MLFV 11

121 19 0
                                    


"JLEB"Suara yang menusuk jantung Anggi

"ANGGI,,,."Teriakan Histeris,, Reyhan yang terpuruk akan kejadian ini.

Anggi hanya terbaring dengan senyuman manis di wajahnya dan Perlahan-lahan menutup matanya yang semakin lama semakin berat.
Reyhan sangat terpukul dengan hal ini dia tak tau harus berbuat apa, jika King dan Queen tau bahwa anaknya terbunuh oleh pangeran Hitam, apa yang akan terjadi? akankah ada pertempuran?.

"Apa yang kau lakukan??!, kenapa kau membunuhnya,,"Tanya Anggi yang mengepal kedua tangannya dengan tatapan Tajam..

"Hah? Apa yang aku lakukan?! Membunuhnya?!..

Dia sendiri yang bunuh diri, kenapa bertanya padaku. Itu salahmu, dia harus melindungi orang-orang bodoh seperti kalian, kenapa tidak kau saja yang mati, agar aku bisa menikahinya"

"Kau,,." teriakan Reyhan mengeram sehingga Taringnya yang tajam terlihat.

"Wah-wah, apa kau ingin melawan ku?. Ayo majulah" katanya menyeringai.

Reyhan tidak tahan lagi dengan apa yang telah terjadi pada mate dan adiknya.

Ia teringat akan kata-kata terakhir yang Anggi ucapkan sebelum kepergianya

"Tidak, apa-apa. Tolong selamatkan Erpa." kata-kata itu terus mehantuinya seakan akan memberinya dukungan untuk terus berjuang melawanya..

Reyhan berlari secepat Kilat, untuk menyelamatkan Erpa Namun,,,

"Berhenti disitu atau kau akan mati." ujar pangeran Black mengacungkan Pedangnya ke arah leher Reyhan.

"Hentikan"ucapan seseorang yang tiba-tiba datang menepiskan pedang yang mengacung kearah leher Reyhan dengan ekornya.
"Sudah cukup Engky, Sampai Akhirpun kau memang tidak bisa mengubah Sifat jahatmu"ucapannya

"Sifat jahatku?, KAU,, siapa kau, berani sekali kau menganggu kesenanganku?"tanya pangeran

"Aku hanya seorang "gadis" yang baru saja lewat."katanya.

"Bagaimana kau mengetahui namaku?"tanyanya pangeran binggung.

" Entahlah,,, Tapi, kalau kau tak berniat melepaskannya?!, Bolehkah aku membebaskan mereka untukmu?"tanyanya dengan wajah datar.

"APA,,?"tanya pangeran tak suka mendengarnya.

"Orang yang kau tahan terlihatan tertekan"katanya santai.

"Hahaahahaha, kau juga ingin menyelamatkan mereka??, Apa kau sudah gila, kau ingin berakhir seperti Rubah kecil itu?". Kata pangeran dengan tertawanya yang besar.

"Tapi, faktanya,,, kau yang lebih gila dariku. Kau berani membunuh Rubah kecil itu tanpa mengetahui apapun, jika kau tau, kau akan dalam masalah besar karna suasana hatinya benar-benar sedang buruk sekarang. Kau tau,, ada seseorang yang menculik Teman dan kakaknya dan orang yang sekarang menculik mereka, mengangap dirinyalah yang terkuat, dia tak menyadari kalau faktanya dia hanyalah 'Seekor Kodok Kecil' di dalam kolam, kalau di lihat dari luar dia benar-benar orang yang menyedihkan" ujarnya menatap pangeran tajam, yang seakan akan menandakan itu adalah pangeran sendiri.

"Apa kau bilang?, berani sekali kau mengatakan itu?, kau ingin mati ya?"teriak pangeran tak suka dengan ucapanya.

Pangeran pun mulai menyerangnya namun sebelum pangeran menyerangnya, dia terlebih dulu menyerang pangeran dengan kedua ekornya yang Berchakra Api dan petir.

Pangeran terdorong sangat jauh dari tempat mereka bertarung, dan pelahan lahan gadis itu mulai mendekati pangeran yang berlumuran darah di wajahnya.

"Aku juga bisa melakukan kesalahan, dan terkadang tindakan ku tidak selalu benar, jadi aku tidak bisa mengatakan jika tindakanku ini benar untuk di lakukan tapi Aku Yakin Akan Satu Hal, Aku Punya Hak Untuk Marah Kepada Siapapun Yang Memainkan Nyawa Sahabat Dan Keluargaku Dan Sekarang Aku Sedang Marah Besar" ucapanya dengan tatapan tajam yang menunjukan amarahnya yang sangat mendalam.

Seketika ekor yang memiliki Chakra Petir dan Api,, semakin membesar... Dan mengeluarkan ekornya yang lainnya dan membentuk 5 elemen.

"Bham,, kessss, wushh,, Bzzt" Suara yang mengenai tubuh pangeran. Membuat pangeran terlempar jauh dan terbaring tak berdaya.

"Apa-apaan Gadis kecil itu, beberapa banyak Chakra yang ia kuasai?"batin pangeran yang kini tak bisa melawan.

"Tes,, tes" darah yang menetes dari sekujur tubuh pangeran Black.

"apa yang sebenarnya terjadi ini tidak seperti yang ku duga, siapa anak ini?" batin pangeran yang hanya terdiam.

"siapa kau?!" tanya pangeran pelan,,.

"Aku Rubah kecil yang hampir kau bunuh" katanya tersenyum.

"kenapa kau masih hidup Rubah kecil, bukanya aku menusuk mu tepat di jantung?"tanyanya heran.

"Apa, semudah itu kau bisa membunuhku?, apa kau tidak menyadari aku telah menyerap kekuatan yang kau tusukkan padaku?!"tanyanya dengan senyuman penuh makna.

"Apa dia menyerap Energi sekaligus kekuatan ku?, wajar saja jika sekarang aku melemah. Tapi bagaimana bisa jelas-jelas aku melihatnya mati di hadapanku."batin pangeran yang pelahan mulai tak sadarkan diri.

"Anggiii,,,, kau kah itu,. sungguhkah, kau selamat?! Bagaimana bisa?" tanya  Reyhan tak percaya sekaligus khawatir.

Reyhan hanya Tersenyum manis di wajahnya yang menunjukan bahwa dia baik-baik saja.

"Syukurlah" itulah yang di ucapkan Reyhan melihat adik yang ia sayangi.

***

♪☆\(^0^\) ♪(/^-^)/☆

Yeah,, Anggi masih hidup,,, Hore,,.
Pangerah kodok hitam terkalahkan.
Hehehehehe.😂😂😂

Sampai sini dulu ya ceritanya jika ada pertanyaan Komen aja.😉😉

Sorry jika terlihat sangat aneh atau gak nyambung dengan ceritanya.

Mohom di mengerti

"Biasalah authornya Penulis Amatir yang gak jelas, tiba-tiba buat cerita yang kagak nyambung"◐.̃◐

"Biarin, yang penting Happy."(๑•́ ₃ •̀๑)

"Happy hanya buat author tapi pembacanya kebinggungan"(¬_¬)

"Huh author Payah nih, gak ada yang mau dukung ceritanya╮(╯▽╰)╭"

"Biarkan Author berkarya(*>.<*), kalian jangan rewel, yakin aja masih ada yang mau membaca."(๑و•̀ω•́)و

"mohon dukungannya ya,(╥╯﹏╰╥)ง kalau gak author di pojokin terus tuh sama Rayhan, kan malu authornya"

My Love For Vampire.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang