"Kemana wanita itu ?" tanya Kyuhyun dingin ke salah satu staff ketika meja sekretarisnya masih rapi, tak ada tanda - tanda bahwa wanita itu sudah masuk kerja. Itu artinya, Yuri terlat hampir satu jam di hari keduanya bekerja.
Baru saja wanita itu mau menjawab, Yuri datang dengan raut wajah yang terlihat tidak baik - baik saja. "Kemana saja, kau ? Hari kedua dan sudah telat. Hukumanmu pulang pukul sebelas malam," perintah pria itu dengan nada datarnya dan tatapan yang menusuk. Yuri hanya bisa mengangguk pelan.
Ia segera mendaratkan bokongnya di kursi dan mulai mengetik. "Dimana kopiku, bodoh ?" tanya pria itu dengan suara menggelegarnya. Wanita itu terkejut dan langsung membuatkan pria itu kopi di sudut ruangan.
'Seharusnya aku datang lebih awal,' batin Yuri dalam hati sambil meletakkan cangkir berisi kopi itu diatas meja CEO yang terkenal kejam dan bermulut pedas itu. "Jwisonghamnida, Cho depyonim," kata Yuri pelan sambil membungkukkan tubuhnya dan kembali ke mejanya untuk melanjutkan pekerjaannya.
Belum sepuluh menit Yuri duduk di kursi itu, pria itu melempar kopinya ke karpet itu, membuat Yuri terkejut dan tersentak di kursinya.
"Dimana gulanya ?!"
Yuri menghela nafasnya kasar dan mengambil cangkir yang tadi terjatuh di karpet. "Jangan mentang - mentang kau adalah anak yatim dari keluarga Kwon, kau bisa seenaknya bekerja, Yuri-ssi. Buatkan aku yang baru !" bentak pria itu sambil melempar tissue yang digunakan untuk membersihkan bibirnya tadi ke Yuri.
Yuri harus bisa memahami pria ini. Cho Kyuhyun adalah pria keras yang menjalin hubungan dengan seorang model papan atas selama sepuluh tahun sebelum akhirnya harus berpisah karena model bernama Seohyun itu mengkhianatinya dan menikah dengan musuh bisnisnya. Pria itu berubah drastis semenjak pernikahan mantan kekasihnya itu.
"Mianhamnida," ucap Yuri pelan.
Ia segera ke sudut ruangan dan membuatkan atasannya itu kopi yang baru. Kali ini, ia benar - benar menakar gulanya agar tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Dengan keberaniannya, Yuri meletakkan cangkir kopi itu diatas meja Kyuhyun.
Setelah memastikan semua baik - baik saja, Yuri kembali ke kursinya dan mencetak pekerjaannya untuk diberikan ke CEO itu. Tangan pria itu dengan cepat mengambil kertas - kertas itu dan membacanya dengan teliti.
"Apakah aku ada schedule hari ini ?" tanya Kyuhyun datar.
Yuri mengangguk. "Dua jam lagi dengan Mrs. Jung di Grand Restaurant, Cho depyonim," jawab Yuri pelan. Ia tahu jelas siapa yang dimaksud Mrs. Jung yang ia tulis di agendanya barusan. Seohyun, mantan kekasih pria keras di depannya ini.
"Kita berangkat sekarang. Kau ikut,"
Pria itu merapikan berkas - berkasnya dan segera berdiri. Yuri mengangguk lalu meraih tasnya di bawah meja sebelum melangkah dibelakang CEO itu, tak berani mendahului. Pria itu segera meninggalkan ruangannya, disusul Yuri di belakangnya.
Tangan Yuri dengan cepat mengetik di layar ponselnya, mengundang perhatian pria itu di dalam lift. "Aku yang menyetir," ucapnya dingin. Wanita berusia dua puluh enam tahun itu lalu berhenti mengetikkan pesan ke supir pribadi pria itu dan memasukkan ponselnya ke dalam tas putihnya.
Pintu lift terbuka. Pria itu segera mengeluarkan kunci mobilnya.
"Duduk di depan,"
"N-- ne ?"
to be continued.
YOU ARE READING
Lost In Love
FanfictionKwon Yuri adalah penerus perusahaan Kwon sebelum kebangkrutan datang dan membuat hidupnya berubah drastis. Ia harus melamar kerja kesana kemari diikuti kematian ayah dan ibunya. Hingga suatu hari, Ia diterima menjadi sekretaris dari Cho Kyuhyun, seo...