Chapter 21

9.2K 819 8
                                    


Bau anyir darah menyengat indra penciuman, darah segara dan mayat-mayat bertebaran dimana-mana. Keempat kaisar itu tersenyum puas setelah membantai pemberontak tanpa adanya yang selamat, mereka betul-betul memusnahkan mereka sampai akar-akarnya agar tidak ada lagi yang berniat memberontak. Hal ini akan menjadikan pelajaran serta memberi efek jera, apabila masih ada yang tetap ingin memberontak maka hal sama seperti hari ini akan menimpa mereka.

Penyerangan empat kaisar itu kini menjadi berita terpanas yang mengerikan di ibukota dan suluruh daerah yang ada di bawah kekuasaan kerajaan Alam, berita ini juga sudah menyebar di kerajaan Langit, kerajaan Api, dan kerajaan Bumi. Semua yang mendengar berita ini bergidik ngeri, mereka pasti akan berpikir dua kali jika ingin melakukan hal yang sama. Mereka tentu saja memilih hidup karna mereka lebih menyayangi nyawa mereka, terlebih buat apa mereka memberontak di saat hidup mereka sudah damai dan tentram di atas kepemimpinan keempat kaisar tersebut dan di bawah pemerintahan kekaisaran Long Wei. Mereka tidak akan melakukan hal itu mengingat betapa beruntungnya mereka hidup di bawah kekuasaan kaisar yang baik hati dan dermawan, walaupun kaisar mereka dikenal kejam dan tidak berbelas kasih tapi itu semua demi melindungi mereka yang merupakan tanggung jawab setiap kerajaan.

Lalu alasan apa lagi yang membuat nyali mereka harus memberontak? Disaat kaisar mereka terkadang bertaruh nyawa demi menyelamatkan mereka dari serangan pemberontak dan para bandit ataupun menyelamatkan mereka dari kerajaan yang mengibarkan bendera perang. Mereka tidak akan melakukan hal itu disaat hati mereka mengatakan untuk tetap setia pada kaisar kerajaan mereka.

*****

Ritual pengikatan dan juga sumpah setia kaisar Yu di laksanakan di kuil Xue di pegunungan suci, gunung suci merupakan gunung tertinggi di kekaisaran Long Wei. Gunung ini sangat tinggi hingga mampu melihat pemandangan kerajaan-kerajaan lain yang berada di bawa kekuasaan kekaisaran Long Wei, ke empat kaisar itu menaiki banyak anak tangga sebelum mencapai kuil Xue yang di lindungi oleh Long Wei. Long Wei adalah seekor naga agung yang memiliki kekuatan tinggi, kekaisaran ini di beri nama Long Wei karna di jaga dan di lindungi oleh seekor naga putih.

Mereka berempat kini memasuki kuil yang menghadap ke barat, kaisar Yu berdiri di tengah untuk memulai ritual. Tiba-tiba cahaya putih muncul di hadapan kaisar Yu, kaisar Yu nyaris ambruk karna terkejut akan datangnya cahaya yang menyilaukan itu. Cahaya terang itu perlahan meredup dan menampakkan seorang pria tua dengan ramput putih dan ganggut panjang dan berwarna putih pula.

"Salah hormat pada dewa naga" seru kaisar Rensuh, kaisar Wei, dan kaisar Ang kompak

"Hehehe kalian tidak berubah" balas pria tua itu sambil mengelus janggutnya. "Dan jangan panggil aku dewa! Disini alam manusia bukan di alam dewa, panggil saja panggilan seperti biasa! PENETUA" kesalnya

Kaisar Wei, kaisar Rensuh dan kaisar Ang terkekeh lalu menggaruk tengkuk mereka yang tidak gatal.

"Jadi bisakah kita mulai sekarang?" Tanya kaisar Ang

"Tentu saja, mari kita mulai" jawab penetuan Long Wei

"Kaisar Mu Tian Yu, bersumpahlah kepada dewa bumi, dewa angin, dewa air, dewa api dan dewa cahaya.. kau akan mengabdikan jiwa dan ragamu dalam membela keadilan dan menciptakan perdamaian, memberantas kejahatan dan segala hal yang merugikan orang banyak. Jika kau melanggar sumpahmu, kau akan membayarnya dengan nyawamu serta roh dan jiwamu tidak akan berengkarnasi di kehidupan selajutnya dan seterusnya" kata penatua Long Wei

"Saya bersumpah" balas kaisar Yu yakin.

Penatua Long Wei tersenyum lalu mengelus janggutnya yang panjang, salah satu tangannya menadah ke atas. Sebuah cangkir keramik beserta isinya muncul di telapak tangan penetua Long Wei, ia lalu memberi cangkir itu pada kaisar Yu untuk meminumnya sebagai pengikat.

Kaisar Yu meminumnya sekali teguk, kini ia telah resmi menjadi anggota Cakar pembantai yang terkenal sebagai organisasi yang membela keadilan dan memberantas kejahatan.

Penetua Long Wei menatap kesekeliling kekaisaran Long Wei yang dapat di lihat dari gunung suci, walaupun terlihat sangat kecil dari tempatnya berada. Pandangan penetua Long Wei menyipit di bagian barat, dahitnya berkerut saat melihat langit di bagian barat di selimuti awan hitam yang pekat. Ada aura gelap yang menyelimuti daerah itu, penetua Long Wei berbalik lalu menatap ke empat kaisar.

"Katakan padaku, kerajaan siapa yang ada di bagian barat kekaisaran?" Kata penetua Long Wei sambil menunjuk langit bagian barat yang gelap.

"Bagian barat?" Beo kaisar Wei

"Itu ..~~~"

"Kerajaanku!" Potong kaisar Rensuh.

Penetua Long Wei mengusap janggutnya, ia memejamkan matanya melihat masa depan kerajaan Langit. Ia sedikit mengerut setelah itu ia pun langsung tersenyum tipis.

"Kerajaanmu tengah di selimuti ilmu hitam selama kurang lebih 9 tahun" jelas penetua Long Wei

"A-apa?" Pekik kaisar Rensuh tidak percaya

"Istana bagian selatan kerajaanmu di selimuti ilmu hitam yang mengubur semua bukti itu akan segera meledak" lanjutnya

"Kaisar Rensuh tidakkah kau merasakan keganjalan di kerajaanmu? Bagaimana bisa kau tidak menyadarinya?" Tanya kaisar Wei

"Kami menyadari hal itu, hanya saja kami belum melakukan tindakan kepada sang tersangka. Hal yang kami takutkan jika DIA memiliki kekuatan ilmu hitam yang besar"

"Kau harus segera bertindak" kata penetua Long Wei yang masih memejamkan matanya, tangan kanannya kembali menadah ke atas. Sebuah belati berselimutkan emas serta ukiran-ukiran kuno itu muncul di telapak tangan penetua Long Wei "Pulanglah, dan ambil ini!" Perintahnya "Lenyapkan selirmu, selir yang akhir-akhir ini kau curigai. Karna memang dialah dalang dari semuanya, segeralah bunuh Ia jika kau terlambat nyawa putrimu terancam" lanjutnya

"Pu-putriku?"

"Yue'er?"

"Apa?" Pekik kaisar Wei

"Putrimu??" Tanya kaisar Wei sambil mengernyit bingun dan berusahan berpikir keras mengingat ponakan-ponakannya.

"Ponakanku.." tiba-tiba mata kaisar Wei membulat sempurna

"Mak-maksudmu? Yue'er?"

"Xian Ai Yue?" Pekik kaisar Wei tidak percaya

Kaisar Rensuh tidak mengubris kakaknya, kaisar Wei. Ia segera menggambil belati itu dari penetua Long Wei dan bergegas pergi meninggalkan kuil Xue dan menuruni gunung suci.

"Dan kalaupun ia selamat, ia tetap akan di takdirkan mati! Dan hidup kembali di alam dewa sebagai pengantin dewa Alam dengan dua kehidupan yang sudah di takdirkan untuknya .... ~~" Gumam penetua Long Wei

.
.
.
.
.

♡ Xian Ai Yue ♡

Princess Yue and Her Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang