarin sebelum pulang sekolah.

"Sukurlah," Ji Soo menerima laporan tersebut kemudian mengumpulkannya di depan, di ikuti beberapa siswa setelahnya.

"Mr. Park sudah tau kan?" tanya Mrs. Ahn sebagai candaan saja dengan Chanyeol kemudian pergi meninggalkan kelas bersamaan bel masuk berbunyi.

Omoide [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang