Pembunuh?!

24 3 0
                                    

"Jadi, apa penyebab kematiannya? Dicekik?" Tanya seorang wanita yang berpakaian kerja rapi.

"Tidak, serangan jantung" jawab salah satu anggota tim forensik rumah sakit.

"Apa! Kau tak bercanda kan?! Jangan main-main" bentak seorang pria yang juga berpakaian kerja rapi.

"Saya serius, pak!"

"Suamiku! Kembalikan suamiku!" Suara perempuan itu mulai histeris bersamaan dengan petugas medis yang berusaha menenangkannya.







Sebelum itu...

"Nyonya Ichiro,"

"Ya?"

"Kau tidak melakukan apapun saat memasuki ruangannya?" Tanya penyidik kepolisian.

"Sungguh, aku hanya menaruh berkas-berkas ke atas mejanya, tidak lebih!"

"Hmmm... baiklah, Nyonya Ichiro. Anda bukanlah tersangka dari penyebab kematian Ryuhei Satoru. Kami akan segera mengungkap penyebab kematiannya"

"Baik, saya permisi" Hana membungkuk hormat sebelum akhirnya keluar dari ruang investigasi.

Hajime yang cemas menunggu diluar, terperangah saat melihat Hana keluar dari ruang investigasi kepolisian.

"Bagaimana?! Kamu tidak bersalah, kan?!"

Hana menggelengkan kepalanya.

"Tidak! Aku tidak membunuh Satoru-san, lagipula masih diperiksa penyebab kematiannya"

"Aku takut, ada KIRA lagi, maksudku bagaimana ada orang lagi yang menjadi KIRA?"

"KIRA? Mana mungkin, KIRA sudah lama tewas kan?"






Ai berjalan berdua dengan Rei sepulang dari sekolah. Ai tak henti-henti menatap ke belakangnya. bukan tak lain dan tak mungkin, Ai memandangi Rem yang terbang rendah seraya mengikutinya dan juga Rei.

"Rem-chan,"

"Apa?" Tanya Rem dengan nada tak minat.

"Jadi...ada pemegang buku ini selain Rei, ya? Siapa? Beritahu aku kumohooon"

"Sudah kukatakan, tidak bisa"

"Why?"

"Biarkan kamu yang tahu sendiri...lagipula kau akan dalam masalah jika bertemu dengannya" jawab Rem yang masih mengikutinya.

"It's ok. Aku akan menjitak kepalanya, kalau ketemu"

"Ai-chan!" Rei tak suka candaan Ai yang mulai sedikit berlebihan.

"Maaf, bercanda hehe"

Langkah kaki Rei tiba-tiba berhenti, sampai Ai tertubruk badan Rei.

"Aduh!" ringis Ai yang mengaduh kesakitan.

"Ma..maaf, tapi lihat itu..." kata Rei sambil mengacungkan telunjuknya ke sesuatu.

"Apa? Apa?" Ai memperhatikan telunjuk Rei yang mengarah pada Kentaro yang kelihatannya sedang berdebat dengan orang tua.

"Kentaro-kun! Sedang apa dia? Hey! Apa yang sedang orang tua itu lakukan?!" Ai mengernyitkan dahinya ketika orang tua itu terlihat membentak Kentaro.

"Anak muda! Kalau mau terus tinggal disini, suruh orangtuamu cepat-cepat kirimi uang dan bayar tunggakan apartemenmu!!!"

Ai tanpa berpikir panjang, langsung berlari mendekati mereka.

Death Note: Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang