17- No Pressure

231 16 8
                                    


   Pesawat yang membawa Justin,Ariana dan Jamie akhirnya mendarat di bandar udara Los Angeles. Sudah 4 tahun Ariana meninggalkan kota kelahirannya. Ia penasaran seberapa besar perubahan selama 4 tahun ini.

"Mom dan Cameron sudah menunggu kita. Kau masih ingat Cameron kan? Bersikaplah yang baik dan aku mohon padamu singkirkan foto itu!" ucap Justin dingin.

    Ariana menatap Justin yang menghindar dari tatapannya. Di sepanjang perjalanan Justin lebih memilih duduk bersama Jamie. Justin sama sekali tidak mau mendekatinya. Ketika pesawat akan mendarat Justin baru duduk kembali dihadapan Ariana. Ariana tahu, Justin melakukan ini adalah karena Justin takut Ariana berbuat salah dihadapan ibunya. Pesawat pun akhirnya berhenti. Joe tak lama mendekati Justin dan Ariana.

"Tuan. Nona. Kita sudah sampai tapi James masih tidur. Apakah harus dibangunkan?"

"No, it's okay Joe. Aku akan menggendongnya nanti"

"Baiklah Tuan"

     Justin menghela nafas dan berusaha setenang mungkin untuk menghadapi Ariana dan berusaha mengatur ekspresi wajahnya. Ariana tersenyum sedih. Ia menyadari bahwa ia telah menempatkan Justin di posisi yang sulit. Dia merasa bersalah,tapi..

"Kita turun" ucap Justin dingin dan melepaskan sabuknya lalu berdiri dari kursi.

"Justin..." panggil Ariana

     Justin menghentikan langkahnya. Tapi tatapannya masih sama. Ia tidak mau menatap Ariana,ia menghindarinya. Jelas tergurat di wajahnya,ia masih sangat marah.

"Ini. Aku pilih ini. Bagaimana pendapatmu jika Jamie disekolahkan disini?" tanya Ariana sambil memberikan brosur kepada Justin.

    Justin terkejut. Ia sama sekali tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Perlahan dia memalingkan wajahnya dan menatap Ariana. Gadis itu sedang tersenyum tulus padanya. Tangan Justin tanpa sadar meraih brosur itu.  California Internasional School.

"Luke terbiasa mengajak Jamie untuk berbicara bahasa inggris. Dia mungkin menyadari akan datang saat seperti ini" balas Ariana. Wajah Justin berubah ketika ia mendengar hal itu,

"Baik sekali ya Luke memikirkan semua ini. Untuk sesaat aku benar mengira bahwa aku telah mendapatkan sedikit kesempatan untuk menjadi bagian dari hidup kalian. Aku sangat gembira ketika kau menanyakan hal ini dan meminta pendapatku. Tapi aku salah ternyata aku masih menjadi orang luar"

    Wajah Ariana berubah pucat  setelah mendengar perkataan Justin.

"Justin.... I didn't mean to..."

"Stop. Don't talk again. I don't want to hear that. Because everything that you said to me they always end breaking my heart" tambah Justin lagi lalu ia berlalu begitu saja.

"No,Justin let me explain...." panggil Ariana  berdiri dari kursi.  Tapi kakinya berat untuk melangkah pergi mengejar Justin.

   Kakinya terpaku di tempatnya berdiri. Jangan tanya mengapa. Karena saat ini,pertanyaan itu sangat sulit untuk dijawab. Padahal sebenarnya Ariana benar ingin mengejar Justin dan menjelaskan semuanya.

    Tapi kakinya tetap menolak. Ariana kemudian terduduk lagi. Dia tidak mengerti apa yang menghalanginya untuk mengejar Justin. Apakah...apakah rasa bersalahnya pada Luke begitu besar? Sangat besar hingga hal itu yang mencegahnya untuk menerima Justin kembali dalam hidupnya?

Their Secrets | jariana (sequel) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang