Jealousy

1.9K 226 14
                                        

Lapangan sepak bola di SMA Seoul pagi itu dipenuhi dengan siswa yang tengah mengikuti pelajaran olah raga dengan serius. Dari kejauhan terlihat seorang siswa yang tengah tersenyum sendiri dan itu membuat teman-temannya merasa ngeri.

"Mber, kamu kenapa? Sakit?" Tanya Key saat push up disisi kanan Amber.

"Dia tidak sakit. Tapi gila." Timpal Henry yang berada disisi kiri Amber. Saat kedua siswa itu bingung setengah mati, orang yang mereka khawatirkan malah semakin terkekeh.

"Amber!! Kenapa kau?!" Teriak sang guru berkacak pinggang dengan ekspresi galaknya.

"Maaf pak.!" Amber meminta maaf dengan senyum di wajahnya.

"Kau minta maaf tapi kenapa wajahmu tak menampakkan penyesalan?! Berlari keliling lapangan sebanyak 20 kali. Cepat.!"

"Baik pak!!" Teriak Amber semangat masih dengan ekspresi anehnya.
Henry dan Key terus menggunjing temannya itu sedangkan Minah menatap aneh pada Amber.
Amber mulai berlari mengelilingi lapangan di sekolahnya yang sangat luas itu.

"Kenapa kau?" Tanya Key setelah Amber selesai dengan putaran terakhirnya.

"Bukankah sudah kubilang. Dia gila.!" Timpal Henry saat memberikan botol air mineral pada Amber.

"Bicara sekali lagi kupukul kau.!" Jawab Amber dengan ngos-ngosan setelah minum air yang diberikan Henry.

"Makanya cepat cerita.!" Bentak Key.

"Krystal aneh, dia berbicara seolah-olah besok adalah hari kiamat. Buahaha~"

"Krystal?? Guru lesmu??"

"Iya Key... Dia bilang di UTS kali ini aku harus masuk sepuluh besar agar ia tidak dipecat." Jelas Amber cekikikan mengingat Krystal yang menangis takut kehilangan pekerjaannya.

"Wah... Gawat dong, kita harus segera buat pesta perpisahan untuk noona cantik kalau begitu. Secara itu adalah hal yang tidak mungkin." Ejek Henry.

"Aku tidak akan membiarkannya, dia akan selamanya menjadi guru lesku."

"Kau menyukai gurumu?" Amber terdiam saat Key melontarkan pertanyaan itu. Sebenarnya dia masih bingung, tentang siapa yang ia sukai sebenarnya.

"Entahlah. Mungkin iya." Jawab Amber lemas kemudian kembali minum air mineralnya.

~

Para mahasiswa di kelas akutansi mulai keluar satu persatu setelah dosen mereka selesai memberikan kuliahnya.

"Kau akan berhenti mengantar susu?" Luna membersihkan buku-bukunya yang ada di meja.

"Aku akan bekerja di kafe saat pagi dan malamnya mengajar les. Toh kita juga sudah liburan, aku akan memberikan les secara penuh pada anak itu agar pekerjaanku terselamatkan."

"UTS nya tinggal dua minggu, apa bisa?"

"Aku akan membuat dua minggunya ini bagai neraka." Tegas Krystal saat menutup bukunya.

~

Salah satu kamar besar dirumah keluarga Liu diselimuti aura kelam dan hawa dingin karena seorang wanita muda yang sedang emosi. Ia menjelaskan beberapa rumus fisika yang ada di buku kepada seorang pemuda yang duduk disampingnya.

"Amber, kenapa kau malah berdiam diri? Kamu paham atau tidak?!" Krystal kesal melihat Amber yang seakan tak peduli dengan UTS yang akan datang.

"Bagaimana kalau kita buat perjanjian?" Ucap Amber antusias.

"Jangan banyak bicara, cepat kerjakan soal ini dengan rumus yang baru saja aku terangkan padamu.!" Titah Krystal kembali sibuk dengan buku di depannya.

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang