Chapter 9

697 98 0
                                    

"Benarkah kau menyukaiku?"

"Kenapa kau berpikir aku menyukaimu?" Yoon Gi acuh tak acuh membuat Ji Soo ragu untuk bertanya lebih lanjut.

"Aku hanya teringat dengan... perkataan Jung Kook." Ji Soo tersenyum kecil mengingatnya sekedar untuk mengurangi kegugupannya. "Dia takan menunjukku sebagai gadismu kecuali kau telah berkata seperti itu padanya. Sejauh ini tidak ada yang berani mendekatiku karena masalahku dengan Jung Kook. Mereka dekat sebatas teman dan karena kebutuhan, terlebih aku seorang ketua murid dan... semua orang segan padanya kecuali Chanyeol, So Hyun, dan kekasihnya, Eunha, tetapi kenapa kau malah terang-terangan seolah siap bertempur dengannya? Kau tidak melakukan ini tanpa alasan, 'kan?"

"Jika itu karena aku menyukaimu, apa kau menyukaiku?" tanya Yoon Gi lagi. Ia memilih diam sambil menatapnya intens dan membuat gadis itu sedikit menunduk, salah tingkah.

Pemuda ini seperti tak perduli dengan pertanyaan Ji Soo karena ia sudah mengetahui jawabannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda ini seperti tak perduli dengan pertanyaan Ji Soo karena ia sudah mengetahui jawabannya. Hanya dengan melihat glagat dan gerak geriknya sejak kemarin sudah mampu menjawab segala hal yang berputar-putar di atas kepalanya.

"Eh?!... Itu... Emm, jika kau jujur, kau adalah orang yang sama dengan orang dua tahun lalu, aku mungkin akan mempertimbangkannya."

"Hanya di pertimbangkan? Tapi kenapa kau ingin sekali mengetahuinya?" tanya Yoon Gi. Ia bahkan tersenyum lagi menghoda Ji Soo sedikit shock mendengar caranya bicara. "Dan untuk masalah dua tahun lalu, kau masih mengingat orang itu yang belum tentu mengingatmu. Apa kau begitu menginginkannya datang menghampirimu karena kau jatuh cinta padanya."

"Aku tidak menyukainya. Aku hanya sebatas ingin bertemu dengannya," sanggah Ji Soo. ia tidak berani menatap dalam mata Yoon Gi. Ia takut karena mungkin akan terlalu jujur didepannya nanti.

"Dia orang asing, tidak mungkin kau tanpa alasan ingin bertemu dengannya. Jujur saja kau memang sudah jatuh cinta pada pesonanya bukan?"

"Dia tidak mempesona." Ji Soo mengigit bibirnya. "Tapi dia orang baik, kulitnya putih bersinar, suaranya berat menenangkan. Aku akan sangat mengenalinya jika dia berdiri didepanku."

Yoon Gi tersenyum kecil penuh makna mendengar penuturan Ji Soo. Gadis itu terdiam lama sebelum mengangkat kepala.

"Kau bohong padaku tapi jujur aku senang kaulah orangnya," ungkap Ji Soo pelan, "Karena sudah selesai aku juga pamit pulang."

Gadis itu bangkit dari duduk dengan terburu, begitu melangkah kakinya terantuk kaki meja hingga menggoyankan benda di atasnya. Gadis itu refleks melompat-lompat dan mengaduh kesakitan.

Yoon Gi yang melihatnya bangkit berdiri, menyampingkan pekerjaannya yang belum selesai. "Ya! Hati-hati, kau bisa terjatuh."

Ia menangkap Ji Soo dan gadis itu justru menubrukan badanya yang hampir saja membuat keduanya terjatuh. Ji Soo menyampirkan tangannya pada bahu Yoon Gi. Kakinya sidikit berjinjit akibat masih terasa sakit. Dan Yoon Gi, menahan pinggang Ji Soo agar keseimbangan gadis itu terjaga. Keduanya terdiam lama, tak ada suara selain bunyi jam di sana. Yoon Gi cukup menikmati moment ini dan Ji Soo sepertinya belum menyadari kondisi mereka. Gadis itu sibuk mengatur detak jantungnya yang memburu karena terkejut tadi.

Omoide [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang