Sebelum baca part ini saya cuman mau bilang, selamat lebaran untuk yang sedang merayakannya. Oh iya, tolong maafkeun diri ini ya, karena sudah sering typo, juga kadang banyak dari tulisan saya yang masih tak sesuai dengan EYD dan sering membingungkan kalian. Apalah, apalah... kkk~
Pokoknya gitu ya~ Ockey~^^
♥♥♥★ Happy Reading ★
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian~^^
Selama sebulan terakhir hidup Amber terasa kacau. Terlebih setelah ia mendengarkan ancaman dari sang Ayah. Sudah satu bulan juga ia tak bertemu dengan Krystal karena kesibukan mereka masing-masing, untuk sekedar menelfon saja hanya sekali dalam dua hari, itu pun dalam waktu yang singkat. Selain itu usaha Irene mendekati Amber untuk kembali seperti dulu membuat kepalanya semakin tak karuan. Bingung dengan perasaannya saat ini.
Hari itu, Amber melangkahkan kakinya menuju sebuah stasiun subway di Seoul. Setelah membeli tiket ia menunggu datangnya kereta disebuah line di stasiun itu.
Setelah menempuh perjalanan selama hampir satu jam, sore itu Amber akhirnya sampai di Incheon.
"Huhh... Sepertinya aku berangkat kepagian." Gerutu Amber melihat jamnya kemudian melangkahkan kakinya menuju tempat makan karena lapar.
Jam sembilan malam, setelah Amber menunggu sekian lama di depan sebuah pusat perbelanjaan akhirnya melihat sosok yang ia tunggu. Ia pun berteriak memanggil nama orang itu.
"Kkau?! Apa yang kau lakukan disini?"
"Menemuimu lah, aku kan kangen." Amber tersenyum melihat ekspresi terkejut Krystal.
Krystal langsung menghampiri Amber dan tiba-tiba menjewer telinganya hingga membuat Amber meringis kesakitan.
"Yahh... yahh... Aku datang bukannya dipeluk atau dicium kenapa malah dijewer?!" Protes Amber kesakitan.
"Kenapa datang tak bilang-bilang huh?! Tidak kuliah?!" Krystal melepaskan tangannya dari telinga Amber.
"Kuliahnya kan pagi...!! Noona aku haus, belikan minum ya, aku tak punya uang." Goda Amber agar amarah Krystal hilang.
"Uangmu lebih banyak dariku. Beli minumanmu sendiri!"
"No, No... Saat ini aku kere, Ayah membekukan kartu dan menyita kendaraanku. Jadi belikan aku minum ya. Heuumm..."
"Kenapa bisa begitu?!"
"Biasa, perang ayah dan anak. Ommo... Kenapa?! Kau tidak suka padaku lagi karena aku sekarang kere?!" Krystal yang kesal dengan lelucon Amber pun memukul kepalanya.
"Kebiasaan.! Kalau bicara gak pernah disaring. Ayo pulang, minum di rumah saja." Amber tersenyum geli dan mulai mengikuti Krystal yang jalan lebih dahulu.
Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit dengan naik bus kedua orang itu akhirnya sampai di apartemen sederhana Krystal yang teletak di lantai 15.
"Sana mandi. Aku siapkan makan malamnya." Tunjuk Krystal pada kamar mandi di apartemennya kemudian menuju dapur untuk menyiapkan makanan yang baru saja mereka beli.
Amber tak mengindahkan perintah Krystal. Ia menghampiri Krystal yang tengah sibuk mengeluarkan belanjaannya dari dalam plastik.
"Kenapa kau?!" Krystal terkejut dan bingung saat Amber tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Sebentar saja. Aku kangen kamu." Lirih Amber semakin mengeratkan pelukannya. Setelah beberapa menit berlalu, Amber mengucapkan kalimat yang membuat Krystal jengkel.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Teacher
FanfictionSuatu ketika hiduplah seorang anak laki-laki yang tampan nan mempesona. Dia merupakan putra tunggal konglomerat Korea Selatan yang memiliki sifat selengean, amburadul, susah diatur, dan pervert. Anak muda itu memiliki IQ yang tinggi, namun ia berpur...