Chapter 31

8.8K 730 32
                                    

Happy 41 rank in fantasy 🙌🙌

Perhatian ⚠
Chapter ini mengandung kata-kata kasar dan juga kalimat-kalimat dewasa 🔞 harap bijak dalam membaca, karna chapter ini tidak saya private.
Merasa di bawah umur lebih dari 18++ silahkan menyingkir 😅 walaupun kalimat-kalimatnya tidak terlalu intim tapi saya harap bijaklah dalam membaca 😉

Selamat membaca ^_

🍃🍃🍃🍃🍃

Putri Yue melangkah tergesa-gesa di koridor kediaman kaisar dan permaisuri, entah mengapa ia merasa malu dan juga kesal mendengar suara rintihan kesakitan yang membuatnya berpikiran hal-hal yang tidak wajar. Wajahnya masih merah padam, sungguh! Jika ia tahu akan hal ini, putri Yue pasti tidak akan datang ke kediaman ayah dan ibunya. Putri Yue semakin mempercepat langkahnya, ia ingin segera keluar dari kediaman ayah dan ibundanya sebelum pendengarannya kembali ternodai dengan suara rintihan yang membuat berpikiran tidak senonoh.

Putri Yue menahan kesal, tentu saja ia kesal. Saat ini ia sedang menyeret paksa pageran Deming yang masih sibuk dengan fantasi liarnya, Yue tak mampu mewujudkan keinginannya segera keluar di karnakan pangeran Deming melangkah lambat seakan setiap langkahnya sangat berat. Sedangkan putra mahkota Cheng hanya mengikutu dari belakang tanpa berniat membantu adiknya, putra mahkota Cheng saat ini sibuk untuk menetralkan pikiran dan juga gairah yang tiba-tiba saja melonjak. Untung saja putra mahkota bisa menekan hasrat dan gairahnya yang menggebu, ia bersyukur juniornya tidak sampai terbangun.

Yue tiba-tiba saja berhenti untuk mengambil nafas, ia sungguh lelah menarik dan menyeret pangeran Deming yang dua kali lebih besar dari tubuhnya yang mungil. Bukan hanya itu, Yue ingin memarahi kakak keduanya itu yang terus tertawa tidak jelas yang membuatnya semakin kesal. Namun tak sengaja pangeran Deming menubruk punggung putri Yue sehingga pangeran Deming refleks berhenti mendadak, putra mahkota Cheng melangkah kedepan dan berhenti tepat di samping adiknya yang entah mengapa berhenti mendadak.

"Yue'er, kenapa kau berhenti?" Tanya putra mahkota Cheng yang menaikan satu alisnya bingung.

Yue tidak menjawab dan malah menoleh ke kakak pertamanya dengan mata yang membulat, raut wajahnya menampakkan ekspresi terkejut luar biasa dan itu semakin membuat putra mahkota Cheng mengerutkan keningnya dalam.

Putri Yue tidak bisa menjawab, tenggorokannya terasa sangat kering dan sangat sakit, entah kemana hilangnya suaranya sehingga ia tak mampu menjawab pertanyaan kakak pertamanya. Saat ini pikirannyq tertuju pada sesuatu yang menonjol di belakangnya, sesuatu yang terasa keras di area pinggangnya dan putri Yue semakin terkejut saat pikirannya mengarah ke hal...

"KYYYYAAAAKKKKKK!!!"

Putri Yue menjerit histeris dan berlari meninggalkan kedua kakaknya di koridor dengan raut wajah bingung.

"Yue'er kenapa?" Tanya putra mahkota Cheng menoleh menatap adik pertamanya.

"Entah!" Jawab pangeran Deming mengangkat kedua bahunya salah satu tangannya kini menjepit hidung mancungnya agar darah tidak mampu keluar dan mengalir lagi.

Putra mahkota Cheng memperhatikan adik pertamanya, ia berpikir ada sesuatu yang salah. Ia menatap pangeran Deming dari atas kebawah dan mengulangnya terus sampai kini matanya melotot sempurna di daerah intim adiknya, putra mahkota Cheng mendekap kedua mulutnya yang nyaris berteriak karna terkejut.

Princess Yue and Her Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang