16- Open Up Your Mind

228 17 12
                                    


    Keesokan harinya Ariana mengajak Jamie untuk mengunjungi makam Luke.

"Daddy, mommy bilang Jamie akan pergi ke rumah daddy Justin. Kata mommy, rumah daddy Justin jauuuuh sekali. Jadi Jamie harus naik pesawat. Daddy, Jamie pergi sebentar ya. Jadi daddy jangan sedih ya"ucap Jamie.

   Ariana tersenyum sendu menatap Jamie. Dia mengelus rambut anaknya dengan penuh kasih. Ia lalu menatap makam Luke.

"Luke, aku akan pergi sebentar. Pergi untuk membiarkan Jamie mendapatkan kebahagiannya bersama ayah kandungnya. Just like you want. Tapi Luke, kau tidak bisa memaksakan aku untuk bahagia juga. Karena saat ini, kebahagiaanku adalah jika kau bersamaku disini. Jadi Luke jangan kau memaksaku untuk bahagia. Tidak tanpa kau ada di sampingku"

^*^*^

    Thomas menatap Ariana yang sedang melamun menatap kopernya dan koper Jamie ke dalan bagasi mobil. Sementara ibu Luke menangis sambil memeluk Jamie.

"Jamie cuma main ke rumah daddy Justin.  Nanti Jamie pulang kok. Nenek jangan sedih lagi ya?" bujuk Jamie sambil menepuk-nepuk punggungnya. Dan Thomas yang melihat kejadian seperti itu tersenyum sedih. Ia lalu mengalihkan pandangannya lagi kepada Ariana. Ditangan Ariana masih ada foto Luke.

"Ana lebih baik foto itu disingkirkan dulu" ucap Thomas

"Apa yah?"

"Fotonya disimpan dulu. Justin pasti tidak akan suka melihatnya"

"Justin tidak berhak melarangku untuk berduka. Luke baru saja meninggal. He must accept that"

"Ana..."

"Ayah jangan mengkhawatirkan aku dan Jamie. Kita akan baik-baik saja. Jika aku tidak bahagia aku bisa kembali lagi ke tempat ini kan, yah?"

"Iya Ana, kau selalu diterima disini"

"Terimakasih atas semuanya yah"

"Ayah juga sama"

"Jamie pergi dulu ya kek,  nek. Bye bye!"

"Ingat. Jaga ibumu" kata ibu Luke.

   Jamie mengangguk. Ariana meraih tangannya dan menggandeng Jamie memasuki mobil. Pintu mobil tertutup dan mobil itu pun maju meninggalkan rumah itu.

"Ayah sudah melepas nereka pergi, Luke. Sekarang giliranmu untuk menjaga mereka diatas sana. Jaga mereka Luke. Lindungi mereka sama seperti kau menjaga mereka disaat kau masih bernyawa " ucap Thomas di dalam hati.

^*^*^

     Justin tersenyum bahagia ketika ia melihat Jamie dan Ariana turun dari mobil. Ia sangat bahagia karena akhirnya ia bisa membawa anak dan istrinya kembali bersamanya.  Tapi kebahagiaannya sirna ketika ia melihat ditangan Ariana masih ada foto Luke. Wajah Justin seketika kaku.

"Daddy!!!!!" panggil Jamie gembira.

"Hi champ!" panggilnya sambil merentangkan tangannya memeluk Jamie yang berlari kearahnya. Justin menggendong Jamie. "Siap untuk pergi ke rumah daddy?"

 "Siap untuk pergi ke rumah daddy?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tentu saja dad!" balas Jamie.

    Justin tersenyum melihat kebahagiaan putranya. Namun senyum Justin berubah menjadi tatapan dingin saat ia memalingkan wajahnya menatap Ariana.

"Kau sudah datang" ucapnya tanpa ekspresi.

    Ariana mengangguk lemah. Dia memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia tidak sanggup menatap Justin. Dia benar tidak tahu, kenapa dia merasa bersalah pada pria itu.

"Baguslah kalo begitu. Ku lihat... kau tidak lupa membawa kesedihanmu" sindirnya.

    Ariana menatap Justin tidak mengerti. Tapi melihat tatapan dingin Justin ke arah foto di tangannya. Ariana pun mengerti.

"Kau tahu kalau Luke belum lama pergi. Aku masih suasana berkabung. Suamiku saja meninggal dunia" jawab Ariana. Justin tersenyum dingin.

"Suamimu meninggal dunia? Asal kau tahu saja, yang meninggal dunia itu 'teman baikmu' bukan suamimu. Karena suamimu sekarang ada disini dan seperti yang kau lihat suamimu masih sehat. So babygirl, don't provoke me to mad"

   Ariana terdiam. Dia menundukkan kepalanya.

"Kuberi kau waktu paling lama satu minggu. Jika kau tidak melepaskan foto itu dan jika kau tidak mau menyingkirkannya juga, maka aku yang akan melakukannya. Kau lihat saja nanti" ancam Justin dingin.

"Daddy sedang marah kepada mommy ya?" tanya Jamie.

"Tidak. Daddy hanya memberikan mommy nasihat" Justin menatap Ariana dingin.

^*^*^

    Ariana sedang menatap awan yang berarak yang menjadi pemandangannya ia saat ini. Dia mendekap foto Luke didadanya. Dan ia sama sekali tidak menyadari tatapan sinis yang diberikan Justin ketika Justin melangkah mendekati Ariana.

"You choose one" kata Justin melempar beberapa brosur keatas meja yang ada di hadapan Ariana.

     Ariana terkejut. Dia menatap brosur-brosur yang ada dihadapannya. Lalu menatap Justin yang duduk dengan santai dihadapannya.

"Itu brosur sekolah yang ada di LA. Jamie harus sekolah"

    Ariana menatap Justin lama, kemudian ia kembali menatap keluar jendela pesawat.

"Kau saja yang pilih. Aku mengikuti apa katamu" jawabnya tanpa ekspresi.

"Jamie anakmu bukan?"

"Tentu saja dia putraku"

"Bisakah kau terlihat lebih peduli padanya? Apakah sahabatmu itu lebih penting daripada Jamie?" balas Justin. Ariana kembali menatap Justin.

"What do you mean I don't care about Jamie? I do care. The reason that I wanna come with you it's because of Jamie. Because I think about Jamie. So don't said that I don't care about my son!" kata Ariana ketus.

"Then show me! Show me that you care about our son. I know that Luke and Jamie is more important than me. But Ariana, don't treat me like this. 4 years Ariana 4 years I already have punished. I try to becoming your husband again and this what I get? I wanna have a happy life, happy family and happy ending. I wanna happy like you, Jamie and Luke. So I beg you Ariana stop pushing me away and just a little bit your heart is all I ask" ucap Justin terdengar penuh kepedihan disetiap kata-kata yang dilontarkannya. justin pun beranjak pergi.

   Ariana diam menatap kepergian Justin.  Dia tersenyum sedih menatap kepergian Justin. Dia tahu dia sudah menyakiti Justin. Tapi sekarang, hanya rasa sakit ini yang bisa ia berikan pada Justin. Setidaknya sampai dia memaafkan dirinya sendiri. Memaafkan dirinya sendiri untuk kesalahan yang sama sekali tidak ia mengerti. Rasa bersalahnya pada Luke.

♡*♡*♡

HAAAAAAAIIIIII!
Another short chapter:(
I'm really sorry.
Gatau mau nyeritain apalagi.
See you!

-bieberiana

Their Secrets | jariana (sequel) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang