Jika itu sebuah penyesalan, maka Kyuhyun mengakuinya. Sudah seminggu lebih ia tidak dapat merasakan makanan yang dimasak Yuri, mendengar suaranya membacakan jadwalnya hari itu, menemaninya meeting dengan klien, tidur disampingnya, menanyakan kabar dan mengomel mengenai kesehatannya.
Seminggu ini pula, sikapnya berubah drastis. Ia menjadi lebih emosian, berdarah dingin, dan tingkat keegoisannya meningkat drastis. Kyuhyun tak mau Yuri terganggu lagi, biarlah sang dara menenangkan dirinya, ia baru akan menemuinya.
Siwon menjauh dari Kyuhyun. Tiga sahabat itu kini terpecah. Donghae tak bisa menyalahkan Siwon. Pria itu adalah sahabat sekaligus seorang 'kakak' bagi Yuri sejak kecil. Mana ada seorang 'kakak' yang tega melihat adiknya menangis karena cinta yang dipermainkan sahabatnya sendiri ? Kyuhyun, bagi Donghae merupakan akar permasalahannya. Masa lalu percintaannya dengan Seohyun membuatnya sulit untuk bangkit, sehingga walaupun Seohyun milik orang lain, Kyuhyun pasti tetap jatuh ke pelukan wanita itu.
Tadi malam, Siwon membongkar semuanya ke Mr. Cho dan membuat pria itu murka mengetahui bahwa Kyuhyun menikahi Yuri bukan berlandaskan cinta atau keinginannya sendiri dan menyebabkan perasaan yang berkembang diantara mereka hancur karena wanita jalang bernama Seohyun. Pria itu mengutuk putra satu - satunya itu bahwa ia tak akan pernah mendapatkan wanita sebaik Yuri seumur hidupnya.
Ia masih ingat jelas hari pertama Yuri datang telat bekerja, kopi yang dibuatnya salah, hingga kejadian alergi kacang di pesta Seohyun. Kyuhyun merindukannya dengan sangat. Hatinya kini terasa remuk, ia baru menyadarinya.
Dia sebenarnya mencintai Yuri namun tak mampu mengungkapkannya.
Malam ketika dirinya mabuk dan Yuri menamparnya, Kyuhyun cemburu berat karena Yuri justru pergi bersama Siwon dan pulang larut padahal ia baru kembali dari rumah sakit untuk di rawat inap.
"Aku mencintainya. Beritahu aku dimana Yuri, Siwon,"
Kyuhyun yang tegas, dingin, dan mempunyai harga diri yang tinggi itu kini menangis berlutut di depan Siwon. Meminta mohon agar diberitahukan dimana posisi Yuri saat ini, karena ia merindukannya dengan sangat. Berhari - hari tidak tidur karena resah akan Yuri, kantung mata itu tidak dapat membohongi orang - orang.
Siwon menyerah. Ia juga memikirkan kondisi Yuri saat ini. Keduanya perlu jalan terbaik dan itu adalah dengan bertemu satu sama lain.
"Ia baru saja kembali dari rumah sakit untuk check up, seharusnya sudah berada di apartemen kalian,"
Pria itu langsung berlari keluar ruangan itu. Seperti orang kesetanan, Kyuhyun menyetir mobilnya menuju apartemen tempat ia tinggal bersama Yuri. Kakinya berlari menuju unitnya dan menekan password, terlihat wanita yang dirindukannya saat ini tergeletak lemas di lantai. Ada peluru disampingnya dan beberapa bagian tembok terdapat bekas tembakan.
"Yuri ! Yuri ! Kau dengar aku ?" tanya Kyuhyun panik sambil menopang tubuh Yuri bagian atas. Leher Yuri merah, menandakan seseorang mencekiknya tak lama sebelum ia masuk. Wajah Yuri pucat dan sudah lemas tak berdaya. Musim dingin seperti ini tentu membuat Yuri membeku kedinginan, apalagi pintu balkon terbuka dan penghangat ruangan tak dinyalakan, seakan - akan memang ini rencana untuk membunuhnya perlahan.
Kyuhyun memeriksa hembusan nafas di hidung Yuri, masih ada, namun tidak teratur. Perhatiannya teralihkan ke sesuatu tajam di samping tangan Yuri. Kyuhyun mengambilnya lalu terdiam.
"Peluru bius,"
Pria itu mengangkat tubuh sang istri ke kasur di kamar, menyalakan penghangat ruangan, dan menyelimutinya. Ia juga membersihkan beberapa luka di tangan Yuri akibat pecahan gelas yang sepertinya ditembak.
"Seohyun.. ini pasti ulahmu," gumam Kyuhyun geram.
to be continued.
YOU ARE READING
Lost In Love
FanfictionKwon Yuri adalah penerus perusahaan Kwon sebelum kebangkrutan datang dan membuat hidupnya berubah drastis. Ia harus melamar kerja kesana kemari diikuti kematian ayah dan ibunya. Hingga suatu hari, Ia diterima menjadi sekretaris dari Cho Kyuhyun, seo...