Ancaman

29 4 0
                                    

"Ai-chan, apa sih yang direncanakan oleh Mamamu???"

"Besok Daddy juga tahu sendiri hehe" Ai tersenyum lebar.

"Sudah, habiskan makanannya!" Hana risih dengan keingintahuan Hajime.

Hajime menaruh garpu dengan pandangan curiga. Apa Istrinya mulai menyukai Pria lain? Itu tak mungkin karena Hana sudah tidak dekat lagi dengan laki-laki lain pasca lulus sarjana.

Dan kalaupun iya, pasti Kai atau Jun.

"Daddy, mau nambah Chicken fillet tidak?" Ai memandang Ayahnya yang sedang bengong.

"Daddy? Papa? Otousan?"

Hajime masih dengan tatapan kosongnya.

DADDYYY!!!

"Uh oh? Ya?"

"Daddy mau tambah chicken fillet nya atau tidak!"

"Ya, satu lagi. Tolong" balas Hajime yang masih kaget.

Hana tidak memperhatikannya, justru cuek dan melahap makanan. Hajime mengunyah chicken fillet dengan perasaan cemburu.

Ai yang melihat ketegangan diantara orang tuanya memilih cepat-cepat menghabiskan suapan sendok terakhirnya.

"Aku sudah selesai makan. Aku ada dikamar, kerjain PR" lirihnya sambil pergi.

Kemudian Hajime dan Hana menatap wajah satu sama lain.





"Hari ini pegawai baru, ya! Asyiknya!" Semua karyawan bersorak heboh.

"Laki-laki atau Perempuan?"

"Perempuan, kata bos"

Seorang Pria berumur 52 tahun memasuki ruang kerja karyawan dan melewati meja-meja karyawan yang berbilik. Dibelakangnya, Hana berjalan mengikutinya dengan jantung berdebar-debar.

"Mohon perhatiannya!"

Suara sorak sorai para karyawan pun berhenti dan hening.

"Pagi ini, sudah ada rekan kita yang baru. Sekretaris baru"

Hana langsung membungkuk tanpa disuruh. Hana melempar senyum lebar kepada semua yang ada diruangan.

"Hi! Hajimemashite, Hana-Ichiro-desuuuu! Yoroshiku!"

Bos kantor membalasnya dengan senyuman hangat.

"Nah, Ichiro-san! Akan saya tunjukkan meja kerjamu, mari" sang Bos langsung bergegas, Hana berjalan mengikutinya dari belakang.

Lalu, pintu ruang sekretaris berdecit terbuka. Hajime tak mempedulikan suara pintu ruangannya terbuka karena sibuk dengan berkas-berkas.

"Hitoshi-kun, inilah rekan baru kita! Bekerja-samalah dengan baik"

"Yeah, yeah. Aku paham" nadanya cuek.

Jime-kuuun!!!

"Astaga, Hana! Apa yang kau lakukan disini!?"

"Hehe, sepertinya kalian sudah saling kenal" sang Bos tampak antusias.

"Tentu saja, dia Istriku!"
"Tentu saja, dia Suamiku! Hehe"

Sang Bos terkejut dan kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Masa?! Baiklah, kutinggal dulu. Pagi-pagi sudah dibikin tertawa hahaha!"

Pintu pun tertutup.

Hana berlari ke arah suaminya dan memeluknya erat.

"Jime-kun! Sudah kuduga kita berada di satu ruangan! Oh! Aku senang!" Hana kegirangan.

Death Note: Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang