Jamie dan teman-temannya terkejut melihat begitu banyak orang di depan sekolahnya. Mereka membawa kamera dan sejenisnya."Ada apa ini?" tanya salah satu guru Jamie.
"Itu dia! Itu James Bieber!" teriak paparazzi,ketika menyadari anak-anak yang baru keluar dari kelasnya masing-masing.
Para paparazzi langsung menyerbu ke arah Jamie dan teman-temannya. Teman-teman Jamie ketakutan. Namun sebelum mereka mendekat,bodyguards suruhan Justin menghalangi mereka semua.
"James! Sebelah sini!" teriak sebuah suara.
"James! James!!" panggil suara lainnya bersamaan dengan cahaya flash yang menyala.
"James apakah Anda sudah tahu kapan akan kembali ke LA?" terdengar seseorang bertanya.
Jamie sama sekali tidak tahu dengan apa yang terjadi. Dia ketakutan mendengar banyak suara yang memanggil namanya. Belum lagi kilatan lampu flash yang tak henti-hentinya menimpa wajahnya. Sebagian teman Jamie sudah ada yang menangis ketakutan. Salah satu guru menyuruh anak-anak itu kembali masuk,sementara para bodyguards berusaha menghalangi para wartawan yang entah kenapa jumlahnya semakin banyak.
Ketika guru itu hendak mendorong Jamie masuk,seorang paparazzi berhasil meloloskan diri dari pengawalan Jamie dan memegang tangan Jamie seketika."James Bieber!!!" panggilnya sambil mengarahkan kameranya pada wajah Jamie.
"AAAAAAAA! LEPAAAAAAS!!!" Jamie berteriak kaget,ketakutan setengah mati. Dan ia pun langsung menangis takut.
Seorang bodyguard yang mendengar teriakan Jamie terkejut dan langsung bergegas membantu Jamie untuk melepaskan diri. Sementara guru tadi terlihat pucat dan berusaha memeluk Jamie untuk membawanya masuk. Tapi paparazzi itu keras kepala. Dia mengahadapkan tubuhnya kehadapan bodyguard yang tadi membantu Jamie melepaskan diri.
"Aaaaa!! Lepasss! Lepasss!!! Mommy sakiit!!" isak Jamie sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman kuat wartawan itu.
"LEPASKAN TANGANMU DARI PUTRAKU!!!" terdengar teguran keras penuh wibawa dari balik kerumunan paparazzi. Teguran yang penuh dengan kemarahan. Semua orang yang tadinya ribut terdiam seketika. Mereka memutar badan serentak dan menatap asal suara itu.
Juatin berdiri dengan wajah kaku di belakang para paparazzi. Ia menatap wartawan yang memegang tangan Jamie penuh kemarahan. Wajah wartawan itu berubah pucat. Apalagi ketika Justin mendekatinya. Seketika, semua paparazzi memberinya jalan. Sementara para bodyguard menunduk hormat pada Justin. Wartawan yang memegang tangan Jamie menelan ludahnya,ketakutan menatap Justin. Justin berdiri tepat dihadapannya,menatapnya tajam.
"Masih belum kau lepaskan?" tanyanya dingin.
Paparazzi itu akhirnya sadar, kalau dia masih memegang tangan Jamie. Spontan dia melepaskannya dan menatap Justin takut. Justin tersenyum dingin. Justin menarik kasar kartu identitas yang ada di lehernya dan membaca nama yang ada di kartu. Justin menatapnya dengan sinis.
"Kau bereskan dia" kata Justin tanpa mengalihkan pandangannya sambil menyerahkan kartu pengenal ke arah belakangnya. Kenny yang ada di belakang Justin,mengangguk.
"Baik,Tuan" balasnya sambil menerima kartu identitas tadi.
"Jangan pernah biarkan dia berada dalm jarak 1 km dari putraku" ucap Justin yang masih belum melepaskan tatapannya dari wartawan tadi. Justin tersenyum dingin padanya. Lalu ia pun mengalihkan pandangannya pada Jamie yang menangis dipelukan gurunya. Wajah Justin berubah menjadi lembut. Justin berjongkok dan tersenyum pada guru tadi,kemudian membelai punggung Jamie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Secrets | jariana (sequel) [COMPLETED]
Fanfiction[SEQUEL OF THEIR CURSE] *READ THEIR CURSE BEFORE YOU READ THIS!!!!!!* After Ariana left Justin,something big happens to her. But Justin doesn't know anything about that and Justin's heart still broken. Will 'something big' can fix his heart? How abo...