Selidik

33 6 0
                                    

"Rumahmu diserang?!" pekik Rei kaget, Ai mengangguk sambil memandanginya dengan tampang cemas.

"Papa bilang, mungkin kita akan pindah kalau ada serangan lagi!"

"Kuharap serangan itu berhenti! Aku gak mau kamu pindah" Kentaro tiba-tiba muncul dihadapan mereka berdua dengan raut takut.

"Kenta-kun! Aku juga gak mau pindah rumah!"

"Yeah mau bagaimana lagi, pendukung Kira kan banyak banget" keluh Kentaro yang ikut nimbrung.

"Iya juga, sih" Ai makin khawatir.






"It's so creepy, right? Apa rumah Ryu-chan diserang juga?" kata Hana yang sedang mengetik keyboard komputer.

"Aku akan cerita padanya nanti"

Hana berhenti mengetik dan menengok padanya.

"Aku takut. Pendukung-pendukung itu brutal"

"Aku tahu, sayang"

Hana tersenyum. Mungkin kalau sampai sekarang mereka tak punya anak, mereka tak akan mencemaskan soal anak. Diserang? Tinggal selamatkan diri masing-masing dan pergi berdua.

2039

"Selamat atas Pernikahannya, Ryu!" Hajime memeluk sahabatnya dengan erat, Ryuga tertawa senang.

"Apa Hana hamil?"

"Umm...hampir" Hajime ragu-ragu.

"Jangan ngomongin itu!" Hana langsung tersinggung. Sora mendekati, merangkul Hana lalu mengusap punggung. Mereka pergi ke tempat sepi.

"Kau sudah melakukan yang terbaik, Hana"

"Sudah kuduga...aku ini mandul!" Hana mulai menangis.

"Ssst! Jangan bicara seperti itu, tenanglah" Sora makin mengusap punggung Hana makin lembut.

"Kudengar, Ayah Hajime...umm Ayah mertuaku bilang kalau aku tak bisa hamil, aku harus diceraikan" Tangis Hana makin tak terbendung.

"Benarkah? Tidak! Itu pasti salah! Lagipula Hajime tak mau bercerai denganmu!" Sora tidak percaya.

"Jadi?"

"Aku tahu kamu akan hamil!"

Hana tersenyum dalam tangisnya, Sora tersenyum juga.








2039

Hajime membuka pintu rumah dan masuk ke dalam rumah. Dia menaruh tas di atas meja lalu membuka jas kerjanya.

"Tadaima"

Tidak ada sahutan.

"Pasti Hana pergi, Ah sudahlah" katanya sambil senyum.

"Sepertinya segelas bir setelah kerja itu menyegarkan" Hajime bergegas ke dapur. Dia melewati ruang keluarga dan berhenti saat melihat TV masih menyala.

"Hana? Sejak kapan Hana pergi tanpa matikan TV? Listrik jadi terbuang percuma kan?" Hajime mematikan TV.

Sesampainya di dapur, Hajime membuka kulkas dan mengambil sebotol bir dan langsung menuangnya di gelas kecil.

Hajime menyambar ponsel dan memencet nomor Istrinya.

Hanya tersambung. Tidak diangkat. Tidak dijawab.

Sayup-sayup terdengar suara nada dering ponsel dari seberang ruangan.

"Eh? Ada suara nada ponsel Hana? Hana lupa membawa ponsel?"

Death Note: Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang