About Her Heart

1.3K 141 4
                                    

Siapa yang tahu, apakah Sehun masih bernafas atau tidak dibalik mobilnya yang sudah tak berbentuk?

...

Oh Hayoung saat ini masih berlindung di bawah perhentian bus menunggu hujan reda. Nampaknya sudah sedari tadi Hayoung menunggu tapi hujan bukannya reda tapi malah semakin deras. Hayoung mengaktifkan kembali ponselnya berniat untuk menelepon Eunji. Mungkin saja sahabatnya itu bisa membantu. Hayoung tidak ingin sama sekali menelepon atau meminta bantuan pada Sehun. Jujur saja dia masih kecewa sekali.

Saat mencari nama kontak Eunji, tiba-tiba ada panggilan masuk di layar ponselnya dengan nomor tanpa nama. Hayoung sedikit ragu mengangkat panggilan itu tetapi akhirnya dia menerimanya.

"Yeoboseyeo?" Hayoung menyapa pada orang diseberang sana.

"...................................."

"Ini siapa?"
Tanya Hayoung penasaran

"..................."

"Oh.. ada apa meneleponku?"

"........................................"

"Mw..mwo??!!" Hayoung berteriak kaget mendengar jawaban orang itu

"Dimana dia sekarang? Tolong kirimkan aku alamatnya. Ku mohon.." suara Hayoung bergetar sekarang.

Matanya menahan air bening itu lagi. Bagaimana tidak? Mendengar seseorang yang disayang mengalami kecelakaan tentu saja menyakitkan perasaan Hayoung. Dia bahkan tak menyangka hal itu terjadi ketika dirinya tidak bersama Sehun. Harusnya dialah yang celaka sekarang karena Sehun tidak mendampingi atau menjaganya saat ini. Tapi sekarang keadaan malah terbalik.

Hayoung kini merasa bersalah. Andai dia bisa menjaga Sehun dan tidak kabur begitu saja meninggalkan pria malang itu. Yang menjadi pertanyaan Hayoung adalah bagaimana bisa Sehun kecelakaan malam-malam begini? Kemana memangnya pria itu akan pergi?

Setelah Chanyeol mengirim alamat rumah sakit yang ditempati Sehun, Hayoung langsung berlari menerobos hujan karena tak satupun kendaraan ia temui. Lagipula letak rumah sakit itu tidak terlalu jauh. Jika ditempuh dengan berjalan kaki hanya memakan waktu 25 menit, jika berlari maka waktu yang dimakan hanya sedikit. Sungguh dia ingin secepatnya melihat keadaan Sehun. Rasa khawatirnya lebih besar sekarang ketimbang kecewa nya pada Sehun.
Dan jangan lupa orang yang mengabari Hayoung tadi adalah kakak sepupu Sehun, Park Chanyeol.

Sevit's Hospital
20 : 33 KST

Hayoung segera berlari ke resepsionis. Tak peduli bagaimana orang-orang memandangnya saat ini. Keadaan yang basah kuyup dengan pakaian sekolah dan berlari-lari.

"Sus.. apakah ada pasien berusia 18 tahun yang baru saja masuk bernama Oh Sehun? Dikamar nomor berapa sus?" Tanya Hayoung langsung to the point dan maraton.

"Sebentar saya cek, nona." Ucap Suster tersebut sopan

"Oh Sehun. Pasien tersebut masih di ruang operasi, nona. Tepatnya di lantai 3. Lihat saja nanti peta lantai tiga untuk mencari ruang operasi, nona." Lanjut si Suster sambil menjelaskan kepada Hayoung.

Hayoung menganggukkan kepalanya dengan cepat dan tak lupa mengucapkan terima kasih dan membungkukkan badan.

***

Hayoung sudah sampai di area ruang operasi dan segera mencari keberadaan keluarga Sehun. Badan Hayoung seketika melemas ketika melihat Chorong menangis terisak dipelukan Chanyeol.
Langkah Hayoung melambat tapi mendekat dengan pasti.

"Eommonie? Mana Sehun? Bagaimana keadaannya?" Hayoung segera melempar pertanyaan tak sabaran.

"Hayoung-ah.." Chorong menghambur kepelukan Hayoung. Tak peduli keadaan Hayoung yang basah kuyup. Isakan Chorong semakin lama terdengar pilu, membuat Hayoung ikut terisak sedih.

Paint My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang