One

764 51 5
                                    

       Menejer Super Junior, Kim Jung Hoon, terpaksa menunda jadwal pemotretan Leeteuk. Lelaki dengan nama asli Park Jung Soo itu tidak ingin meninggalkan gadis yang tak sengaja ditabrak oleh asistennya. Ia bersikeras ingin menunggu dan mengantarkan pulang si gadis.

       "Kau yakin?" Leeteuk mengangguk ketika Jung Hoon menanyakan kembali apa dia yakin akan menunda jadwalnya. "Tidak biasanya kau sepeduli ini terhadap perempuan."

       "Sebagai permintaan maaf kita karena tak sengaja menabraknya," ucap Leeteuk.

       Pintu dokter terbuka, Leeteuk langsung berdiri dan sigap membantu gadis yang tak sengaja ditabraknya itu berjalan.

       "Lepas!" Naeun berkata dengan nada dingin. Tapi Leeteuk tidak takut dan terus membantunya berjalan. "Aku bilang lepas! Aku bisa jalan sendiri. Apa kau tuli?" Naeun menatap tajam Leeteuk.

       "Siapa namamu?" Bukannya membalas ucapan Naeun, lelaki itu malah balik bertanya sambil membalas tatapan Naeun dengan hangat.

       "Kau tidak perlu tahu," balas Naeun ketus.

       "Oke, tidak apa-apa. Aku akan mencari tahunya nanti. Hyung, siapkan mobil! Kita akan mengantarkan gadis ini pulang." Leeteuk berkata pada Jung Hoon. Menejernya itu langsung pergi meninggalkan keduanya.

       "Apa? Tidak-tidak! Aku bisa pulang sendiri. Kau!" tunjuknya pada Leeteuk. "Bukankah kau seorang artis. Harusnya kau bekerja saat ini. Bukannya mengantarku pulang."

       "Kau benar, tapi aku lebih memilih mengantarmu pulang. Seorang gadis cantik yang sedang sakit seperti dirimu, bahaya jika pulang sendiri." Jika gadis lain akan tersipu malu akan pujian dari artis papan nama ini, maka Naeun tidak sama sekali, itu bahkan terdengar jijik baginya.

       "Kau tau? Aku bukan gadis yang mudah kau rayu." Naeun menatap jengkel Leeteuk yang terus tersenyum. "Daripada aku muntah di baju mahalmu, lebih baik kau pergi dari hadapanku!"

       "Lebih baik kau muntah di bajuku, daripada aku meninggalkanmu sendirian." Naeun memutar bola matanya jengah. Hanya untuk saat ini, ia mengalah. Biarkan pria itu mengantarnya pulang. Ia berdoa semoga ini adalah yang pertama dan terakhir kalinya.

       "Masuklah!" Leeteuk membantu Naeun yang kesusahan ketika masuk ke dalam mobil. Setelah itu barulah ia masuk dan duduk disebelahnya. Sedangkan Jung Hoon dan asisten Leeteuk—Heo jin—berada dikursi depan.

       "Dimana rumahmu, nona?" tanya Heo Jin, namun tidak ada balasan apapun dari Naeun. Leeteuk menoleh ke arah samping dan menemukan Naeun yang sedang tertidur. Padahal mobil baru saja melaju.

       "Kita bawa saja ke dorm. Ia tertidur, aku tidak tega untuk membangungkannya." Jung Hoon melongo mendengar ucapan Leeteuk. Apa ia tidak salah dengar? Tidak biasanya Leeteuk membawa sembarang orang ke rumahnya.

       "Kau yakin?" tanya Jung Hoon.

        "Kenapa kau selalu mengulang setiap pertanyaan? Apa kau perlu belajar kosa kata lagi?" sindir Leeteuk membuat Jung Hoon geram dan bungkam.

       Mobil terus berjalan melewati setiap rintangan dan tikungan yang ada. Hingga mereka tiba di dorm Super Junior. Tidak tega membangunkan Naeun, Leeteuk akhirnya menggendong Naeun ala bridal style dan membawanya ke dalam dorm. Ia merebahkan tubuh Naeun di ranjang miliknya, lalu menyelimutinya dan pergi dari kamar.

        "Siapa gadis itu, hyung?" Kyuhyun—maknae Super Junior—bertanya ketika Leeteuk keluar dari kamar. Member yang lainnya pun terlihat sama penasarannya.

       "Cinta pandangan pertamaku," ucap Leeteuk asal. Tidak tahu jika jawaban itu membuat teman-temannya menjadi semakin penasaran.

       "Benarkah?" tanya Yesung yang diangguki oleh Leeteuk.

       "Bertemu dimana?" Kali Heechul yang bertanya.

       "Rahasia," ucap Leeteuk membuat semua member mendesah kecewa.

       "Bagaimana dengan Yoona? Bukankah kau menyukainya?" tanya Eunhyuk.

       "Bukankah aku sudah mengatakannya, aku hanya seorang fans Yoona dan aku hanya menganggapnya adik." Lelaki itu melepas jaket tebalnya lalu ia menghempaskan tubhnya diatas sofa. Teman-temannya yang lain kini duduk disetiap tempat kosong.

       "Benar juga. Jadi kau benar-benar suka pada gadis itu dan merelakan jadwalmu diundur demi wanita stranger itu?" Leeteuk diam tidak menjawab pertanyaan Ryeowook. "Yak! Aku bertanya dan kau tidak menjawabnya."

       "OMO!!" Suara pekikan itu menbuat semua mata tertuju pada seorang gadis yang sedang menutup mulutnya kaget. Tiba-tiba jari telunjuk mengacung dan menunjuk setiap member Super Junior, "kalian.. Super Junior?"

       "Astaga.. Tidak-tidak, aku harus pulang sekarang. Ini tidak boleh terjadi." Gadis itu hendak pergi, namun Leeteuk telah menghalangi jalannya. Naeun menatap tajam Leeteuk, "Yak!! Kau! Minggir! Jangan menghalangi jalanku sebelum aku mengacak-ngacak tempat ini!"

       "Tunggu! Noona, apa kau salah satu haters kami?" Pertanyaan dari Donghae membuat Naeun membalikan badannya.

       "Jangan panggil aku noona! Kalian lebih tua dariku." Naeun melipat kedua tangannya dan menyimpannya didada. "Jika aku memang haters kalian. Kalian mau apa?"

       "Mungkin melaporkannya ke pihak berwajib. Karena biasanya seorang haters selalu mengejek atau membual tentang sesuatu yang dibencinya. Bisa saja kau juga berbuat seperti itu," ucap Kangin.

        Naeun masih bersikap tenang, wajahnya datar, tanpa ekspresi. "Setiap manusia memiliki pendapatnya masing-masing. Setiap manusia juga memiliki sifatnya masing-masing. Silahkan saja jika kalian ingin melaporkanku. Aku tidak takut."

       Gadis itu membalikan badannya lalu menyingkirkan Leeteuk yang menghalangi jalannya. Ia berjalan ke arah pintu untuk keluar dari 'tempat terkutuk' itu. Namun belum sempat Naeun membuka pintunya, seseorang sudah lebih dulu membukanya dari luar. Naeun melihat dua orang gadis masuk ke dorm milik Super Junior. Tiba-tiba salah satu dari mereka tersentak kaget kala melihatnya. Sedangkan Naeun hanya menatap dingin mereka.

       "Kang Naeun," lirih perempuan yang tersentak kaget ketika melihat Naeun. Perempuan itu hendak menyentuh tangan Naeun, namun langsung di tepis oleh Naeun.

       Naeun langsung keluar dari dorm dengan kaki yang diseret. Jangan lupakan bahwa ia baru saja kecelakaan!

       "Yak! Tunggu! Aku akan mengantarkanmu pulang." Leeteuk datang dan menahan pergelangan tangannya.

       Naeun menatap tajam Leeteuk, "lepas! Aku bisa pulang sendiri." Lelaki itu melepaskan tangannya lalu menghela nafas berat ketika gadis dihadapannya ini sangat keras kepala.

       "Baiklah. Aku akan memesankanmu taksi. Jangan membantah!"

       Leeteuk melambai-lambaikan tanganya ketika melihat taksi dari kejauhan.

       "Siapa namamu?" tanya Leeteuk sebelum Naeun masuk ke dalam taksi.

       "Untuk apa menanyakan namaku?"

       "Sepedamu. Kau ingin aku membuangnya?"

       "Kang Naeun. Bawa saja sepedahku ke toko bunga Flowers Bud." Naeun langsung masuk ke dalam taksi tanpa menunggu balasan dari Leeteuk.

×××

My Choice (Leeteuk Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang