Lost In Love - Chapter 16

1K 79 3
                                    

  "Cho depyonim, ada yang bisa kami bantu ?"

  Pria itu mengedarkan pandangannya kesana kemari. Ia lalu menjawab pertanyaan dari salah satu staff. "Apakah Yuri kesini ?" tanya Kyuhyun. Wanita itu menatapnya ragu lalu menggeleng. "Tidak ada kabar ataupun kedatangan Mrs. Cho kesini, depyonim," jawab wanita itu.

  Kyuhyun terdiam. Itu artinya Yuri membohonginya dan ia sangat tidak suka ada orang yang membohonginya. Marah besar, pria itu meninggalkan kantor cabang dan segera menyetir mobilnya menuju mansion. Ia melihat wanita itu sedang menanggalkan sepatunya dan masuk ke dalam.

  Dengan cepat, Kyuhyun berlari dan mencegat tangan Yuri keras, membuat wanita itu terkejut lalu memaksanya melepaskan tangan itu darinya. "Kau berbohong !" ucap Kyuhyun keras di telinga Yuri. Seisi rumah hening seketika. Para pelayan menutup mata mereka seakan tahu hal itu akan terulang lagi.

  "Lepaskan aku,"

  Yuri memukul tangan pria itu lalu berlari ke kamar ketakutan. Amarahnya memuncak hingga sebuah suara menghentikannya. "Kyuhyun ! Apa yang kau lakukan ?" tegur Mr. Cho dengan mata seakan akan siap memukul putranya kapan saja. "Kontrol emosimu ! Jangan kekanak - kanakan,".

  Kyuhyun terdiam dan langsung duduk di sofa. "Dia istrimu, bukan budakmu !"

***

  "Yuri, buka pintunya,"

  Wanita itu membuka pintu kamar perlahan. Matanya menunjukkan ketakutan yang berlebih. Jantungnya berdegup kencang. Pria itu masuk dan melepas jasnya. "Aku tidak akan membunuhmu. Kembali tidur," katanya kaku.

  Tak berani melawan, Yuri kembali tidur. Melihat wanita itu terlelap sebenarnya ia tidak tega melakukan hal seperti tadi. Ia menyesali perbuatannya. "Mianhae, aku tak bisa mengontrol emosiku," bisik pria itu pelan sebelum masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan dilanjutkan dengan tidur.

  Matahari muncul kira - kira 8 jam setelah Yuri tertidur, hari Rabu. Matanya terbuka, hingga Yuri tersadar bahwa ia memeluk pria itu selama tertidur. Perlahan, ia meloloskan tangannya dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

  Setelah mandi dan bersiap - siap, Yuri membangunkan pria itu dan menyiapkan pakaiannya, sebelum turun untuk sarapan di ruang makan bersama ayah mertuanya itu. Tak ada pembicaraan diantara pasangan itu lagi selain Yuri saat membangunkan Kyuhyun. Di mobil, hanya keheningan yang menyelimuti mereka.

  Kaki Yuri enggan untuk melangkah lebih jauh, namun ruangannya masih jauh. "Selamat pagi, Mrs. Cho, depyonim," sapa beberapa staff yang lewat. Yuri tersenyum, namun tidak dengan Kyuhyun. Pria itu masih tetap kaku, dingin, dan tak akan menunjukkan senyumannya jika tidak penting sekali.

  Di dalam ruangan itu, Yuri akhirnya membuka mulut. "Aku pulang karena abbeonim menelponku. Ia ingin aku segera kembali," katanya pelan sebelum Kyuhyun duduk di kursinya. Pria itu diam mendengar alasan yang dikatakan oleh sang istri yang kini sedang meletakkan cangkir berisi tehnya ke meja kerjanya.

  Pria itu memperhatikan Yuri dari ujung rambut hingga ujung kaki.

  "Apa kau tak punya pakaian lain, Yuri ?" tanya Kyuhyun dingin melihat Yuri dengan kemeja putihnya yang tipis dan rok spannya yang terlalu pendek dan ketat. Wanita itu tak paham. "Ada apa dengan pakaianku ?" tanyanya. "Kau datang untuk bekerja, bukan untuk menjadi santapan laki - laki," jawab CEO itu.

  Yuri hanya mengangguk sebelum duduk di kursinya dan mengangkat telepon yang berbunyi. 

  "Semuanya ? Hah ?"

  Kyuhyun memperhatikan Yuri dari mejanya, wajah sang istri terlihat tak bahagia. Ia mengeluarkan file - file dan membukanya satu persatu. Hingga jam menunjukkan pukul 7 malam, Kyuhyun yang baru saja kembali dari salah satu divisi mendapati Yuri tertidur di mejanya dengan kertas - kertas berantakan diatas mejanya.

  Pria itu menarik kursinya ke sebelah Yuri, melepas jasnya dan menutupi pinggung Yuri yang tertembak pendingin ruangan dan hanya dilindungi oleh kemeja tipis itu. Tangannya mengetik cepat di keyboard, mengerjakan pekerjaan wanita itu yang belum selesai, hingga ikut tertidur di sampingnya, di meja yang sama.

to be continued.

Lost In LoveWhere stories live. Discover now