Suara tangis Jamie membangunkan Ariana dari tidurnya. Ia kemudian bangkit dari tidurnya tapi pergerakannya terkunci. Ariana melihat ke sebelah kiri, Justin sedang tertidur di sampingnya dengan lengan kirinya tepat berada di atas perut Ariana dan kepala Justin berada di pundaknya."Oh my god!" jerit Ariana kaget dan seketika mendorong Justin.
Justin mengeluh pelan dengan mata masih tertutup. Dia tetap tertidur tanp terganggu dengan suara tangisan Jamie ataupun jeritan Ariana. Justin lalu mengeratkan pelukannya. Ariana menatap tidak percaya. Padahal kemarin Justin berjanji untuk memberikan Ariana waktu untuk berfikir. Tapi ini tidak sesuai dengan perjanjiannya.
Ariana mengamati wajah Justin yang hanya bejarak beberapa centimeter di hadapannya dengan seksama. Sekarang ia baru menyadari bahwa kini Justin sudah bertambah tua. Tapi gurat tua di wajahnya tidak sedikit pun mengurangi ketampanannya.
Kembali tangisan Jamie mengembalikan Ariana ke alam sadar. Ariana menarik nafas panjang. Kemudian ia melepaskan dirinya dengan hati-hati dari pelukan Justin. Berniat untuk tidak membangunkan Justin. Dia turun dari tempat tidur lalu menyadari bahwa foto Luke sudah terkelungkup diatas nakas. Ariana menatap Justin seketika,ini pasti perbuatannya. Tapi Ariana hanya bisa menatap Justin tak berdaya dan memperbaiki posisi foto Luke kembali menjadi berdiri.
Lalu ia berjalan keluar kamar menuju kamar Justin untuk menenangkan Jamie. Ariana sama sekali tidak menyadari bahwa Justin membuka matanya dan menatap foto Luke yang sudah kembali berdiri.
^*^*^
"Jamie,berhentilah menangis. Mommy ada disini" bujuk Ariana yang masih menangis dalam gendongannya. Jamie memeluk Ariana dan tangisannya pun belum juga reda.
"James,stop crying. Kan mommy sudah bilang,sekarang kita ada di rumah daddy Justin. Jamie bukannya mau melihat rumah daddy?" bujuk Ariana lagi.
Tapi Jamie tidak berhenti menangis juga. Dia malah memeluk Ariana lebih erat.
"Jamie kenapa?" tanya Justin yang sudah ada di pintu kamar.
"Sepertinya ketakutan. Karena bangun ditempat yang asing" balas Ariana. Justin mendekati mereka,
"Berikan Jamie padaku. Biar aku yang menggendongnya" kata Justin.
Ariana memberikan Jamie kepada Justin. Justin lalu menggendong putranya.
"Jamie kenapa? Kenapa masih pagi sudah menangis?"
"Ini bukan kamar Jamie" isak Jamie.
"Iya. Ini memang bukan kamar Jamie, ini kamar daddy. Untuk sementara Jamie tidur sama daddy dulu ya. Daddy sedang menyiapkan kamar buat Jamie. Jadi Jamie jangan sedih lagi' bujuk Justin. "Ayo. Daddy ajak Jamie jalan-jalan. Kita naik perosotan yang besar sekali" ajak Justin berjalan melewati Ariana dengan dingin. "Kami keluar sebentar. Kau minta Joe menyiapkan sarapan untuk Jamie" ucap Justin dingin lagi.
Justin kemudian berlalu pergi,keluar dari kamar. Ariana menghela nafas dalam. Mulai saat ini ia harus siap. Siap dengan sikap dingin Justin tunjukkan padanya,siap dengan kemarahan tersembunyi Justin padanya.
^*^*^
"Aku akan meletakan Jamie di tempat tidur" kata Justin pada Ariana malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Secrets | jariana (sequel) [COMPLETED]
Fanfiction[SEQUEL OF THEIR CURSE] *READ THEIR CURSE BEFORE YOU READ THIS!!!!!!* After Ariana left Justin,something big happens to her. But Justin doesn't know anything about that and Justin's heart still broken. Will 'something big' can fix his heart? How abo...