•Surat [13] : Baik-baik aja

14.1K 2.8K 149
                                    


Hari ini, gue jatuh saat bermain futsal. Bukan jatuh karena tersandung, Ra.

Jujur, gue juga nggak nyangka ... akan jatuh saat gue merasa bahagia banget bermain bola dengan teman-teman gue. Malu-maluin banget.

Pake acara mimisan segala lagi. Gue benci mimisan. Idung gue jadi sakit. Nggak enak deh, Ra.

Dan gue malu, saat lo lihat gue jatuh dengan hidung berdarah kayak hari ini. Gue cuma bisa senyum, dan berharap lo nggak mikir yang aneh-aneh.

Gue baik-baik aja.

Gue cuma sakit ataxia. So?
Oh, itu penyakit parah ya? Gue lupa.

Nara, gue belum siap ngasih tau lo soal penyakit gue ini. Maaf, karena gue selalu bohongin lo. Gue cuma takut, lo memilih pergi.

Gue takut, Ra...

Tapi, someday lo pasti tau soal rahasia gue ini. Entah dari su Mulut ember Roni, atau orang lain. Gue yakin, lo akan tau.

Gue penasaran sama reaksi lo.
Mungkin, gue akan menguji lo nanti. Semoga lo lulus ujian gue, dan memilih tetap tinggal.

Karena ... gue sangat membutuhkan lo di saat-saat terlemah gue.

Gue ingin lo menggenggam tangan gue, walau nanti tangan gue udah nggak bisa bergerak bahkan mati rasa. Gue harap, lo tetap ada, Nara.

Astaga, ini surat apa diary, ya?
Kok kayaknya gue malah curhat HAHA.

Nara, saat baca surat ini, gimana reaksi lo? Senang atau sedih? Tertawa atau menangis?

Pasti lo lagi menangis, ya?

Nara, gue pasti akan menghapus air mata lo, kalau gue bisa.
Ya, sayangnya ... gue nggak bisa.

Gue bahkan nggak bisa menghibur lo lagi kayak dulu. Maaf...

Salam hangat,
Cowok ganteng

Last Letters ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang