A glimpse of feeling come to me like some imaginary dreams. Should I be grateful or regretful?
--
Sudah seminggu berlalu sejak Eun-ha mulai memasak untuk Jung-kook dan Eun-ha semakin memahami Jung-kook dengan segala keanehannya. Jung-kook yang tidak suka jika perintahnya tidak dilaksanakan, Jung-kook yang ingin ditemani sampai ia selesai makan, Jung-kook yang tidak terlalu banyak bicara.
Pagi ini, seperti biasa, ia menyempatkan diri untuk membuatkan sarapan bagi pria tampan nan dingin itu sebelum ia bekerja di Bighit. Eun-ha tersenyum melihat Jung-kook yang membukakan pintu dengan rambut acak-acakan. Pria itu sudah mulai bisa bangun pagi, batin Eun-ha senang. Tak urung, pria itu tetap terlihat tampan dengan baju tidurnya dan rambut berantakan.
Memang sebelumnya, Eun-ha selalu membangunkan pria itu untuk sekedar menyuruhnya sarapan. Entah dia yang terlalu awal atau Jung-kook yang terbiasa bangun siang.
"Selamat pagi, Jung-kook. Apa kau baru bangun?" tanya Eun-ha.
"Hm."
Eun-ha hanya tersenyum menatap Jung-kook yang masih duduk dan memeluk bantalnya di sofa.
Meong...Meong...
Eun-ha mengalihkan pandangannya ke arah kucing kecil yang berada di bawah meja makan. Eun-ha berteriak kegirangan lalu menghampiri kucing itu dan memeluknya sayang.
"Sejak kapan dia berada di sini?" tanya Eun-ha.
"Kemarin."
"Benarkah? Kenapa aku tidak melihatnya kemarin? Uhh.. Dia sangat lucu.." ucap Eun-ha sambil mengelus bulu-bulu halus kucing itu. Jung-kook hanya diam tidak menjawab.
"Jung-kook.. Mandilah dulu. Aku akan membuatkan sarapan yang enak untukmu." Ucap Eun-ha.
Jung-kook hanya mengangguk dan berlalu begitu saja seperti biasa. Eun-ha pun meletakkan kucing kecil itu di sofa kemudian mulai berkutat dengan pekerjaannya.
--
Jung-kook mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk. Ia sudah mengenakan pakaian untuk menghadiri kelas nanti. Ia menatap makanan-makanan lezat yang sudah tersaji di meja makan kemudian pandangannya teralih pada Eun-ha yang sibuk memberi makan kucing kesayangannya.
"Makan yang banyak ya... Aku ingin kau cepat besar" ucap Eun-ha dengan suara yang diimutkan, seolah dia sedang berbicara dengan anak kecil.
Sudut bibir Jung-kook mulai terangkat membentuk seulas senyum saat melihat interaksi Eun-ha dengan anak kucing yang menurutnya lucu. Menghabiskan beberapa saat dengan Eun-ha membuatnya tahu bahwa gadis itu hangat dan penyayang. Tidak lupa, gadis itu juga murah senyum. Entah ia harus bersyukur atau tidak, Eun-ha pun mengalihkan pandangannya hingga pandangan mereka bertubrukan. Jung-kook pun otomatis menghilangkan senyumnya saat sadar ia sudah tertangkap mengamati gadis itu.
"Jung-kook, ke sinilah. Makananmu sudah siap" ucap Eun-ha.
Jung-kook berdehem sebentar lalu duduk di meja makan tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia mulai mengambil lauk yang ada di meja dan menyantapnya dengan semangat. Tanpa sengaja, ia menatap Eun-ha yang tengah mengamatinya lekat dengan kedua tangan menangkup pipinya.
"Kenapa?" tanyanya datar.
"Ternyata kau memang sangat tampan." Ucap Eun-ha dengan cengiran polosnya. Jung-kook berpura-pura tidak mendengar. Semua orang memujinya begitu, tapi entah mengapa ada perasaan senang ketika melihat Eun-ha mengagumi ketampannya.
Merasa diabaikan, Eun-ha pun mulai menggendong kucing kecil itu dan memangkunya penuh sayang. Ia menatap mata kucing itu yang berkedip-kedip. Ia pun berpikir tentang sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS #2] Shooting Venus ( Jungkook x Eunha)
Hayran Kurgu"Aku menyukai... Galaxy" Jung-kook yang tersirat dan Eun-ha yang tidak peka. Kalimat yang terlihat seperti angin lalu, tetapi mewakili ketulusan sebuah hati. Hati yang pernah tersakiti dan tak ingin berbakti pada hati lain. ~He is the venus. Defini...