MLFV 17

59 10 2
                                    

"Pergilah."

"Ayah,, ibu..- " Teriakan Anggi yang tidak sempat menyelesaikan perkataannya..

Ia.. merasakan pukulan yang teramat sakit di punggungnya...

"maaf anggi, aku harus melakukan ini"ujar Rei.. Mengambil kesadaran anggi dengan pukulan yang bergitu keras di punggung..

"Anggi.. "teriak erpa,, yang terlihat khawatir...

"Kenapa?! Aku tidak ingin pergi.. Ayah.. Kenapa semua pandanganku menjadi gelap,, sesaat aku mendengar seorang memanggil namaku, Apa yang harus ku lakukan?? Ayah ibu.. ".ini yang anggi pikiran dan Tidak lama kemudian, ia terjatuh tidak sadarkan diri.

"Eve, Anggi akan baik-baik saja.." ujar King berusaha membuat Erpa tenang.

"Rei tidak ada waktu lagi sebaiknya kalian segera pergi.. Aku akan membuatkan Portal" ujar King  yang menpokus kan kekuatannya di satu titik lingkaran.

"Rei..." suara lembut yang memanggil membuatnya memalingkan wajahnya.
"Tolong sampaikan maafku padanya dan bilang padanya kami akan baik-baik saja."ujar Queen tersenyum sedih.

Tidak lama.. Lingkaran Portal muncul pelahan-lahan membesar menunjukan Cahaya Putih yang bersinar terang.

"Rei ingat baik-baik.. Jangan biarkan mereka mengetahui identitas kalian di dunia manusia.. aku harap kalian tidak akan kembali.. Sementara waktu hingga aku mengirim kan pesan, kau paham!?"
"Sekarang pergilah" tintah King tegas.

"Baiklah selamat Tinggal.." ujar Rei membungkuk hormat lalu segera pergi dan dengan cepat menarik tangan erpa..

"Kau... Kuro kan?" Ujar Rei tanpa memandangnya sedikitpun

"Ingat..  kau harus berterimakasih pada anggi karna dia, kami mau menerima pangeran yang sudah jelas sangat menganggu. Kau paham pangeran hitam?!" kata Rei tegas, yang sangat jelas membencinya..
"Sekarang ikutlah bersama kami...".

Kuro hanya diam mengikuti perintah Reyhan.

Pelahan dengan Ragu Erpa melangkah maju, Menatap sekilas Negeri Fiary Claudia. Dan ia masih berharap Negeri ini tidak akan hancur,. Lalu Tanpa sadar.. Cahaya putih seakan menariknya ke lingkaran Portal.

::::::::

Tersadar dari terangnya cahaya, erpa pelahan melihat sekelilingnya... Mengedarkan pandangannya menatap tak percaya bahwa ia telah kembali.. Entah berapa lama rasanya dia tidak Pulang. Rasanya disini seakan tidak berubah sedikit pun dan masih tetap sama dari waktu pertama mereka pergi.

Sedangkan anggi masih tidak sadarkan diri.. Karena pukulan yang keras dari Reyhan.

Mereka berniat untuk kembali ke rumah anggi yang tidak jauh dari sini.. Untuk membiarkannya beristirahat hingga sadar kan diri.

::::::::

"Anggi?" Suara Seseorang Mengusik kesadarannya...

"Anggi, Sadarlah..."Pinta nya dengan nada Khawatir

"Erpa?" Gumam anggi pelan.
Mulai membuka matanya pelahan sambil mengejam-kejapkan matanya berapa kali sampai ia bisa melihat wajah Khawatir Erpa yang menatapnya...

"Anggi Syukurlah..."Teriak erpa senang dan langsung memeluknya dengan erat.

"Erpa? Di mana kita..." tanya anggi dengan tatapan Binggung.

"Kita di rumah,, Lalu kenapa?" jawab Rei.. Santai seperti biasanya Yang hanya duduk manis di sofa.

Sedangkan erpa hanya terdiam membisu mendengar perkataan Reyhan.. Yang terdengar bergitu santainya..

"Rei, Rakyat Claudia membutuhkan kita?" Kata anggi pelan yang tampak bergitu kecewa dengan keputusan kakaknya

"Aku memang telah mengambil keputusan tanpa seizin mu, tapi ini ku melakukan karena aku merhormati ibu dan ayahmu. Mereka memintaku menjagamu dan Sang buah adam.. Aku bahkan membawa musuh yang kau tolong, apa aku masih salah?! "
Tanya Rei melangkah ke hadapan anggi dan menatap wajahnya.

Anggi Menunduk berusaha menyadari apa yang telah terjadi pada dirinya
"Tapi, aku ingin melindungi rakyatku.." Gumamnya.

"kau tak perlu Khawatir... Apa kau tidak mempercayai Orangtua mu?! Percayalah bahwa mereka, pasti bisa."Suara seseorang yang berasal dari depan pintu mulai melangkah masuk.

"Engah?!"jawab anggi tampak terkejut.. bertemu Aunt Keluarga yang sangat ia sayangi "Engah, anggi sangat Rindu sama engah, maafkan anggi"Ujar anggi yang berlari mehampiri Aunt dan memeluknya dengan erat tanpa sadar air mata mengalir membasahi wajahnya..

"Sudahlah,,, teman dan kakak mu melihatmu seperti anak kecil!, apa kau gak malu?" Kata Aunt Tersenyum membalas pelukannya.

"Aku gak perduli💢"Kata anggi yang masih memeluk Auntnya dengan erat.

Erpa, Dan Kuro hanya tersenyum melihatnya..

" engah hanya ingin menyampaikan pada kalian berempat,, besok kalian harus mulai sekolah,,."

"EH......" untuk berapa menit suasana menjadi hening.. 〒_〒〒_〒〒_〒(º ロ º๑)

"Sekolah??, emang sudah berapa lama aku tertidur bukannya Kita belum mendaftar??!, kok tiba-tiba harus sekolah besok?" ujar anggi.. Yang tak terima..

"Anggi,, kau itu Kebo.. Jadi wajar Gak sadar.. Kerjaan nya tidur💤 melulu sih." ujar Rei mengejek anggi.

"Iya bener,, Aku dan Reyhan aja udah daftar kemarin, kau aja yang gak bangun."

"Terserah kalian, aku tidak perduli"jawab anggi kesal.
"Berati cuma aku yang belum daftar?, jadi aku harus bagaimana?" tanya anggi meminta kepastian..

"Kalau itu sih.. ( • ̀ω•́  )✧, jangan Khawatir kalian sudah Engah daftarkan jadi Enjoy aja." ujar Aunt Penuh percaya diri.

"Hah,,😩. Hari libur ku.. TIDAKKK...😵"

ΠΦ¤Φ¤Φ¤Φ¤ΦΠ

Ada yang Rindu authornya gak nih???"

Heheheehhe😂😁😂
Maaf yeah,, author kelamaan Up nya...

TBC..

My Love For Vampire.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang