"Tiket ke Singapura?!"
"Ah, be...begini..."
"Owh! Ini tiket ayahmu, ya? Dia mau ke Singapura, ya? Wah, kapan-kapan aku mau kesana!" Tanaka terlihat antusias dengan tangannya yang mengacak-ngacak rambut Ai dengan gemas.
"...hah?" Ai melongo heran.
"Mau pulang bareng? Oh, ini ada Tom Yam instant, aku beli di toko oleh-oleh disana" Tanaka menyodorkan sebuah kemasan Tom Yam instant. "Tinggal di seduh, langsung jadi"
"Err...Uncle, makasih tapi aku harus buru-buru"
Tanaka nampak kecewa.
"Yakin enggak mau? aku berani taruhan, Ayah sama Ibumu langsung habiskan ini semua" Tanaka menunjuk 2 dus.
"Karena mereka doyan makan! Uhmm maksudku, yeah"
Kentaro memencet bel dengan cemas. Seminggu ini dia gelisah karena terus menerus melihat pacarnya murung.
"Ya, siapa?" Kai membuka pintu dengan terkejut.
"Konnichiwa..." sapa Kenta dengan gugup.
"Ya, kamu ini pasti pacarnya Ai, kan?"
"...begitulah kira-kira"
Kai menatapnya tajam, Kentaro sedikit ketakutan.
"Kalau begitu, saya bisa pergi... sekarang"
Kai tertawa kecil.
"Kenapa kamu terlihat stress, nak? Haha"
"Anda mirip Hajime...eh, maksud saya Hitoshi-san"
"Yeah, dia orang aneh, awalnya marah tetapi ujungnya bercanda, masuklah!"
"Terima...kasih"
"Hajime memang jarang marah, terlalu jarang...tapi kau tak bisa menduga kalau orang pendiam marah, kan?"
"...ya"
"Nah, bagaimana pendapatmu tentang ibunya?"
"Aku tak bisa bilang,"
"Jangan takut, kau masih hidup kecuali jika Hana disini, kau pasti dibunuhnya, Haha"
Kentaro mengerutkan dahinya namun berusaha agar tetap sopan.
"Dia...sering bicara Bahasa Inggris"
"Haha! Mau teh?"
"Terima Kasih..."
Kai menoleh pada Kentaro dengan wajah heran.
"Omong-omong kau tidak ikut Study Tour ke museum? Hmm?"
"Study Tour apa? Kelas kami Study Tour bulan depan..."
Kai yang sedang menyiapkan dan memasukkan air ke dalam teko sangat terkejut.
"Apa maksudnya, beberapa jam yang lalu, Ai-chan bilang dia pergi Study Tour...tak bisakah kau..."
"Aku serius, kalaupun aku pergi, aku tidak kesini, kan?!"
Kai membanting tekonya yang terisi air.
"...Benar-benar anak nakal" gumamnya datar.
Wajah Hana mulai pucat sementara Hajime masih memeluknya.
"Ku...mohon. lepaskan suamiku...dia tak salah" lirih Hana dengan suara pucat.
"Kamu bicara apa!?" Hajime terkejut.
"Aku melepaskan kalian, kalau bercerai dan kau janji akan menikahiku, Hitoshi-kun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Note: Next Generation
Mystery / ThrillerRei, Ai serta Kentaro hidup di kericuhan antara Pro-Kira dan Anti-Kira Sampai mereka menemukan Buku "Maut" Sequel dari Death Note: New Generation