6- The Heirs

184 16 3
                                    


4 YEARS LATER
INDONESIA

Kenny sedang meminum kopi yang baru saja dibelinya dari kedai kopi di Bandara Soetta. Dia sedang menunggu pesawat di yang nanti akan membawanya ke Singapura. Ada sesuatu yang harus di urus. Setelah semua urusannya selesai,dia bisa pulang. Pulang kembali ke LA. Karena tugasnya sudah selesai di Indonesia.

Kenny sedang mengatur koper yang dibawanya. Agar satu tangannya bisa memegang koran dan koper. Sementara tangan satunya lagi bisa berkonsentrasi dengan kopi yang tadi ia beli. Ketika itulah ada seorang anak dengan tinggi yang melebihi lututnya tiba-tiba berlari menuju Kenny dan menabraknya.

"Ouch!" teriak Kenny ketika merasakan kopi yang dipegangnya menyiram tangannya.

"Astaga, Jamie!" terdengar teriakan cemas seorang wanita.

Kenny melepaskan tangannya yang sedang memegang koper dan kemudian memindahkan gelas kopi ke tangannya yang lain. Dia mengibas-ngibaskan tangannya yang basah karena ketumpahan kopi dan menatap kebawah. Ke arah anak kecil yang sedang menatapnya takut,dengan mata bulat yang berwarna hazel. Seorang laki-laki. Anak laki-laki yang tampan.

"Jamie! Nenek tadi bilang apa? Jangan berlarian sembarangan!" tegur wanita paruh baya sambil menatap anak laki-laki tampan itu,sambil merundukan badannya hingga sejajar dengan anak itu.

"Sorry grandma" kata anak itu takut sambil memeluk kaki neneknya itu dengan erat.

Dia menatap Kenny dari balik kaki neneknya. Mata hazel besar yang sedang menatapnya dengan sedikit takut itu benar-benar lucu. Membuat Kenny akhirnya memberikan sebuah senyuman. Anak laki-laki itu balas tersenyum padanya. Benar anak laki-laki yang sangat tampan.

"So...sorry about my grandchild" kata wanita yang merupakan nenek dari anak laki-laki itu,dengan bahasa inggris yang terbata-bata.

"Ah...tidak masalah. Ini bukan hal besar" balas Kenny menggunakan bahasa Indonesia.

"Kau bisa bahasa Indonesia ternyata" katanya terdengar kagum.

"Saya sudah lama ada di negera ini. Jika saya tidak bisa berbahasa Indonesia,itu akan sangat memalukan" kata Kenny ramah

"Oh sudah lama tinggal disini" kata wanita itu tersenyum menatap Kenny. Kenny mengangguk sopan. "Oh iya hampir saja lupa" wanita itu lalu mendorong bocah kecil yang bersembunyi di belakangnya, "Jamie ayo minta maaf. Ayo" perintahnya.

Bocah itu menatap neneknya takut-takut. Sebelum akhirnya menatap Kenny.

"Maafkan saya" ucap anak bernama Jamie dengan sopan. Kenny tersenyum melihatnya. Anak itu jelas bukan orang Indonesia. Tidak ada tanda-tanda DNA Indonesia sedikitpun dari wajahnya. Anak orang asing. Itu pasti.

"Tidak apa-apa" kata Kenny,berjongkok menenangkan Jamie.

"Ayo,Jamie,ucapkan selamat tinggal pada om. Kita pergi ke tempat ibu" kata neneknya.

"Selamat tinggal,Om. Senang bertemu dengan,Om" salamnya. Kenny tersenyum dan mengangguk.

"Iya. Senang bertemu denganmu juga. Lain kali kau harus hati-hati ya" nasihatnya.
Jamie mengangguk.

"Kalau begitu kami permisi" pamit nenek Jamie.

Kenny mengangguk dan memberi jalan pada Jamie dan neneknya. Kenny melihat Jamie memutar badannya menatap Kenny dan melambai. Kenny tertawa kecil. Dia balas melambai. Sungguh Jamie adalah anak yang sangat lucu. Saat itu,wajah Kenny tiba-tiba membeku. Melihat wanita yang sedang mendekati Jamie.

Their Secrets | jariana (sequel) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang