Kencan?

2K 236 8
                                    

Setelah pertemuan pertamanya dengan Minah, Krystal pergi meninggalkan rumah Amber dengan hati yang dia sendiri tak tahu apa yang sedang dia rasakan.

Minah berdiri di belakang Amber yang sibuk mencari buku paket fisika yang akan ia pinjam.

"Kenapa kau mengatakan hal bodoh itu?!" Tanya Amber saat menyerahkan buku bergambar tabung reaksi di covernya.

"Apa? Bukankah itu benar? Kau temanku kan?"

"Bukan yang itu."

"Ah... Maksudmu calon istri?? Bukankah itu juga benar? Toh kamu belum punya pacar dan istri, bukankah artinya aku masih mempunyai kesempatan."

"Minah..!!"

"Kenapa?? Kau suka padanya?" Selidik Minah yang berpikir jika pria didepannya itu sudah jatuh hati dengan gurunya.

"Kau gila. Aku tidak menyukainya." Jawab pria itu gagap.

"Kalau begitu masalah selesai. Jangan diperpanjang lagi, itu tidak penting. Terima kasih bukunya." Minah pergi meninggalkan Amber dengan rasa khawatir jika dia akan kembali jatuh hati pada wanita lain selain dirinya.

~

Setelah pelajaran selesai Minah menghampiri meja Amber untuk mengembalikan bukunya.

"Baru semalam kau pinjam kenapa sudah dikembalikan?"

"Aku sudah beli yang baru. Minggu depan kau ada acara?"

"Kenapa?"

"Aku ingin pergi ke mall untuk beli suatu tapi Seulgi tidak bisa ikut, masa iya aku harus pergi sendirian. Kamu mau kan mengantarku?" Dengan sangat terpaksa Amber mengiyakan permintaan Minah karena ia mengancam akan meberitahu Donghae ayah Amber beberapa rahasia yang tidak diketahui oleh sang ayah.

~

Krystal berjalan di salah satu lorong kampusnya dengan lemas. Pikirannya sekarang penuh dengan hal-hal yang tidak masuk akal karena perkataan Jonghyun beberapa hari yang lalu.

"Cinta?! Kalian bercanda.!! Jika cinta itu ada ayah tidak akan pergi meninggalkan ibu untuk mendapatkan wanita kaya, dan meninggalkan kami dengan setumpuk hutangnya. Persetan dengan cinta. Aku harus belajar dengan giat agar bisa merubah nasibku." Batin Krystal dengan mata yang berapi-api.
Dari arah berlawanan terlihat seorang wanita cantik yang juga berjalan dengan menenteng berberapa buku seperti Krystal.

"Praakkk" Buku kedua wanita itu berceceran saat mereka tidak sengaja saling bertabrakan.

"Maaf... Maaf..." Keduanya saling membungkuk meminta maaf dan mulai memungut buku mereka masing-masing.
Dari kejauhan terdengar suara seorang pria yang sepertinya memanggil nama wanita itu, karena dia langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Apa yang kau lakukan? Cepat kemari..." Teriak sang pria, dan wanita itu langsung menghampirinya.

"Nama itu... Kenapa tidak asing bagiku? Siapa ya?" Batin Krystal saat mencoba berdiri dengan setumpuk bukunya. Saat Krystal tengah berkutat dengan pikirannya, dari belakang Luna menyapa dengan menepuk punggungnya dan itu membuatnya kaget.

"Luna, kau tahu wanita itu?" Krystal menunjuk ke arah wanita yang sedang berjalan dengan teman prianya.

"Eumm...?? Ah... Dia mahasiswi dari Stanford University California, Jjong bilang dia akan menjadi salah satu narasumber untuk seminar akbar di kampus kita minggu depan."

"Woaa..."

"Otaknya sangat encer, dia bisa kuliah disana dengan beasiswa full, dan aku dengar dia akan segera di wisuda. Padahal dia seangkatan dengan kita, sedangkan kita masih membutuhkan waktu satu tahun untuk lulus. Bukankah itu gila." Jelas Luna panjang lebar sedangkan Krystal hanya diam, merasa takjub pada wanita itu dan berpikir apakah ia juga bisa sepertinya.

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang