Chapter 3

16K 1.5K 11
                                    


Happy Reading 🙌😘😘

___________________________________

"SIAPA NAMAMU??"

"Yue, Xian Ai Yue!!" Jawab Yue datar

Setelah menjawab pertanyaan dari pria yang Ia tolong, Yue pun melangkah pergi dan hilang di balik pintu.

'Nama yang cantik..!! Sesuai dengan orangnya' Gumamnya lalu terlelap tidur.

*****

Yue memang sangat gemar memasak, sejak usianya 9 tahun. Ia selalu ikut membantu dan sekali-sekali mengamati dayang Lingling memasak, alhasil saat ini dirinya pintar memasak dari apa yang Ia amati dan pelajari.

Saat ini Yue memasak dan mebantu dayang Lingling untuk menyiapkan makan malam, mengingat jumlah mereka bertambah dari 4 orang menjadi 7 orang.

Meja makan kini telah penuh akan makan, 12 hidangan sesuai dengan tradisi mereka. 12 lauk pauk sesuai dengan tradisi mengambarkan rasa syukur akan karunia para dewa, yah begitu kepercayaan mereka.

"Apakah semuanya telah siap?" Tanya Yue kapada dayang Lingling

"Semuanya telah siap di meja makan Yue'er " Jawab dayang Lingling

"Baiklah" Kata Ai yue

Dayang Lingling kini menuju ruangan makan, Yue pergi keruangan ruangan sebelah yang dulunya kosong kini telah di huni 3 tamunya. Rumah sederhana yang di tempati Yue memiliki 5 ruangan, 3 kamar tidur dimana 2 diantaranya kamar Yue dan dayang Lingling dan kamar Guangli dan Feng sedangkan 1 kamar lagi di biarkan kosong. 2 ruangan lagi adalah ruangan dapur yang cukup besar yang di satukan dengan meja makan dan 1 ruangan lagi merupakan kamar mandi di bagian belakang. Yue segera menuju ruangan sebelah untuk mengajaknya makan bersama.

Yue tiba di dapan pintu kamar mereka, tangannya terulur ke pintu dan mengetuknya perlahan

"Bolehkah saya masuk??" Tanya Yue.

"I-iya " suara lemah dan serak dari dalam kamar

Yue membuka pintunya dan mendapatkan tiga orang pria yang tengah duduk dengan pakaian rapi.

Yue tersenyum tipis, senyuman itu tidak terlihat sama sekali.

"Maaf.. tuan saya mengganggu" kata Yue sedikit sopan " Jika kalian sudah merasa baikan ada kiranya jika tuan-tuan sekalian ikut saya menuju ruang makan untuk makan bersama" kata Yue lalu melangkah keluar kamar mereka lebih dahulu.

Ke tiga orang itu hanya mengikuti Yue dari belakang, mereka hanya melewati beberapa koridor sebelum  mereka telah tiba di ruang makan dimana Guangli, Feng dan dayang Lingling telah menunggu.

"Silahkan duduk tuan!!" Kata Yue

Mereka bertiga duduk berhadapan dengan Guangli, Feng dan dayang Linglin yang nampak sangar namun nyatanya sampul menipu, ternyata 3 tiga orang tersebut sangat ramah.

Mereka bahkan tidak segan-segan mengajak mereka mengobrol padahak mereka tidak saling mengenal, mereka hanyalah orang asing! Namun mereka bahkan tidak mempedulikan asal usul mereka dari mana. Kadang mereka menyodorkan lauk pauk bahkan bercanda untuk menghibur. Mereka makan bersama tanpa memandang status, derajat, posisi dan sebagainya, mereka makan dengan lahap tanpa adanya rasa risih atau jijik sekalipun.

Mereka makan dengan lahap, sekali-sekali mereka besenda gurau dan tertawa bersama, terbesit di benak ke 3 tamu tersebut rasa bahagia tiada tara. Seharusnya seperti inilah kita menjalin hubungan yang baik tanpa mengenal status.

*****

Malam ini Yue tidak bisa tidur, padahal sebentar lagi hari menjelang pagi, entah kenapa ada sedikit rasa gelisah yang membuatnya tak manpu memejamkan matanya walau hanya sebentar. Seharusnya sekarang dia telah beristirahat dengan nyenyaknya, namun ada hal yang mengajal  dan itu membuatnya risih.

"Apa yang akan terjadi? Mengapa diriku merasa gelisah? Mengapa sangat sulit memejamkan mataku? Jika dipikir-pikir tubuhku sangatlah lelah dan Aku butuh istirahat, tapi mengapa mata ini mengkhianati? Hal apa yang mengganjal di benakku ini sehingga aku sulit untuk tidur!" Gumamnya

Yue mendongakkan kepalanya menatap langit malam yang gelap pekat, tak ada taburan bintang dan sang rembulan. Mereka seakan tak ingin menampakkan diri dan lebih memilih bersembunyi dibalik awan hitam.

Di sisi lain seseorang mengamati Yue, menganatu semua pergerakannya yang tak luput dari sepasang mata tajam yang melihatnya. Sosok itu berbaju hitam dengan tudung kepala yang berwarna senada dengan bajunya, sebenarnya mereka hanya 8 orang! Namun hanya satu di antara mereka yang mengamati setiap pergerakan Yue dan 7 orang lainya berjaga.

"Engkau sudah beranjak dewasa tuan putri.. di usiamu yang baru 16 tahun saja pesonamu tak mampu di elakkan!! Pantas saja yang mulia kaisar nengasingkanmu di gubuk ini, agar tak ada pertumpahan darah antara kerajaan yang lain karna memperebutkanmu .. yang mulia putri, terlebih yang mulia kaisar belum sanggup menemuimu... karna ada hal lain yang menyangkut masalalumu.. ku harap kau tetap bersabar, bersabar untuk 1 tahun lagi!!" Gumamnya

Lalu ke 8 sosok berpakaian hitan itu hilang di balik kabut yang tebal.

^*****^

TBC

Maaf ceritanya kependekan 😁😂🙏🙏

Nggak banyak Bicara kok 😅 intinya See you Next Chapter 😊 jangan lupa Vote+Comen 😉😘😘

Salam dariku

Queen_yue 🌙😙😙

Princess Yue and Her Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang