Sepanjang hari Justin uring-uringan melihat keakraban Luke, Ariana dan Jamie. Dia merasa bahwa dirinya tidak pernah dianggap oleh mereka semua. Justin dianggap sebagai orang luar.Walaupun dia ingin sekali meluapkan kemarahannya tetapi ia hanya bisa menahannya. Itu semua karena pemuda sialan itu,yang sekarang menjadi suami tidak sah dari istrinya.....sedang sekarat. Kalau tidak,sudah sedari tadi pemuda itu dihajar olehnya.
Saat makan malam lebih parah lagi. Ariana hanya sibuk memerhatikan pemuda itu dan Jamie. Gadis itu hanya menyapa Justin sekedarnya,sebelum kembali sibuk menyuruh Jamie makan, memaksa Luke menghabiskan sop yang bagi Justin terlihat menjijikan dan juga menyiapkan obat bagi Luke.
Dan Justin.....ia kembali hanya bisa diam mengamati keakraban mereka sambil mengepalkan tinjunya, menahan kecemburuannya. Dia harus bersabar.
Tapi kesabarannya hampir mencapai batas ketika ia turun dari kamar Jamie dan menemukan Ariana sedang memaksa Luke untuk berhenti membaca laporan yang ada di laptop dan mendorong pemuda itu untuk masuk kamar agar beristirahat.....bersama Ariana. Bersama ISTRINYA?!!
Justin menggertakan giginya menyaksikan pemandangan itu. Melihat Luke yang akhirnya tertawa pasrah dan memasuki kamar tidur bersama Ariana. Sementara dia,hanya diam tak berdaya....bersembunyi di balik tangga.
Justin memutar tubuhnya penuh kemarahan dan kembali ke kamar Jamie. Seharusnya dia tidak usah turun. Kalau dia tidak turun dia tidak akan menyaksikan pemandangan yang menyebalkan itu.
Justin menghempaskan tubuhnya di tempat tidur Jamie,yang seketika berubah menjadi sangat kecil dan sempit karena ditempatinya.
"Daddy Justin kenapa?" tanya Jamie setengah mengantuk
"Jamie belum tidur?" tanyanya membelai lembut wajah putranya. Jamie menggeleng.
"Jamie tadi hampir saja tidur,tapi daddy Justin membuat Jamie bangun lagi" ucapnya sambil menguap. Justin tersenyum lembut.
"Maafkan daddy. Daddy sudah membuatmu bangun. Sekarang tidurlah. Daddy janji tidak akan membuatmu terbangun lagi" bujuk Justin. Jamie menguap lebar,lalu berkata,
"Jamie sangat senang bertemu daddy Justin. Love you" bisik Jamie, lalu meletakan tangan mungilnya di atas perut Justin dan menutup matanya...tidur.
Justin tersentuh mendengat perkataan Jamie. Dia menatap Jamie penuh kasih sayang dan mendaratkan kecupan ringan di kening putranya.
"Daddy love you too" bisiknya.
Justin menghela nafas dalam. Dia menatap langit-langit kamar. Dia tersenyum lemah,
"Setidaknya,disisiku ada Jamie. That's enough"
Itu yang dijadikan Justin sebagai penghibur diri. Selama satu setengah jam dia masih belum bisa tidur. Tidak dengan kenyataan bahwa istrinya berada satu atap dengannya tapi malah tidur di samping pria lain.
"Aah shit!!" maki Justin pelan. Benar tak bisa menahan rasa kesalnya.
Justin menatap Jamie yang masih tidur. Ia sudah tertidur dengan sangat lelap. Justin menghela nafas panjang. Dia tidak akan bisa tidur jika seperti ini. Lebih baik dia pergi dari rumah ini,menghindari pemandangan yang membuat hatinya sakit.
Justin mengecup lembut kening Jamie,sebelum dengan hati-hati turun dari tempat tidur lalu ia beranjak keluar. Justin menuruni tangga sambil menatap ke arah kamar Luke dan Ariana yang tertutup. Dia tersenyum pahit. Justin kemudian menghembuskan nafas keras menahan kemarahannya,kemudian beranjak pergi. Tapi pada saat yang bersamaan dia melihat ada pergerakan mencurigakan di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Secrets | jariana (sequel) [COMPLETED]
Fanfiction[SEQUEL OF THEIR CURSE] *READ THEIR CURSE BEFORE YOU READ THIS!!!!!!* After Ariana left Justin,something big happens to her. But Justin doesn't know anything about that and Justin's heart still broken. Will 'something big' can fix his heart? How abo...