Five

471 36 2
                                    

Sudah lima hari Naeun tidak bekerja karena banyaknya wartawan dan paparazzi yang mengincarnya. Tak dapat dipungkiri, ia juga merasa sakit dan sesak karena Leeteuk tidak menghubunginya sejak terakhir kali bertemu. Jujur saja Naeun merasakan perasaan aneh yang melingkupi dirinya. Ia menjadi suka memikirkan Leeteuk, bahkan Naeun bersikap konyol dengan mencari fakta-fakta mengenai Leeteuk. Naeun juga dengan lucunya mengunduh foto-foto Leeteuk dan lagu-lagu milik Super Junior.

       Drrtt..

Ponsel Naeun bergetar, dengan cepat gadis itu menjawabnya lalu mendekatkan ponselnya ke telinga. "Halo?" sapa Naeun.

"Halo, Naeun-ssi. Ini aku Kim Jung Hoon, menejer Super Junior," ucapnya dia seberang sana.

"Ah.. Ada apa?"

"Aku ingin bertanya, apakah kau sudah mempunyai keputusan? Jujur saja, masalah ini merugikan saham perusahaan. Jika kau ragu, sebaiknya kita menyangkal saja berita itu. Kau juga bisa beraktivitas seperti sedia kala jika sudah memuaskan para wartawan. Leeteuk pun mengatakan lebih baik kau menyangkal berita ini daripada menerimanya dengan terpaksa."

Dada Naeun terasa sesak mendengar kalimat terakhir. Lelaki itu menyuruhnya menyerah disaat dirinya sudah mulai menyukai lelaki itu. Lucu sekali bukan?

"Besok aku akan kesana dan secepatnya membuat keputusan untuk masalah ini. Maaf jika merepotkanmu dan pihak agensi."

"Baik, kami menunggu kau. Semoga keputusan yang kau berikan baik untuk semuanya. Kalau begitu aku tutup teleponnya. Selamat malam."

"Malam."

Naeun menghempaskan tubuhnya di kasur kecil miliknya. Ia benar-benar bingung.

Tok..tok..tok..

Naeun menatap tajam pintu disana. Ia mengumpat karena orang itu menganggunya yang sedang bingung dan memikirkan jawaban untuk besok.

Naeun berjalan menuju pintu dan membukanya. Kosong. Tidak ada siapapun disana. Naeun hendak masuk kembali ke dalam rumah, namun ia tak sengaja menendang sesuatu. Matanya turun ke bawah dan menemukan box berwarna merah kuning. Naeun mengambil kotak tersebut lalu membukanya.

Deg.

Jantung Naeun seakan berhenti berdetak. Naeun menatap isi yang ada didalam kotak itu dengan ekspresi datar. Ia menyimpan kotak itu dilantai lalu sedikit menjauhinya, Naeun tidak tahan dengan bau bangkai kelinci itu. Kaget? Iya. Takut? Tidak, sebelumnya ia sudah membaca berbagai resiko jika berhubungan dengan public figure dan ini salah satunya.

Naeun mengambil secarik kertas yang ada pada kotak itu. Jijik, karena kertas itu terkena darah mayat si kelinci. Ia melihat pesan yang ditulis dengan darah dan semua hurufnya kapital. Naeun terkekeh yang justru terdengar mengerikan. Baginya ini konyol. Apa si peneror bodoh? Apa si peneror tidak tahu caranya menulis dengan baik dan benar?

Sedetik kemudian ia menyeringai melihat isi pesan tersebut. Yang ternyata berisi ancaman.

TOLAK PERNYATAAN CINTA LEETEUK!! ATAU AKU AKAN MENGHANCURKANMU, DIANA KANG!!

Love,

Haters.

Atas dasar apa orang ini mengiriminya surat ancaman? Memangnya siapa dia? Dan darimana orang itu mengetahui nama aslinya? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kepalanya. Ia memutuskan untuk menutup kembali box itu setelah memasukan surat itu ke dalamnya. Lalu Naeun membuang box itu ke tong sampah, sebelum masuk ke dalan rumah.

×××

"Kau datang?" Naeun hanya menganggukan kepalanya sekilas lalu duduk di kursi setelah dipersilahkan untuk duduk. "Jadi apa keputusanmu?"

"Aku akan menjalani ujian darimu." Keputusan Naeun sudah final. Itu adalah hasil setelah ia tidak tidur semalaman.

"Baiklah. Bagaimana jika kita melakukan ini sekarang?" Naeun mengangguk setuju. "Ayo ikuti aku!"

Mereka berjalan keluar ruangan khusus Lee Soo Man dan berjalan menuju dance room milik Suju. "Ujian yang ingin aku berikan sekarang adalah tes menari. Kau bisa menari? Atau mengcover dari girlband atau boyband?"

Naeun berpikir keras, selama ini ia tidak pernah menonton tv atau membuka youtube. Ia tidak tahu sama sekali tentang menari atau yang sering dilakukan oleh para artis. Namun tiba-tiba Naeun teringat sesuatu, sebelum kejadian itu, Saeun dan Naeun pernah menari bersama.

"Aku sudah lama tidak menari, tapi aku akan mencobanya."

Mereka tiba di dance room milik Suju. Ternyata para member berada disana dan juga.. Saeun. Apa mereka tidak memiliki kegiatan lain? Mereka menatap Naeun dengan heran, terutama Leeteuk.

"Lagu apa?"

"Emm.. Ahjussi, apa mereka akan disini dan menonton diriku?" Naeun berbisik pada Lee Soo Man.

"Tentu. Aku juga ingin tahu pendapat mereka." Naeun pun mengangguk, ia merasa malu. Tapi melihat Saeun satu ruangan dengannya membuat Naeun muak. "Jadi lagu apa?"

"Aku punya lagunya. Tapi ini adalah dance yang dilakukan oleh dua orang."

"Ah.. Kalau begitu menurutmu siapa diantara mereka yang bisa kau ajak duet?" Lee Soo Man menunjuk member Suju dan Saeun dengan dagunya.

Naeun menatap mereka datar. Satu-satunya harapan ia adalah Saeun. Naeun masih marah terhadap Saeun, namun perempuan itu satu-satunya harapan Naeun.

"Aku yang akan melakukannya bersama Naeun."

Suara itu berhasil mendapatkan perhatian dari semua orang disana, termasuk Naeun.

***

My Choice (Leeteuk Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang