Alarm berbunyi yang menandakan sekarang pukul 06:00 Am.
Membuatnya terkejut dari mimpi indahnya,,
Uh, padalah tadi aku mimpi indah tapi sudah dibanguni dengan suara alarm, apa sebaiknya aku tidur lagi ya?? batinnya sambil mematikan alarm.
"Erpa, bangun.. "suara yang memanggilnya.
"Iya mamah, Erpa bangun"kata Erpa sambil menguap lebar,,.
Ia memaksakan dirinya untuk bangun dari kasur empuknya walaupun ia tak ingin jauh dari kasur empuknya itu.
"Sudah bangun?" kata ibunya.
"Sudah mah" kata Erpa sambil mengucak mata."Pergi sana mandi sayang, kamu bau kambing" ejekan ibunya sambil masak di dapur.
"Iya,, mah"ucapan Erpa malas.
"selesai mandi bantu mama ya?!"
"iya mamahku sayang"♪\(*^▽^*)/\(*^▽^*)/
"Ah, akhirnya selesai juga perkerjaannya".kata Erpa senang.
"Hmm mama???. Boleh Erpa pergi ke Rumah Anggi?"tanya Erpa penuh harapan.
"ya boleh tapi jangan pulang terlalu sore oke?" kata ibunya memperingatinya.
"Oke"jawab Erpa dengan senyum manis di wajahnya.
Entah menggapa hari ini seperti ada sesuatu yang membuatnya seceria ini.
"Aaaaannnngggii Bangun, bangun. . . " ciri khas suara Erpa, yang membangun kan tidur siangnya Anggi.
"BERISIK💢, aku bisa bangun sendiri. " jawab Anggi kesal.
"ngak bisa ya, sebentar saja aku tidur siang, selalu saja si penganggu datang tanpa di undang" kata Anggi yang mencubit pipi cabinya erpa karena kesal.
"habisnya pintu rumah terbuka sih dan engah gak ada, ya terus aku langsung masuklah."jawab erpa sambil memegangi pipinya yang bengkak karna di cubit.
"terserah, kalo gitu kau tunggu di luar, aku mau cuci muka, ingat tunggu di ruang tamu depan bukan di kamar kalo ngak kau pasti tidur ngiler lagi, kau ke sini hanya numpang tidur sih kerjaannya + ngangguin orang." kata anggi sambil berjalan menuju kamar mandi.
"eh,, gak gitu juga kali. Aku ke sini mau cerita tentang mimpi indah ku, pokoknya kau harus dengar" jawab erpa dengan suara memaksa sambil berjalan keluar kamar.
Tanpa sadar,,,. Seseorang telah menunggu kedatangannya...
"Oh, sudah datang ternyata"Suara Iblis yang duduk di sofa.
Erpa pun binggung dengan ucapannya," siapa yang ia maksud??, yang datangkan cuma aku? Emang siapa yang ia tunggu???". Batin Erpa
"erpa, ngapain kok bengong gak duduk" suara anggi yang keluar dari kamar mandi.
Erpa pun langsung mehampiri anggi dan bertanya
"Anggi siapa paman itu, kok bicara sendiri?? Emang siapa yang ia tunggu???". Tanya Erpa berbisik.
"Tanya langsung ke Orangnya, bukan aku" jawab Anggi datar.
"Permisi Paman, maksud paman siapa?, siapa yang paman tunggu."tanya Erpa dengan wajah Polosnya.
Pria tersebut pun menolehkan wajahnya ke Erpa.
"Hmm apakah wajahku ini terlihat tua??, sehingga kau panggil aku paman hah??" tanyanya dengan kesal.
"maa,,af kak. A..ku tidak tau" kata Erpa yang terbata-bata.
"HAh? Tidak tau???" katanya dengan ketus dan tatapannya yang sinis.
"Iya kak, soalnya kakak berbicara sambil membaca buku sih, jadi wajah muda kakak tidak terlihat"kata Erpa menjelaskan.
"Oh, Benarkah???"katanya sambil mendekati dan menatap tajam.
"kak, sekali lagi aku minta maaf,,, ya maaf kan ya ya ya,,,..."kata Erpa memohon.
"Percuma kau bermohon, di dalam kamus ku tidak ada kata maaf dan apa untungnya aku memaafkanmu?,,, apa kau tidak cape minta maaf terus??" katanya ketus sambil terus menatap Erpa
"Tentu ada untungnya,, jika kau memaafkan ku, aku tidak akan dapat dosa darimu"jawab Erpa dengan bangga.
"aku tidak memberimu dosa tapi kau sendiri yang melakukan dosa." ujarnya membalas perkataan Erpa "So, aku yang salah?"
"Ya!!, kau yang salah, kau gak mau memaafkan gadis cantik sepertiku dan lagian kenapa badanmu harus setinggi itu,,, aku kira tiang listrik yang sudah tua, ."kata Erpa penuh kekesalan.
"Eh,, Benarkan? Sadar gak? Kau akan mendapatkan tambahan dosa lagi karna telah menuduh Orang tidak bersalah sepertiku". Katanya menatap wajah erpa sangat dekat.
"Terserah kau saja"kata Erpa menyerah saking kesalnya langsung pergi.
"Tunggu, ternyata kamu cerewet juga ya anak ayam" katanya sambil menahan tangan Erpa.
"Erpa pov"
Ihh padahal aku sudah minta maaf tapi,,, orang ini tidak merhargainya. Apa yang di inginkannya.
Sungguh pria yang Resek !!!.
Lagiankan dia yang salah kenapa badannya setinggi itu,,, aku kira tiang listrik yang sudah tua, karna secara logika kan?!. Tidak ada remaja seumuran kami bisa setinggi tiang listrik seperti dia!!!.
Dan lagian kenapa dia harus berbicara sendiri, membuat orang bingung, ku kira dia gila..
Lalu sakarang kenapa dia terus memandang ku tajam seperti itu?? Apa aku salah lagi di matanya???.
Atau dia terpersona olehku??
Huuu, lupakan!!!Huh, padahal aku lagi senang sekarang, kenapa dia datang merusak moodku.
Dan sekarang dia menahan ku dan menatap ku tajam seperti itu.
Ingin rasanya aku mencolok mata tajamnya hingga lepas.
******
"Hy, sepasang kekasih sudah selesai tatapannya hah???, mau sampai kapan kalian bergitu??. Mau buat aku jadi nyamuk di sini ya???"kata Anggi yang memecah ke heningan.
"HAH??? Kekasih? Yang benar saja sama dia???" katanya tak terima.
"Idihh,, siapa juga mau sama kau yang kayak jerapah itu??"kata Erpa yang juga tak terima.
"Well. Terserah kalian saja"kata Anggi mehentikan masalah.
"So,, jadi apakah kalian akan terus bertengkar seperti itu, kalian belum saling kenal loh, gak mau kenalan dulu???, siapa tau jodoh loh." kata Anggi bertanya sambil mengejek.
"Well, aku Reyhan. Dan kau tak perlu mengenalkan dirimu, aku sudah mengenal mu mateku yang bodoh" kata Reyhan yang membuatnya terkejut.
"Mate??! Maksudnya?!"tanya Erpa bingung.
"Cari Di kamus, Ba'ka!"kata Reyhan yang lagi-lagi memancing kesabaran Erpa.
"Ba'ka apanya kau yang ba'ka"ujar Erpa gak mau kalah.
"Udahlah, berisik tau. Lagian nanti kamu tau sendiri" kata Anggi menjawabnya.
Erpa yang bingung hanya bisa terdiam melamun mencari jawaban mukin sudah seribu pertanyaan yang ada di pikiranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love For Vampire.
VampireSebelumnya author minta maaf🙏jika kisahnya tidak nyambung 😅ataupun kesalahan dalam penulisan kata😰, saya sungguh minta maaf,😥 tapi semoga kisah ini mehibur• ••°°••°°•• Vampire Mereka adalah Monster berkulit manusia Mons...