Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#HAPPY READING#
Kenapa dikatakan jatuh cinta? Sebab jatuh adalah proses yang terjadi tanpa aba-aba. Terjadi begitu saja tanpa kau rencanakan sebelumnya.
********** MEI, 21 2020
Secercah cahaya yang mengusik pelan tidur sang pangeran tidur yang telah sekian lama lelap di atas sebuah ranjang pesakitan. Segala macam alat kesehatan menempel di tubuhnya. Alat yang cukup menyedihkan bagi keadaan seorang pasien pada umumnya.
Pria itu masih berlatih untuk membuka pelan kedua kelopak matanya, kelopak yang berusaha kuat untuk dapat menangkap cahaya yang mengenai kulit kelopak itu, entah itu yang membuatnya bangun atau memang sudah waktunya.
Cukup lama dia berusaha keras, pada akhirnya kelopak mata itu terbuka, alis panjang kelopak itu terbuka dan menampakkan dua buah bola mata yang masih sangat enggan untuk berfungsi, sulit bekerja dan bahkan bermasalah saat harus menyesuaikan cahaya matahari pagi itu ke retinanya setelah sekian lama dia bertahan dalam gelap gulita ketika mata itu tertutup.
Pria itu saja merasa asing dengan segala yang terjadi, dia masih belum menyadari apa yang dirasakanya, dia tidak paham apa yang membuatnya demikian, dia masih merasa jika dirinya bangun tidur di pagi seperti sebelum-sebelumnya.
Pria itu tidak sadar jika sebenarnya dirinya demikian selama 979 hari sudah. Dia tidak sadar jika sebenarnya dirinya telah terlelap, menutup mata, tidak berdaya selama itu.
Dia tidak menyadari jika dalam waktu selama itu, sebenarnya dia berulang kali berada di ambang pintu kematian. Kondisi kesehatannya yang selama itu yang sering turun drastis, dan bahkan kadang para petugas kesehatan yang menanganinya seolah menyerah dan merelakannya.
Tapi selama ada Siwon, itu mereka kubur. Karena Dokter itu selalu mengeluarkan sebuah perintah yang mengatakan jika mereka harus tetap melakukan yang terbaik untuk pria yang beberapa tahun lalu itu nyaris mati bersama pria yang lain.
Dan pagi tadi, saat sinar matahari itu terbit, akhirnya pria itu membuka mata. Dan objek pertama yang dilihatnya adalah sebuah cahaya indah dari sang surya.
Merasa silau, disipitkannya mata itu perlahan, dan mengurangi porsi pandangnya hingga berakhir pada sebuah kaca besar di ruangan yang di tinggalinya, kaca besar sebagai pembatas dirinya dengan udara luar.
Ruangannya yang memang sengaja menggunakan kaca besar sepanjang depan dan sebelah kiri ruangan, hanya sebuah gorden yang mereka sediakan untuk menutup kaca itu ketika malam tiba.
Ruangan intensiv yang jika menghadap kaca tadi tertangkap di luarnya sebuah taman kecil, taman hijau dan warna warni pucuk bunga, yang disengaja untuk parfum alami di sana, dan juga menambah kesegaran untuk sang pasien.
