Sudah 2 hari Ariana mengurung diri dikamarnya. Memikirkan dengan seksama apa yang sudah terjadi. Memikirkan tentang anak yang dikandungnya,memikirkan tentang sakitnya Luke,memikirkan perasaan cinta Luke,memikirkan lamaran Luke dan memikirkan Justin. Otaknya bahkan sudah panas karena dipakai untuk berfikir. Ariana menghela nafas dalam sambil menatap keluar jendela. Bulan purnama."Kau sepertinya sangat ceria malam ini. Apa kau tidak bisa membagi keceriaanmu padaku?" tanya Ariana pada bulan. Tapi,tentu saja bulan tidak membalas perkataannya.
"What should I do?" bisik Ariana. Lalu ia membaringkan tubuhnya di lantai sambil menatap bulan. Menatap bulan,membuat dirinya merindukan Justin. Sangat merindukannya. Perlahan Ariana mengelus perutnya,
"Baby,I miss your daddy. Are you miss him too?" bisiknya. Ariana menatap bulan sambil tersenyum sedih "Tapi sepertinya, ayahmu sama sekali tidak merindukan kita. Hati ayahmu dari dulu tak pernah ada ibu. Kata cintanya pada malam itu,sepertinya tidak berarti baginya" ucap Ariana lagi.
^*^*^
Ariana dan Luke pergi mengunjungi tempat-tempat favorit mereka. Menikmati makanan kesukaan mereka sambil asyik bercanda. Seakan masalah penyakit Luke dan kehamilan Ariana sama sekali tidak ada. Mereka hanya ingin gembira dan menikmati masa muda mereka.
Sudah malam sekali ketika akhirnya mereka kembali pulang. Di atas bus yang membawa mereka,baik dia maupun Ariana sama-sama diam. Karena entah sampai kapan,mereka menikmati saat-saat seperti ini lagi. No one knows. Ariana mengamati penumpang yang ada di dalam bus bersama mereka.
Ada 2 orang kakek nenek yang sedang duduk berdampingan sambil bercerita,mereka saling bergandengan. Ariana tersenyum. Ingin sekali dia ketika tua mempunyai seseorang seperti kakek itu. Menemaninya selalu disisi. Ariana sama sekali tidak memperhatikan tatapan Luke yang mengamatinya penuh kelembutan.
"Ariana" panggil Luke. Ariana menatap Luke.
"Hmm?"
Luke menarik nafas panjang dan membuangnya dengan pelan. Dia sedang mengumpulkan semua keberaniannya,sebelum kembali menatap Ariana dengan seksama.
"Sebenarnya,aku mengajakmu keluar hari ini. Karena ada yang ingin aku bicarakan padamu" katanya
"Apa?" tanya Ariana bingung. Luke kembali menarik nafas panjang,sebelum tiba-tiba dia berdiri. Ariana menatapnya heran.
"Attention Everyone" teriak Luke tiba-tiba. Ariana terpaku sedangkan penumpang yang lain terkejut menatapnya,
"Namaku Luke Hemmings,aku 19 tahun. Yang ada disampingku ini adalah teman baikku yang sudah ku kenal lebih dari 11 tahun lamanya. Namanya Ariana Grande" Luke menatap Ariana sesaat,sebelum kembali menatap penumpang yang lain "Temanku ini sangat bodoh karena selama 11 tahun ini dia tidak menyadari bahwa aku mencintainya lebih dari sahabat. Karena itu,hari ini aku memberanikan diri berdiri dihadapan kalian semua disini untuk menyampaikan perasaanku padanya. Aku sangat berharap jika Anda semua bisa membantuku meyakinkan gadis bodoh ini untuk menerima perasaanku" kata Luke jelas.
Para penumpang tersenyum kecil dan kemudian bertepuk tangan menatap Luke dan Ariana. Luke tiba-tiba berbalik menatapnya dan berlutut di hadapan Ariana,yang masih kaget menatap Luke. Sementara ada dua orang penumpang lainnya dari tadi merekam peristiwa itu melalui ponsel mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Secrets | jariana (sequel) [COMPLETED]
Fanfiction[SEQUEL OF THEIR CURSE] *READ THEIR CURSE BEFORE YOU READ THIS!!!!!!* After Ariana left Justin,something big happens to her. But Justin doesn't know anything about that and Justin's heart still broken. Will 'something big' can fix his heart? How abo...